Cek mulmed. 🎶
idontwannabeyouanymore - Billie Elish
_____________"Iya sayang. Apa? Kamu sendirian di rumah? Oke, otw. Bye."
Dimas melirik Mella setelah memutuskan sambungan telponnya. "Lo oke 'kan kalau gue tinggal sekarang? Atau mau gue kirimin pembantu ke sini?"
"Hah? Ga-gak usah. Aku gak papa kok."
"Gue sih maunya nungguin lo aja, tapi berhubung pacar gue lagi butuh belaian. Jadi lain kali."
Dimas berjalan kearah pintu dan membukanya. Baru selangkah kakinya keluar, Dimas kembali memalingkan wajahnya ke arah Mella yang sudah duduk dikursi kayunya.
"Lo gak cemburu?" tanya Dimas mengangkat sebelah alisnya.
Mella memandang Dimas bingung. "Cemburu kenapa?"
"Ya cemburu. Lo bisa tahan gue sekarang dan gue gak akan jadi pergi. Gue bisa nungguin lo di sini, gimana? Ga papa, gausah malu, ayo tahan gue."
Dimas kenapa sih?
Mella menatap Dimas dengan wajah polosnya, tidak terlihat akan merespon ucapan aneh yang dilontarkan Dimas kepadanya.
"Oke." ucap Dimas singkat.
Sialan. Kenapa jadi gue yang malu. Batin Dimas dengan wajah memerah, kemudian pergi dari rumah Mella.
Mella yang tidak mengerti maksud Dimas hanya mengangkat bahu acuh kemudian kembali pada aktivitas favoritnya akhir-akhir ini. Merenung.
Matanya jatuh pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tiga sore. Seharusnya sekolah sudah bubar setengah jam yang lalu. Buru-buru dia mencari ponselnya, takut Aksa akan mencarinya yang hilang tiba-tiba dari sekolah. Dan benar saja, ada satu panggilan tidak terjawab dan tiga pesan singkat dari Aksa yang menanyakan keberadaannya.
Akhirnya Mella memutuskan untuk menelpon Aksa, saat akan menekan ikon telpon, panggilan Aksa lebih dulu masuk diponselnya membuatnya berjingkat kaget.
"Halo?" sapa Mella ragu.
"Lo bolos." tembak Aksa langsung tanpa basa-basi.
"Hah? Gak. Aku- gue- aku ..."
"Keluar. Gue ada di depan rumah lo."
Senyum dibibir Mella merekah saat mendengar ucapan Aksa. Tubuhnya langsung berdiri, berlari menuju pintu meninggalkan ponselnya dimeja dengan panggilan yang masih tersambung.
"Aksa ..." panggil Mella pelan setelah membuka pintu dengan senyum merona yang tidak bisa ditahan.
Matanya melirik bingkisan yang ditenteng Aksa dengan berbinar. Es krim dan ciki.
"Buat lo." Aksa mengulurkan plastik yang tadi sempat Mella lirik.
"Terima kasih."
Mella memandang wajah tampan Aksa antara terharu dan bahagia. Aksanya kembali. Seharusnya Mella tahu sejak awal Aksa tidak benar-benar mengabaikannya.
"Ayo masuk, kayaknya film Spongebobnya udah mulai deh, Sa." Mella menarik tangan Aksa antusias, tidak sabar menonton acara favoritnya ditemani Aksa dan eskrim serta ciki-ciki yang ada ditangannya ini.
Tapi dengan cepat Aksa menarik tangannya dari genggaman Mella, membuat Mella memandangnya dengan tatapan bingung. "Gak perlu. Gue kesini cuma mau bilang, kita gak perlu ketemu lagi."
Mella menatap Aksa dengan wajah pucat dan sedihnya, tidak sedikitpun menduga Aksa akan mengucapkan itu. "Tapi kenap---"
"Gue udah punya Nadine sekarang. Gue cinta sama dia dan gue gak mau dia cemburu karena kedekatan kita. Sebelumnya lo juga minta kepastian 'kan dari gue. Sekarang gue jelasin semuanya, gue gak suka sama lo, sama sekali. Dan sebelum lo semakin bingung karena perlakuan baik gue selama ini. Itu semua hanya sekedar kasihan."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [Tamat]
Romantik[Youngadult 19+] Dia sendiri. Dia ditinggalkan. Dia tidak diinginkan. Seluruh hidupnya adalah kesepian. Bahagia adalah suatu hal kecil yang datang dihidupnya lalu pergi begitu cepat. Dia sangat mudah dicintai, juga sangat mudah ditinggalkan. Dia be...