part 24

8.9K 384 10
                                    


Kami sampai dirumah alka, sungguh apakah alka akan mengizinkan manda untuk tinggal disini? Jangan sampai dia di usir tengah malam. Hahahaha.

"Assalamualiakum." ucapku memberikan salam.

"Waalaikumsallam salsa." jawab bik siti.

"Bik malik sama alkanya ada?" tanyaku mendekat kearah bik siti.

"Ada dikolam renang." jawab bik siti.

"Bik kira2 kalau aku minta izin sama alka agar temanku tinggal disini selama beberapa hari apa dia akan mengizinkannya?" tanyaku penasaran.

"Bibik gak tau soalnya tuan alka tidak pernah membawa siapapun kerumah ini, coba tanya saja dulu, yaudah bibi mau buat minum untuk tuan alka dan den malik ya, bibi permisi dulu." ucap bik siti lalu berlalu dr hadapanku.

"Duduk dulu gue mau minta izin dulu sama yg punya rumah." ucapku pada manda.

"Jangan lama2 gue takut." jawabnya membiarkan ku pergi.

Aku pergi menuju kolam renang dan mendapati alka dan malik yg sedang asik bermain air.

"Alka bisa kita bicara sebentar?" tanyaku.

"Bicarakan sajam" ucap alka yg masih sibuk bermain air bersama malik.

"Keluar dulu bagaimana aku bisa bicara." kesalku.

"Malik udah cukup ya main airnya nanti malik masuk angin nanti sakit seperti abi kemarin." ucapku menakuti malik.

"Ihhhh malik gak mau sakit seperti abi, udah deh abi kita udah aja main airnya. Umi gendongggg." ucap malik manja padaku.

"Yuk, nih buat kamu." ucapku sambil melempar handuk kearah alka.

"Heiii pakai handukmu." ucapku kaget saat alka tidak memakai handuk yg kuberikan, ada manda disini.

"Tidak ada siapa2 disini selain kamu dan bik siti kan kenapa harus pakai baju handuk?" tanyanya bingung.

"Ada temanku diluar, ayo cepat pakai." jawabku lalu memakaikan alka baju handuk.

"Aku juga ingin meminta izin padamu untuk menumpang temanku disini, apa boleh?" ucapku dengan wajah pupy eyesh.

"Ya terserah saja, temanmu wanita kan? Atau jangan2 laki2 yg jadi kaki tanganmu itu." tanyanya.

"Tidak dia seorang wanita alka, dia akan tidur dikamarku." ucapku berlalu begitu saja sambil mengendong malik.

"Man yuk ikut gue, koper itu biar andre yg bawakan." ucapku mengajak manda masuk kekamarku.

"Ihhhhh kasian dong andre, masa ganteng2 disuruh bawa koper sih tega lo sama calon imam gue."

"Udah ayo jangan pikir yg aneh2, cepatttt." teriaku.

"Iya, iya bawel banget jadi orang sebel deh." kesalnya.

"Ehhhh kamu malik ya, nama tante manda salam kenal." ucap manda pada malik yg masih ada digendonganku.

"Tante temannya umi?" tanya malik.

"Iya tante sahabatnya umi." ucapnya sambil mencubit pipi malik gemas.

"Oiiii jangan lo cubit2 anak orang nanti marah bapaknya." ingatku pada manda.

"Abisnya gemes." lanjut manda sambil terus mencubit pipi malik gemas.

"Manda buka pintu kamarnya tolong." ucapku meminta tolong pada manda.

"Rempong banget sih lo, udah cocok lo jadi mamanya dia, nikah aja sama papanya, palingan papanya gendut, kumisan hahahaha. Ya gak malik." tanya manda asal pada malik yg tidak dimengerti malik.

"Bukan papa, mama, tapiiii abi, umi tante." ingat malik.

"Ya deh umi, abi, sini biar gue pakain malik baju." ucapnya menarik baju malik dari tanganku.

Tok...tok....tok

"Nak makan malamya sudah siap, tuan alka sudah menunggu dibawah." ucap bik Siti sopan.

"Oke bik tunggu ya aku pakein malik baju dulu."

"Yasudah bibi permisi dulu yg salsa." pamit bil siti.

"Siap, yuk turun gue laper banget nih." ucapnya sambil memegang perut.

"Yaudah yuk turun, yuk malik abi udah tunggu di bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yaudah yuk turun, yuk malik abi udah tunggu di bawah." ucapku lalu menuntun malik jalan keluar kamarku.

Kami berjalan menuju meja makan dan melihat alka sudah menunggu dimeja makan.

"Abiiiiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abiiiiii." ucap malik berlari kearah alka yg sedang duduk di salah satu bangku di meja makan.

"Sal itu alka, abinya malik, OMG gila ganteng banget gue sampe gak bisa berpaling." ucapnya dengan menatap alka dengan lekat.

"Kenapa kalian berdiri disitu, kemarilah." ucapan alka membuyarkan lamunan manda.

"Dia temanku namanya manda." ucapku memperkenalka manda pada alka.

"Ohhh ya aku alka senang berkenalan denganmu." ucap alka seadanya.

"Hey jangan menatapnya seperti itu, lo bisa jatuh cinta sama dia." bisikku ketelingan manda.

"Gak kok gue seperti pernah liat dia tapi dimana?" ucap mada penuh tanda tanya.

"Salsa kenapa dengan temanmu apa dia sakit?" tanya alka sambil melihat manda.

"Tidak aku tidak sakit kok hanyaaaa....hanyaaa, ingin air putih." ucapnya menunjuk air putih.

Setelah selesai kami makan, aku mencuci piring, dan malik dan manda sudah tidur dikamarku.

"Salsa." panggil alka.

"Ya, kamu perlu sesuatu?" tanyaku menatapnya.

"Aku hanya ingin jawaban pertanyaanku malam kemarin, apa kamu sudah ada jawabannya?" tanya alka penasaran.

"Emmmm, aku belum menemukan jawabannya maaf." ucapku menunduk. Alka hanya menghela nafas.

"Baik aku akan tunggu jawabannya hingga kamu menemukan jawabannya, aku tinggal dulu banyam berkas yg harus aku tanda tangan, bye." ucapnya berlalu dr hadapanku.

Ya allah jika memang alka jodohku dekatkan dia denganku ya allah, jika bukan jauhkanlah ya allah. Jangan sampai aku seperti memberi harapan palsu pada alka.

LOVE BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang