part 27

11.4K 395 18
                                    


"Salsa bangun kebo banget sih lo dari tadi juga dibangunin salsaaaaa." teriak manda yang membuatku sangat jengkel.

"Apa sih, berisik banget, gue ngantuk sana sana ganggu aja." usirku pada manda.

"Bangun kita makan malam, dulu bangunnnn." kata manda sambil mengonjang badanku.

"Iya, iya berisik lo sana2 keluar gue mandi dulu." jawabku sambil mendorong manda keluar.

Setelah selesai mandi aku turun kebawah dan mereka sudah menungguku untuk makan malam bersama.

"Udah lama tungguin umi malik?" tanyaku pada malik sambil mengusap pelan kepalanya.

"Udah lah, udah lama kita nungguin lo disini, dan gue juga capek gue bangunin lo dasar kebo." ungkap manda kesal.

"Ye biasa aja kali, lah ngapain lo bangunin gue, kenapa gak suruh yang lain aja bangunin?" tanyaku.

"Lo sangka siapa yang mau bangunin lo, malik? Kurang kerjaan banget dia bangunin lo dan dengan terpaksa sahabat lo yg baik hati dan imut ini bangunin sahabat yang kebo." celanya panjang lebar.

"Udah2 mending kita makan aja keburu dingin nanti, kalian ini sahabatan kok berantam sih heran deh." ucap alka menengahi perdebatan kami yg mungkin kalau tidak ditengahi akan sangat panjang.

Setelah selesai makan kami ngobrol bersama dimeja makan, bukan bersama tepatnya aku dan manda saja alka hanya sibuk dengan ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, manda dan malik memutuskan untuk tidur, aku membantu bik siti membawa dan menyuci piring.

"Salsa setelah selesai temui aku di ruang tv ya." perintah alka dari meja makan.

"Baiklah." kataku lalu melanjutkan kembali berberes.

Setelah beberapa menit aku berjalan keruang tv dan menemukan alka sedang  duduk dikursi santai, sambil menonton televisi.

"Hei, sedang apa?" tanyaku duduk disebelah alka.

"Salsa aku ingin menanyakan soal perkataanmu di restoran tadi tentanggg.

"Bukankah kamu sudah mendengarnya dengan jelas, kurasa tidak perlu diulang." ucapku bingung.

"Tapi aku ingin mendengarnya sekali lagi jika.

"Aku mencintaimu alka, sudah?" tanyaku dengan senyum yg mengembang.

"Aku juga mencintaimu, aku menyangka jika kamu mengatakan itu hanya agar aku tidak marah direstoran tadi, ternyata. Hah aku sangat senang sekali. Apakah sekarang kita kekasih?" tanyanya kikuk.

"Hah? Iya terserahmu saja." jawabku sambil mengambil remote tv ditangan alka dan menotak-atik nomor yg ada di remote tv tersebut. Sedangkan alka hanya menatapku dengan tatapan yg sangat tidak kumengerti sama sekali.

"Ngapain?" tanyaku bingung saat alka menarik tanganku dan mengengamnya.

"Gak ngapa ngapain cuma mau pegang tangan aja kok, gak boleh?" tanyanya membuatku semakin bingung.

"Tidurlah dikamarku malan ini ya sayang." perintahnya sambil mengecup punggu tanganku lembut.

SAYANG, hatiku tiba2 menghangat saat alka memangilku seperti itu dan kurasa sekarang pipiku sudah merona seperti tomat.

"Hei kenapa dengan pipimu?" tanya alak polos.

"Eh kenapa? Apa ada yg salah dengan pipiku?" tanyaku sambil memegang pipiku yg terasa panas.

"Pipimu sangat merah, apa kamu sakit." ucapnya memegang pipiku dan membuatnya semakin memerah.

"Tidak jauhkan tangamu, aku sangat panas." ucapku lalu menyingkirkan tangannya yg bertengger dipipiku.

"Ayo naik." ajak alka lalu bangkit dari duduknya.

"Tidur dikamarmu? Tidak tidak, apa kata manda nanti kalau dia lihat kita tidur berdua." jawabku lalu menarik tanganku dari gengamannya.

"Kita bisa kunci kamarnya baby, gak akan ada yg tau kalau kita tidur berdua." ucapnya kembali menarik tanganku menuju tangga.

"Ihhh alka gak mau." ucapku kembali menarik lagi tanganku.

"Hanya tidur salsa, bukan seperti hal negatif yg ada dipikiranmu." jawab alka lagi lalu mengendongku ala bride style dan masuk kekamar alka dan alka menepati janjinya ia mengunci pintu kamarnya.

Kenapa jantungku berdetak sangat kencang, semoga alka tidak mendengar degup jantungku. Hei jantung ada apa denganmu kenapa kau sangat cepat berdegup berhentilah jangan membuatku malu.

"Aku ke kamar mandi sebentar, kalau kamu mau tidur, tidur tidak usah menungguku." ucapnya lalu berlalu masuk kedalan kamar mandi.

Aku memutuskan merebahkan tubuhku diatas kasur alka, sambil mencoba menetralkan detak jantungku. Tak lama setelah itu alka keluar dengan wajah yg segar dan sangat wangi.

"Hei belum tidur?" tanyanya sambil mendekat kearahku dan duduk disampingku. membuat jantungku yg sudah normal kembali berdetak kencang, jika aku terus bersamanya bisa2 aku mati jantungan.

"Hhmmm wangiiii." ucapku saat mencium aroma tubuh alka.

"Iya dong wangi kan baru habis mandi kamu ini ada2 aja deh." ucapnya sambil tertawa kecil.

"Kenapa mandi malam2 nanti sakit loh, kamu selalu mandi malam gini?" tanyaku khawatir

"Gak kok kadang2 aja, masa dekat sama kamu aku bau kan gak enak." ucapnya lalu menangkup pipiku dengan tangannya.

"Ya tapi kalau kamu mandi malam terus kamu sakit seperti waktu itu gimana? Kan aku juga yg repot." kesalku.

"Salsa." panggilnya lembut.

"Ya?" jawabku sambil menoleh kearahnya.

"Kamu mau nikah kapan?" tanyanya langsung membuatku membelalakan mataku, nikah? Bukankah terlalu cepat?

"Gak tau, aku rasa kita harus saling kenal dulu baru kita bisa melangkah ke jenjang pernikahan." jawabku.

"Aku gak ngajak kamu nikah sekarang kok kamu tenang aja, serius banget neng." candanya lalu mengelus puncak kepalaku.

"Ngantuk." ucapku pada alka.

"Yuk tidur." ajaknya lalu membaringkan tubuhnya disampingku lalu menghadap kearahku dan menatapku dalam.

"Apa?" tanyaku kikuk.

"Kamu cantik." ucapnya dan langsung membuatku merona.

"Gombal, kan wajah aku sama seperti sandra berarti kamu udah sering liat dong, sok muji2 lagi." kesalku.

"Walaupun wajah kalian sam tapi kalian sangat berbeda, bahkan tidak ada satu pun sifat kamu yg mirip dengan sandra, yang cenderung manja dan kekanak-kanakan." ucapnya sambil membelai wajahku.

Alka mendekatkan wajahnya kewajahku dan sesuatu yg kenyal dan basah menempel sempurna dibibirku, alka tidak mengerakkan bibir itu sama sekali, dan menjauhkannya setelah mengecupnya.

"Have a nice dream baby, i love you so much." ucapnya padaku sebagai ucapan penghantar tidur yg indah.

"I love you to, good night." ucapku lalu memejamkan mataku dan seketika terlelap didalam dekapan alka.

LOVE BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang