Akupun turun keruang tamu dan melihat malik sedang bermain dengan mbak lia.
"Umi.... Cini ain cama alik" ucap malik dengan suara yang sangat mengemaskan. Akupun berjalan mendekati malik dan mbak lia
"Mbak katanya mau tunjukin kerjaan aku" kataku mengingatkan mbak lia.
"Ya ampun aku sampek lupa, karena asik main sam malik nih" jawab mbak lia dengan sedikit tertawa.
"Jadi ini bubur makan malik, diblender aja dengan mixer sebentar terus jadi deh kamu kasih dia makan kalau dia. Laper ya. Oya kamu kasih susu ke malik setiap 5 jam sekali, susunya 3 sendok takar ya. Terus apa lagi ya, udah deh itu aja" kata mbak lia yang berdiri didekatku, dan memberika malik ke gendonganku.
"Aku berangkat dulu ya udah jam 9 nih. Malik jangan nakal2 ya kasian uminya nanti." kata mbak lia mengelus kepala malik dengan sayang Dan pergi berjalan keluar.
Akupun bermain dengan malik, tak terasa jam sudah pukul 12 siang aku harus mixer makanannya malik. Akupun meninggalkan malik bentar dan kembali membawa semangkuk bubur ditanganku.
Saat aku kembali, aku melihat malik sudah duduk diatas pangkuan abinya. Dan terus bermain dengan mainanya.
"Kamu mau ngasih makan malik?" tanya pak alka
"Ya pak, malik sama saya sebentar ya." ucapku sambil mengambil malik dari pangkuan pak alka.
Aku menyuapkan makanan untuk malik, dengan sangat lahap malik memakan bubur yang didalam sendok saat aku mendekatkan sendok kedekat mulutnya. Sesekali aku melihat pak alka yang dengan sangat serius melihatku yang sedang menyuapi malik.
"Malik susah banget makan kalau sama kak lia, bahkan kak lia sampai kehilangan kesabaran menyuapi malik makan" kata paka alka memberitahuku bahwa malik sangat sulit untuk makan. Aku hanya diam tak menyahut perkataan pak alka.
"Ya sudah saya akan kembali kekantor, hari ini saya akan pulang lebih awal, karena kak lia tidak tidur disini untuk beberapa bulan kedepan karena dia akan pergi ke san francisco bersama suaminya." ujar pak alka
"Ya pak, hati-hati." hanya itu yang keluar dari mulutku dan melanjutkan menyuapi malik, dan melihat pak alka yang sudah keluar dari rumah.
"Malik mau main atau mau tidur siang nak?" tanyaku pada malik.
"Alik au tidol umi, alik capek." jawab malik memanyunkan bibirnya.
"Yaudah yuk kekamar malik." aku membiarkan malik berjalan sendiri kekamarnya, karena memang aku tidak tahu dimana kamar malik.
Beberapa saat setelah malik berbaring di tempat tidurnya diapun terlelap dan sepeetinya sangat kelelahan saat bermain.
Aku tidak takut kalau malik jatuh dari tempat ditidurnya karena memang lantai yang dibuat memang sangat empuk seperti kita menginjak kasur.
Akupun berjalan menyusuri rumah yang sangat megah ini, dan aku sangat terpana untuk kesekian kalinya dengan rumah ini. Disudut ruangan ada kolam renang yang sangat indah dan jendelanya terhubung langsung dengan sebuah taman yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BABY BOY
RomanceDikantor inilah orang yang dulu menghinaku akan pergi kemari dan bertekuk lutut dihapapanku. Terutama ANTONIO SWARES dialah orang pertama yang akan hancur. Akan aku buat hidupny seperti dineraka dan dia harus merasakan apa yang aku dan ibuku rasakan...