"Aku muak! Tidak adakah seorangpun yang ingin bersamaku!? Aku benci sendiri ... aku takut ..."
Teriakanku melemah seiring tangis yang semakin tergugu. Semuanya meninggalkanku. Bahkan dia, yang sebelumnya ku anggap akan menemani sepanjang waktu, kini pergi tanpa meninggalkan penjelasan. Tanpa pesan ataupun surat untuk menyuruhku tetap menunggunya. Pergi begitu saja meninggalkan luka, bahkan sebelum luka lamaku sempat mengering. Sangat sakit.
Aku terduduk dibibir pantai, lelah sudah menopang rasa yang kian membesar setiap detiknya. Tak ku hiraukan pasir yang kini menempel dikulit dan angin malam yang menari-nari menyapa tubuhku yang hanya berlapiskan kaos tipis dan celana training usang.
Air laut yang perlahan pasang dan surut menyentuh kakiku yang tanpa alas, seakan mengajakku pergi bersamanya. Apakah jalan hidupku memang ditakdirkan seperti ini. Apakah memang harus seperti ini.
"Apakah setelah aku pergi bersamamu, rasa sakit ini akan menghilang? Aku tidak ingin dibohongi lagi. Apakah setelah ini semuanya akan selesai?"
Pertanyaan tidak berhenti ku lontarkan, untuk memastikan bahwa hatiku akan baik-baik saja setelahnya. Sudah cukup sayatan-sayatan tipis namun sangat dalam itu menghiasi jantung, yang sangatku dambakan detak bahagianya.
"Jawab aku! Sangat sakit di sini. Rasanya seperti akan mati jika harus menahannya lagi. Ku mohon, izinkan aku bersamamu" Kataku tergugu, memohon pada laut.
Deburan ombak yang menerjang karang ku anggap persetujuan atas permintaanku.
Senyumku terbit setelahnya. Senyum yang teramat tulus. Sepertinya memang hanya laut yang akan dengan senang hati menerimaku. Menerima tanpa harus menghakimi masa laluku, menerima tanpa harus ku paksa memahami isi hati ini.
"Terima kasih." ucapku, berdiri kemudian berjalan semakin ke tengah. Rasa dingin seketika menyelimuti tubuhku, angin semakin menerjang membuat seluruh sendi dalam tubuh seperti tertusuk ribuan jarum oleh rasa dingin yang diantarkan. Sepertinya angin juga sangat mendukung keputusanku ini.
Senyumku semakin lebar menatap cahaya bulan yang dipantulkan oleh air laut yang kini sudah mencapai dadaku.
"Aku sudah sampai ..." lirihku pelan.
Sedikit lagi tubuhku akan terbawa arus, tetapi sentakan kuat pada bahu membuat badanku dipaksa berputar. Pandanganku menatap linglung pada wajah rupawan yang tidak ku sangka-sangka kehadirannya.
"Maaf, aku terlambat." ucapnya dengan suara yang serak.
Kemudian hanya dekapan hangat dan kecupan bertubi-tubi pada kepalaku yang ku rasakan. Badan tegapnya menggendongku ala pengantin, berjalan membawaku keluar dari air laut yang tidak jadi menelan tubuhku. Dentuman yang berasal dari jantungnya semakin membuatku menenggelamkan wajah di sana. Sangat hangat.
Ku tatap raut wajah yang terlihat lelah sekaligus lega itu masih dengan ekspresi bingung dan tidak percaya.
Apa sekarang aku menjadi berarti. Apakah ini tidak akan berakhir seperti sebelumnya. Ku mohon, jangan.
__________Caramella
Gadis 17 tahun yang memiliki masa lalu kelam. Mimpinya hanya satu, mempunyai seseorang yang bisa menemaninya setiap saat.Aksa
Cowok tampan, 17 tahun yang hidupnya seperti sudah disetting untuk selalu menemani Mella disetiap keadaan. Selalu berada disekitar Caramella yang polos dan lembut menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.Dimas
Cowok playboy, 17 tahun dan satu sekolahan dengan Aksa dan Caramella. Mendekati Mella hanya karena napsu membuat takdir menghukumnya dengan cara membuatnya tergila-gila dengan Mella. Dan setelah itu, berpisah dari Mella adalah neraka baginya.Ravindra
Pria dewasa, 32 tahun yang berprofesi sebagai chef di restoran miliknya sendiri. Memiliki rahasia besar tentang Mella yang tidak mengingat apa-apa tentang keberadaannya. Mereka bertemu lagi beberapa kali membuat Mella jatuh hati dengan mata biru Ravindra.Viola
Gadis berperawakan kurus berumur 20 tahun yang bekerja menjadi asisten dapur di restoran milik Ravindra. Menyadari namanya mirip dengan nama restoran Ravindra, membuatnya optimis jika Ravindra adalah jodoh yang dikirim tuhan untuknya.***
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [Tamat]
Romance[Youngadult 19+] Dia sendiri. Dia ditinggalkan. Dia tidak diinginkan. Seluruh hidupnya adalah kesepian. Bahagia adalah suatu hal kecil yang datang dihidupnya lalu pergi begitu cepat. Dia sangat mudah dicintai, juga sangat mudah ditinggalkan. Dia be...