Misterious: 31

1.1K 34 1
                                    

Author POV

Setelah Maisya mengganti baju kemudian pergi ke ruang keluarga menemui tunangannya yang kini asik dengan film kartun dilayar tv.

"Aku udah siap, yuk." ucap Maisya yang berdiri dihadapan Marcell yang lagi duduk.

"Kemana?" tanya Marcell.

"Biasanya kan kamu nyuruh aku ganti baju pasti diajak jalan." ucap Maisya.

"Maksud aku itu bukan ngajak jalan, aku nyuruh buat ganti baju karena bikin aku gerah." ucap Marcell.

"Yang pake baju kan aku kenapa kamu yang gerah." ucap Maisya namun diacuhkan oleh Marcell.

"Awas ... Nggak kelihatan upin ipinnya." ucap Marcell sambil mendorong pelan tubuh Maisya agar menyingkir dari hadapannya.

"Au ah!" ucap Maisya kemudian duduk disamping Marcell.

Maisya yang asik ngomel kagak jelas, sedangkan Marcell tidak mendengarkan omelan Maisya sama sekali. Setelah Maisya puas mengomelin Marcell, ia memilih diam dan ikut menonton tv. Namun Marcell yang heran karena tidak mendengar celotehan Maisya, kemudian melihat ke sampingnya.

"Kamu apaan sih!, sumpah rese banget deh." ucap Maisya dengan kesal karena Marcell melepaskan ikatan pita rambut Maisya.

"Udah deh. Cantikan rambutnya dilepas kayak gini, Sya. Nggak perlu dikucir segala. Kamu jelek, kayak ibu-ibu lagi nguras bak mandi." ucap Marcell yang tadinya menarik pita rambut Maisya sampai rambutnya tergerai indah.

"Yee, biarin. Gerah tau! Balikin nggak pita rambut aku?" ucap Maisya dengan nada kesal sambil terus- menerus merampas pita rambutnya yang berada digenggaman Marcell.

"Ambil aja kalau kamu bisa." ucap Marcell kemudian berdiri sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi, hingga Maisya terpaksa harus berjinjit.

"Please ... Jangan bercanda dong, aku dari tadi udah laper nih. Balikin aja pita rambut aku, kenapa sih!" ucap Maisya yang semakin kesal.

"Aku juga lapar." ucap Marcell.

Wajah Maisya langsung berubah jadi cemberut kesal. Maisya terus lompat-lompat sampai akhirnya terjatuh ke lantai bersamaan Marcell yang tadinya ingin menahan namun ikut jatuh diatas tubuh Maisya. Berhasil menjadi tontonan Dinda dan Gelani yang baru saja memasuki ruang keluarga tanpa seizinnya dari pemilik rumah.

"Woi ... Lo berdua ngapain." teriak Dinda dan Gelani bersamaan.

Marcell dan Maisya bangkit dari posisinya.

"Eh ... Nggak ngapa-ngapain ko din, tadi gue ja-jatuh itu doang." ucap Maisya.

"Ho'oh" sambung Marcell sambil mengangguk setujuh.

"Ngaku aja deh lo pada." ucap Gelani yang memanas-manasi.

"Berdua-duaan dirumah, ingat belum mukhrim." ucap Gelani lagi.

"Rumah-rumah gue, kenapa kalian yang sewot." ucap Maisya yang geram karena diintrogasi seperti ini.

"Nah ... Lo berdua masuk juga kagak ngucap salam, mau maling lu?" ucap Marcell yang juga kesal.

"Hello apa kabar dengan tuan Marcell dan Maisya, kita berdua tadi udah tekan bel, lo berdua kagak dengar ya udah gue sama Gelani nyelonong masuk aja soalnya kagak dikunci, makanya punya telinga dipake." ucap Dinda dengan nada sewotnya.

"BACOT" ucap Maisya dan Marcell bersamaan.

"Tadi kalian ngapain, tindih-tindihan gitu?" tanya Gelani dengan tampang polosnya.

"Kalian jangan asal pendapat aja, tadi itu ikat rambut gue diambil sama dia nih." ucap Maisya sambil menunjuk Marcell yang ada disampingnya.

"Trus hubungannya apa sama tindihan tadi?" tanya Dinda.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang