Mysterious: 19

1.1K 40 0
                                    

Marcellion Smith POV

Beberapa menit kemudian...

"Gue udah selesai." ucap Maisya yang baru datang dan mengagetkan gue, gue kira siapa tadi. Gue kembali menetral kan muka gue.

"Lama amat." ucap gue ke Maisya.

"Ye ... namanya juga perempuan." jawab Maisya sambil berjalan meninggalkan gue.

Gue berdiri dari sofa dan mengikutinya dari belakang. Kemudian Maisya mengunci rumahnya karan tidak ada siapa-siapa di rumahnya.

"Pake mobil gue." ucap gue.

"Serah lo aja." jawab Maisya.

Gue sama Maisya langsung menuju mobil gue. Sesampai gue di depan pintu mobil gue, sebelum gue masuk gue ngelihat Maisya yang diam.

"Lo kira gue bakal buka in pintu buat lo amit-amit dah." batin gue.

"Buka sendiri, ngarep amat lo." ucap gue dengan ketus ke Maisya dan gue langsung masuk ke dalam mobil.

Maisya hanya diam...

"Cepatan atau lo gue tinggal." ucap gue dari dalam mobil.

"Sabar woi." teriak Maisya dan langsung masuk ke dalam mobil kemudian duduk di kursi belakang.

"Lah nih anak kenapa duduk di belakang, dia kira gue sopir nya, enak benar." batin gue.

"Duduk depan, lo kira gue supir lo." ucap gue dengan nada dingin.

"Isss lo paan sih, ya serah gue lah mau duduk dimana." jawab Maisya.

"Kalau lo kagak pindah, nih mobil nggak gue jalanin." ancam gue.

"Ko lo nyebelin banget sih." ucap dia dan langsung pindah ke depan.

Gue ngelihat dia yang nggak keluar, tapi dia lewat depan dan memijak kursi mobil gue.

"Kagak sopan banget lo." ucap gue.

"Bomat dah." ucap Maisya dan langsung mengalihkan matanya ke jendela.

Gue langsung menjalan kan mobil, malas gue debat sama dia palingan juga nggak kelar-kelar.

Dibutik...

Sesampai gue di butik si Maisya udah masuk duluan gue langsung masuk juga.

Dari kejahuan gue ngelihat Maisya lagi berbincang dengan pelayan butik, gue nggak tau dia lagi ngomong paan, kemudian gue melangkah mendekati Maisya dan pelayan itu.

Kemudian Maisya mengikuti pelayan itu ya udah gue ikutin juga. Setelah samapai pelayan iut ngejelasin model dress yang dia tunjukkan ke kita berdu, tapi gue sibuk dengan iphone gue.

"Itu terlalu mewah bangat mbak, lagian ini cuman pertunangan saja." Ucap Maisya yang lagi berbincang dengan pelayan butik.

"Lo kalau suka ambil aja." ucap gue yang sedikit mendengar perbincangan Maisya.

"Hmm nggak deh." tolaknya, nih anak tumben lembut.

"Serah" jawab gue.

Kemudian Maisya sama pelayan itu pergi ntah lah gue nggak tau. Gue fokus mainin iphone gue. Beberapa menit kemudian Maisya ketempat gue.

"Hmm temanin gue coba dress." ucap Maisya.

"Pergi aja sendiri." jawab gue dengan ketus.

"Ya kali gue sendiri pergi nya, ntar gue diculik gimana?" ucap Maisya.

"Bodo amat." balas gue.

"Iss lo ya, temanin bentar doang lagian gue juga mau minta pendapat lo cocok ato nggak nya nih dress sama gue, jadi kalau ada salah satu yang cocok ama gue lo jadi mudah nyari jas nya." ucap Maisya.

"Hmm" balas gue.

Gue sama Maisya menuju ruang ganti, sesampai disana gue disuruh megangin dressnya dan dia langsung masuk keruang ganti, beberapa menit kemudian dia keluar dengan dress yang berwarna merah.

"Hmm gimana cocok nggak?" tanya Maisya ke gue.

Gue ngelihatin dia dari bawah keatas.

"Woi gimana, bengong aja lo, ntar kesambet gue kagak tanggung jawab." ucap Maisya mengejutkan gue.

"Hmm norak." jawab gue dengan singkat.

"Apa nya yang norak, lo kalau ngomong yang jelas." ucap Maisya kesal.

"Warna nya norak, puass lo." ucap gue.

"Ye ... biasa aja woi." ucap Maisya sewot.

"Siniin yang dress putih, gue mau coba yang ini." ucap Maisya sambil mengambil dress putih yang gue pegang tadi dan dia langsung masuk kembali ke ruang ganti, kemudian dia keluar lagi dengan dress yang berwarna putih.

"Kalau yang ini gimana." ucap Maisya

Gue ngelihatin Maisya yang baru saja keluar dari kamar ganti, ntah kenapa gue terkejut ngelihat dia pakai dress putih yang dia kenakan.

"Cantik" gumam kecil gue tanpa sadar.

"Apa lo bilang, gue kagak dengar." ucap Maisya yang membuat gue sadar apa yang gue bilang tadi.

"Nggak ada." balas gue singkat.

"Menurut lo gimana nih dress cocok nggak ama gue, lagian gue capek gonta ganti dress, ribet." ucap Maisya.

"Gue nggak terima curhatan mending lo diam." ucap gue.

"Jadi gimana gue nanya dari tadi woi, nih dress cocok atau kagak ama gue." ucap Maisya dengan nada suara  meninggi.

"Cocok" jawab gue.

Kemudian dia langsung masuk keruang ganti dan keluar lagi dengan switer yang dia pakai tadi.

"Sekarang cari jas lo." ucap Maisya.

"Hmm" balas gue dengan deheman.

Gue berdiri dan menuju ke tempat bagian jas. Setelah sampai gue milih jas dan jas yang gue pilih warna hitam yang simpel. Gue langsung menuju ruang ganti, setelah beberapa menit kemudian gue keluar dari ruang ganti dengan jas yang gue pilih tadi.

Gue ngelihat Maisya yang terdiam ngelihatin gue, ntah lah gue nggak tau apa yang dia pikirkan, lagian gue nggak ngurus dia.

"Udah lo ngelihatin gue?" ucap gue yang membuat Maisya sadar.

"Paan sih lo gr banget." jawab Maisya dengan sewot.

Gue ngelihat pelayan yang tadi kearah kami berdua.

"Mas nya cocok pakai jas itu." ucap pelayan tersebut dengan senyumnya.

"Iya kan mbak, mas nya ganteng pakek jas itu kan?" tanya pelayan itu ke Maisya.

"Hmm ... Anu ii ya mbak." jawab Maisya dengan gugup.

Gue langsung masuk ke ruang ganti dan mengganti dengan kemeja yang gue pake tadi. Kemudian gue keluar dan mendekati pelayan tadi.

"Bungkus." ucap gue ke pelayan itu.

Kemudian gue pergi ke kasir, gue ngelihat Maisya yang ngeduluin gue.

"Berapa mbak?" tanya Maisya yang hanya menanyai harga dressnya.

"Sekalian ini mbak." ucap gue.

"enak aja lo, males banget gue bayarin lo, bayar sendiri aja." ucap Maisya dengan sewot, tapi gue acuhin.

"Jadi gimana mbak jas sama dress nya digabung atau enggak?" tanya mbak kasir.

"Gabung aja." ucap gue ke mbak kasir.

Kemudian mbak kasir itu menghitung belanjaan gue sama Maisya.

Tbc

Thank you😘
Buat yang sudah baca.

Kalau ada typo atau ejaan yang salah, tolong kritik & sarannya🤗

Dont forget! Tinggalin jejak yaaa!
Comment and vote guys.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang