E p i l o g

30.6K 925 116
                                    

Cek mulmed🎶
Melanie Martinez - Dollhouse
__________

Dua belas Januari. Hampir dua tahun setelah kejadian menggemparkan bagi masyarakat dan orang-orang yang berhubungan dekat dengan ke empat korban. Iya, itu bukan kesalahan penulisan, kejadian itu benar memakan empat korban.

Dimas, korban pertama yang mati terbunuh setelah Caramella dengan sengaja memberi makanan kadaluarsa bercampur racun. Orang tuanya, merasa sangat terpukul dengan kejadian mengejutkan itu, terutama ibunya. Setelah belasan tahun tidak bertemu dan setelah harapannya memupuk tinggi, kehilangan Dimas untuk selama-lamanya menjadi hantaman keras baginya. Pada akhirnya penyesalanlah ujungnya.

Kemudian yang ke-dua, Ravindra. Pria yang menemukan dan menolong Mella keluar dari maut di rumah bordil ibunya. Merawatnya penuh kasih dengan harapan terbaik untuk hidup perempuan itu. Sungguh, Mella membuat hidupnya yang monoton sedikit hidup dan berwarna. Namun bukan itu akhir ceritanya, Mella ... gadis itu gelap. Hidupnya suram dan Ravindra berperan cukup besar di dalamnya. Dan hidupnya lah jawabannya. Hidupnya berakhir atas nama cinta yang Mella ucapkan.

Dan terakhir, Mella. Perempuan dengan jiwa penuh bayangan hitam. Perempuan kesepian dengan jutaan mimpi akan kebahagiaannya. Mimpi mempunyai teman yang akan mendampinginya menghadapi kehidupan kejam yang terus memusuhinya. Dan setelah hampir kehilangan mimpinya, Mella memutuskan untuk menyimpannya untuknya sendiri, membawanya pulang di tempat ternyaman baginya.

Mereka semua pada akhirnya menjadi korban keegoisan Caramella. Oh! Ada yang terlewatkan, satu yang belum masuk daftar korban. Janin yang ada di perut Mella. Ya, Mella hamil. Entah anak Ravindra atau Dino, ia bahkan mati tanpa sempat diketahui kehadirannya.

Jenazah Dimas dibawa oleh orang tuanya, dimakamkan ditanah keluarga. Sedangkan Ravindra dan Caramella di buatkan makam bersebelahan.

Kehidupan Aksa lain lagi, setelah guncangan yang membuatnya berhari-hari mengurung diri, ia memutuskan untuk melanjutkan sekolah dan masuk perguruan tinggi di Aussie.

Memulai kehidupan baru di sana dan mengganti kewarganegaraannya. Semuanya berjalan baik hingga kini, kecuali mimpi buruk yang hampir setiap malam mengganggu tidurnya.

Seberapapun usahanya melupakan kejadian itu, sudut di dalam hatinya tetap tidak bisa menghilangkan sosok Mella disana. Mella memiliki ruang tersendiri di dalam dirinya. Mengendap seperti racun yang mematikan.

"Caramella!!! Perempuan gila brengsek!! Kembalikan mas Ravindra. Kembalikan suamiku ...."

Viola berteriak kemudian menangis lirih di dalam ruangan serba putih dan dingin. Tubuhnya dibaluti baju dengan lengan panjang yang membuat tangannya terikat didepan tubuhnya.

Di saat orang-orang sudah mulai beranjak dan memulai hidup baru setelah kejadian itu, Viola malah masih terpekur ditempatnya. Masih merasakan sakit dan kehilangan, seperti kejadian itu baru terjadi kemarin. Emosinya bergejolak, hatinya sakit dan jiwanya perlahan kosong, yang ia ingat hanya Ravindra dan Mella.

Caramella, perempuan itu mengambil suaminya untuk selamanya. Perempuan itu membuat suaminya dikubur dalam tanah. Viola masih tidak percaya, suami yang baru saja menikahinya meninggal begitu saja. Mereka bahkan belum melakukan malam pertamanya.

Viola depresi berat, dan setelah dua tahun perasaan tidak rela itu masih membunuhnya. Perasaan sedih dan kehilangan yang mendalam membuat jiwanya kosong hingga akhirnya bunuh diri adalah pilihan yang hinggap di otaknya.

"Mas ... kembali ...." bisik Viola menyandarkan kepalanya pada dinding putih.

Bekas sayatan yang ada pada lengannya sudah menjadi keloid, lebih dari dua garis di masing-masing pergelangan tangannya sudah tak terasa. Tapi hatinya masih sakit dengan luka menganga yang tidak kunjung sembuh.

LOST [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang