part 14

12K 511 5
                                    


   "Sini biar umi suap malik ya, malik duduk." ucapku menetralisir kemarahanku.

   "Kok umi tadi marah2 sama kakek dan oma? Malik takut." ucap malik sambil mengunyah makanan di mulutnya.

   "Gak sayang tadi cuma bercanda kok. Sekarang malik makan dan setelah itu pergi sekolah ya, belajar yang pintar biar bisa jadi..... Cita2 malik apa nak?"

   "Pilot umi, malik mau jadi pilot biar bisa bawa pesawat." ucapnya kegirangan.

   "Dah selesai, belajar yang rajin." ucapku lalu mengelus kepalanya.

   "Malik ayuk berangkat nanti kita terjebak macet lagi." kata alka menghampiri malik, lalu tersenyum kecil padaku. Apa maksud senyuman itu? Kenapa jantungku berdebar seperti ini. Entahlah

   "Dadah umi assalamualaikum malik berangkat dulu ya." ucapnya sambil menyalim tanganku.

   "Waalaikumsallam sayang hati2 ya." lanjutku lagi.

   "Saya akan datang kekantor kamu siang ini, kamu punya waktu kan?" tanya alka padaku.

   "Punya tapi tidak banyak, aku sangat sibuk belakangan ini. Tapi oke baiklah."

   "Sampai jumpa dikantor, ayo jagoan." ucapnya lalu mengendong malik menuju mobil.

   "Salsa bisakah kamu menghentikan semua ini? Say....." ucapannya terpotong.

   "Sudah cukup saya tidak mau membahas apapun, dan ingatkan pada istri anda yang sangat anda sayangi ini, untuk menjaga sikapnya. Sangat tidak pantas seorang perebut kebahagaiaan orang lain itu mendapatkan kebahagiaan." ucapku lalu mengambil tas dan pergi dari rumah itu.

   "Andre batalkan semua rencana kita untuk memusnahkan tambang itu." ucapku pada andre didalam mobil.

   "Ada apa nona kenapa tiba2 menjadi batal seperti ini? Apa nona kasihan dengan mereka?" tanya andre heran.

   "Apa menurutmu apa yang aku lakukan benar? Andre aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang, apakah aku harus melanjutkan balas dendam ini atau harus menghentikannya." tanyaku bimbang.

   "Aku rasa nona harus bertemu Dengan nyonya dan tuan powers untuk membicarakan semua ini. Hanya mereka yang berhak menentukan semua ini bukan saya." ucapnya lalu kembali fokus ke jalan.

   "Antar aku ke pathhouse mereka sekarang. Kerjakan pekerjaanku untuk hari ini." perintahku.

   "Baik nona." ucapnya menurut.

        Path house

   "Mom salsa kangen, sehari gak ketemu rasanya seperti 1 bulan." ucapku manja pada momy.

   "Manja, dad liat dia udah besar makin manja. Mom mau pulang aja biar dia mandiri disini." ucap mom pada dad yang hanya dibalas tawaan dari dad.

   "Gak boleh mom harus tetap disini, salsa akan ikut mom kalau mom pulang. Pokoknya gak boleh." ucapku sambil mempererat pelukan pada mom.

   "Salsa kamu mau bunuh mom kamu ya? Lepas mom gak bisa nafas." ucapnya mom lalu aku melonggarkan pelukan pada mom.

   "Honey bagaimana rencana kamu berjalan dengan lancar?" tanya dad padaku.

   "Semua berjalan dengan lancar dad. Tapi salsa butuh pendapat mom dan dad, apa menurut mom dan dad salsa harus menghentikan semua ini?" tanyaku pada mereka berdua.

   "Honey, kami menyerahkan semua keputusan padamu, tapi jujur dad tidak mau kamu menghentikan semua ini. Dad rasa apa yang mereka rasakan sekarang tidak separah apa yg telah mereka lakukan padamu dulu. Tapi itu balik lagi padamu keputusan ada ditanganmu honey." ucap dad dengan sangat lembut dan sangat menenangkan.

LOVE BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang