part 21

9K 400 1
                                    


Keesokan paginya aku terbangun dan merasa badanku sangt berat dan mataku tidak bisa terbuka.

      Salsa pov

"Apa alka tidak kerja hari ini? Kenapa dia belum juga turun, bentar ya malik umi bangunin abi dulu." ucapku pada malik yang sedang makan.

"Oke umi." ucapnya sambil mengunyah makanan.

  Tok...tokkk...tok....

"Alka kamu udah bangun? Kamu tidak kerj hari ini?." tanyaku dari luar pintu. Setelab beberapa lama tidak ada juga jawaban. Akhirnya aku memutuskan masuk tanpa permisi.

Saat aku masuk alka masih memejamkan matanya dan wajahnya tampak pucat. Apa dia sakit.

"Alka kamu gak kerja?" tanyaku pelan tetapi tidak ada jawaban apapun.

Aku mendekatkan tanganku ke dahi alka, sangat panas. Alka sakit.

"Alka kamu baik2 saja." tanyaku lagi tetapi sama tidak ada jawaban apapun.

Aku memutuskan mengambil air hangat dan handuk kecil lalu meletakkannya di dahi alka yg sangat panas itu. Aku menelpon dokter untuk memeriksa keadaan alka.

"Malik, hari ini malik umi antar ya abi sakit, nanti pulang dijemput mang asep ya." ujarku pada malik, dan dijawab dengan anggukan.

Setelah mengantar malik ke sekolahanya dengan sangat cepat aku mengendarai mobil, akan tetap seperti biasa saat pagi begini pasti jalanan sangat macet.

"Halo andre, cepat suruh polisi untuk membuka jalan untukku, aku sedang terburu2 alka sedang sakit." ucapku cepat melalui telepon.

"Baik nona sudah, polisi sudah memberikan nona jalan." jawab andre lalu mematikan sepihak telponnya.

Benar saja jalan yg kulalui tidak .acet tidak sampai 10 menit aku sudah kembali ke rumah alka.

"Alex bagaimana keadaan alka, apa dia baik2 saja?" tanyaku.

"Dia baik2 saja hanya sedikit kelelahan. Aku sudah menulis resep disini kamu tinggal menebusnya di apotek." ucap alex lalu memberikan seracik kertas.

"Baik, terimakasih." ucapku sambil melihat kepergian alex.

Aku masuk kedalam kamar alka setelah menebus obat yang diberikan oleh alex tadi.

"Alka bangun, kamu harus makan dan minum obat agar kamu cepat sembuh." ucapku sambil sedikit mengoncangkan tubuh alka yg sangat panas.

Setelah beberapa kali aku membangunkannya, alka membuka matanya dan menatapku dengan sendu.

"Makanlah aku akan menyuapimu." ucapku lalu mengambil kompresan di dahi alka.

Lalu aku membantunya untuk duduk dan mulai meyuapi alka dengan telaten.

"Sudah cukup aku sudah kenyang." tolaknya saat aku menyuapkan bubur itu untuk kelima kalinya.

"Tidak sedikit lagi, kamu harus banyak makan agar cepat sembuh." ucapku sambil menyendokkan lagi bubur kedalam mulut alka.

"Mulutku sangat pahit." tambahnya lagi.

"Ini minum obatmu dan istirahatlah. Jika kamu butuh aku panggilah." ucapku.

"Tetaplah disini." ucapnya lalu menutup matanya kembali tertidur setelah meminum obat.

Aku menemani alka dikamarnya, sambil membaca email yg dikirim andre.

"Salsa aku ingin mandi badanku sangat lengket." ucap alka sambil berusaha untuk duduk.

LOVE BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang