part 15

11.5K 493 2
                                    


"Astaghfirullah sampai seperti itu?" ucapnya heran.

"Bahkan lebih parah, kamu tidak melihat bagaimana kami menjalani hidup susah dulu, hidup penuh dengan penderitaan. Dan aku yakin kamu akan melakukan apa yang aku lakukan sekarang kalau kamu berada diposisiku." ucapku.

"Hapus air matamu, saya tidak mau malik melihat uminya sedih." ucapnya sambil mengusap pelan pipiku.

Kenapa? Perasaan apa ini? Kenapa saat alka dekat denganku jantungku berdegup kencang? Rasa apa ini?

"Ayo apa kamu akan tetap duduk disitu?" ucapnya.

Aku mengikuti alka dari belakang sambil menuju ruang kelas malik.

"Abiiii..... Umiiiii..... Abi sama umi jemput malik?." ucap malik kegirangan.

"Pastinya, malik udah pulang kan?." tanya alka.

"Kata bu guru kalau udah dijemput boleh pulang, ayo abi, umi kita kemobil. Hari ini bawa malik jalan2 ya." ucapnya menarik aku dan alka menuju mobil.

"Malik pelan2 nanti jatuh, berdarah lagi." ucapku memperingatkan.

"Gak jatuh umi malik kan udah besar." ucapnya sambil membuka pintu mobil.

"Malik mau jalan2 kemana sayang?" tanya alka pada malik.

"Ke mall aja malik mau main transfomers." ucap malik, dan dijawab anggukan oleh alka.

MALL

"Umi, abi ayo!!! Lama jalannya nanti transfomers merah dinaikin orang." ucap malik.

"Sabar malik nanti jatuh." kata alka mengingatkan malik.

Aku masih ingat mall ini, tempat aku membeli malik pakaian yang hanya 5 baju tapi harganya selangit. Tempatnya tetap sama seperti 3 tahun yg lalu mungkin hanya ada sedikit perubahan.

Selesai kami membawa malik menaiki transfomers kami berkeliling mall, dan berhentilah kami disebuah toko berlian, tepatnya toko dimana aku dibelikan kalung berlian oleh alka waktu itu. Aku berencana membeli satu set berlian untuj mom ku.

"Kita kesini sebentar boleh?." tanyaku pada alka.

"Tentu saja." jawabnya dan kami masuk kedalam toki berlian itu.

Aku memilik cincin, kalung, anting, dan jam berlian untuk mom.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang