part 10

11.9K 557 1
                                    


Salsa pov

Aku menceritakan masalaluku dengan pak alka yang belum pernah aku ceritakan pada siapapun.

Aku memutuskan untuk mandi dan melihat sabun mandiku sudah habis aku lupa membelinya. Segera aku menyelesaikan mandiku dan turun ke bawah berniat untuk membeli sabun mandi di supermarket dekat rumah.

Malik sudah pergi jalan2 dengan abinya. Aku berjalan kaki menuju supermarket yang berada diseberang jalan lorong rumah pak alka.

Aku memutuskan mengambil jalan pintas dan melalui jalan sepi, dan melangkahkan kakiku tanpa takut sedikitpun.

Tiba2 aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang, lalu aku mempercepat jalannku. Berharap ada seseorang yang dapat menolongku. Kemudia munculah 2 orang berbaju hitam, menarik tanganku, dan membiusku, setelah itu aku tidak sadarkan diri.

Saat aku terbangun kepalaku sangat pusinh dan melihat sekeliling dengan bingung, dimana aku?

Lalu aku bangit dan melihat kedinding sangat banyak fotoku, tidak itu bukan aku. Aku tidak pernah pakai baju sebagus itu waktu kecil. Lalu aku berjalan menuju sebuah foto keluarga. Berdiri ber3, seorang anak kecil berdiri ditengah sambil dipeluk kedua orang tuanya.

Aku sangat kaget saat melihat ayah anak yang mirip denganku itu. Itu pria yang selalu memukul ibu dan mengusir kami dari rumah. Dan wanita disebelah ayah adalah sekekretaris ayah.

Aku melihat sebuah album foto tergeletak diatas meja, aku membukanya dan sangat kaget melihat gambar difoto tersebut. Pak alka sedang sedang melangsungka pernikahan dengam seorang wanita yang sangat mirip dengaku. Pak alka terlihat sangat bahagia, dan aku juga melihat wanita itu sedang mengandung dan pak alka mengelus perut wanita itu.

Pantas saja malik memanggilku dengan sebutan UMI, dia memang sangat mirip dengankum siapa dia? Setauku aku tidak memiliki kakak atau adik, apalagi saudara kembar.

Dimana aku? Tiba2 aku mendengar seseorang membuka pintu dan langsung berlari memelukku dengan erat.

"Siapa anda? Lepaskan saya." teriaku pada pria yang sekarang sedang memelukku dengan erat.

Dia melepaskan pelukannya dan seakan petir menyambar kepalaku. Dia ayahku dia yang memukul ibu dan meninggalkan kami hidup dijalanan. Air mataku terjatuh dengan sendirinya.

Saat betapa kejamnya pria yang ada didepanku saat ini.

"Sandra kamu masih hidup nak? Papa kangen kamu. Papa yakin sekali bahwa kamu masih hidup." ucapnya

"Maaf saya bukan sandra, saya adalah salsa. Saya harap anda masih mengenal saya." ucapku dengan marah.

"Tentu saja papa mengenalmu, kamu adalah anak ayah." kata pria itu bingung.

"Saya bukan sandra saya salsa, anak yang anda buang 23 tahun yang lalu. Anda masih mengingatnya?" ucapku dengan nada sinis.

"Apa maksud kamu nak, kamu sandra, dan siapa salsa? papa tidak kenal dia." kata pria itu tambah bingung lagi.

"Mungkin anda tidak mengingat saya tetapi anda pasti ingat dengan irma rosita yang anda usir setelah anda berselingkuh dengan sekretaris anda sendiri. Apa anda sudah mengingatnya." ucapku yang membuatnya sangat kaget dan membelalakkan matanya.

"Apa kamu anak irma?" ucapnya

"Aku bukan saja anaknya tapi aku juga anakmu." jawabku menunjukknya.

"Tapi tenang saja, aku tidak akan memganggumu, dan sungguh aku tidak mengizinkan anakmu dari wanita itu mirip denganku. Sekarang aku sudah bertemu denganmu, dan anda akan menerima pembalasan dari saya, lihat apa yang bisa saya lakukan nanti." ucapku dengan sangat sinis dan pergi keluar kamar terkutuk itu.

"Apa yang bisa kamu lakukan, saya tau kamu masih miskin sekarang. Dan kamu tidak akan menjadi orang kaya karena memang sudah takdirmu begitu. Dan masalah ibumu aku memang tidak perduli dengannya. Aku menunggu pembalasan darimu." ucapnya menantangku.

Lalu aku pergi dari rumah terkutuk itu, aku tidak aka pernah kembali kerumah itu. Aku akan membalas semuanya ibu. Aku akan buat dia akan bertekuk lutut dihapanku. Lihatlah apa yang bisa aku lakukan, aku akan buat keluargamu menderita.

Aku kembali kerumah pak alka, dan aku melihat malik sedang menangis karena ternyata aku sudah tidak pulang selama 1 hari.

Aku segera berlari memeluk malik yang ternyata malik sedang sakit. Badannya sangat panas.

"Pak alka malik kenapa sakit? Apa sudah dibawa kerumah sakit?" ucapku khawatir.

"Saya sudah bawa dia kerumah sakit tapi dia belum juga sembuh. Dia terus memanggilmu." ucap pak alka.

"Darimana saja kamu? Saya sudah mencari kamu kemana2 tapi tidak ketemu. Saya sangat khawatir dengan kamu." lanjut pak alka khawatir.

"Saya akan tidurkan malik terlebih dahulu, saya ingin bicara sesuatu dengan bapak." ucapku sambil menaiki tangga dan memasuki kamar malik.

   Setelah aku menidurkan malik, akupun turun kembali kebawah dan melihat pak alka yang masih berada disana sambil memainkan handphonennya.

   "Salsa malik udah tidur?" tanyanya padaku.

   "Sudah pak. Saya mau ngomong sesuatu dengan bapak." ucapku cepat.

   "Bicarakan saja." jawabnya dengan santai.

   "Ini tentang uminya malik." ucapku, membuat pak alka sangat kaget dan memebenarkan cara duduknya.

   "Tau apa kamu tentang uminya malik?" tanya pak alka bingung.

   Aku membuka kantongku dan menunjukkan sebuah foto yang tadi sempat kuambil dari kamar itu. Dan reaksinya sangat kaget.
 
   "Dari mana kamu dapat foto itu?" ujarnya penasaran.

   "Selama 1 hari saya tidak pulang saya diculik oleh seseorang yang ternyata ayah saya. Saya tidurkan disebuah kamar dan saya melihat orang yang sangat mirip dengan saya dan bisa saya pastikan wanita ini adalah istrinya pak alka. Uminya malik. Kenapa bapak tidak memberitahu saya tentang ini? Kenapa bapak sembunyikan ini dari saya?" tanyaku pada pak alka. Tetapi pak alka hanya diam mendengarkanku.

   "Awalnya saya juga bingung kenapa kamu sangat mirip dengan istri saya. Tetapi saya menganggap itu biasa karena mungkin saja kalian hanya mirip saja." jawanbya.

   "Bapak tau ayahnya istri bapak itu adalah ayah kandung saya, pria yang telah meninggalkan ibu saya karena, sekretaris selingkuhannya itu. Sekarang saya sudah bertemu dengannya, saya akan buat keluarga mereka hancur seperti mereka lakukan kepada ibu saya dulu." ucapku dengan sangat emosi.

   "Apa yang bisa kamu lakukan kamu hanyalah seorang baby sister, kamu terlalu kecil untuk melawan mereka. Jika kamu ingin menghancurkan mereka sama saja kamu juga menantang saya kerena keluarga itu adalah keluarga saya juga" kata pak alka menjawabnya dengan cepat, seperti membela pria itu. Dan ikut mengancamku.

   "Mungkin tidak sekarang tapi nanti. Mulia detik ini saya berhenti menjadi baby sisternya malik. Lindungi semampu bapak bisa lakukan tapi saya pasti akan datang kembali dan menghancurkan mereka semua." ucapku menuju kekamar mengambil tasku dan pergi dari rumah itu.

   Maafkan umi malik, umi harus meninggalkanmu, tapi umi janji umi akan kembali melihatmu. Jangan lupain umi ya, umi akan pergi untuk sementara waktu.

LOVE BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang