Holiday - Bandung (II)

410 38 9
                                    


Karena ulah Dino yang mengganggu hampir saja dia disiksa para hyung dan Wonu nuna--sebelum akhirnya ia lebih dulu meminta perlindungan pada Scoups.

"Kuy RaPus sekarang aja yuk, kasian bini gua udah capek" oh, akhirnya si kardus tertua sadar juga apa yang diinginkan Jeonghan.

###

Para pria bertugas mendirikan tenda, sedangkan para tuan putri dipersilahkan duduk manis selagi tempat untuk mereka bernaung berdiri tegap. Spesial untuk Jeonghan dan Hao tidak boleh melakukan apapun biarkan anak-anak hawa lainnya yang membantu--karena mereka tidak tega juga melihat gank kardus yang harus menyiapkan empat tenda.

Wonu berserta Kwan membantu Oci dan Vernon yang bertugas mendirikan tenda untuk kosan putri.

"Bule, pasaknya yang kenceng biar kalo Kwan goyang-goyang di dalem ini tenda gak akan rubuh" mereka bertiga terlihat senang terlebih candaan Oci terbilang sukses memancing emosi Kwan yang tiba-tiba saja melempar matras ke arahnya.

Sedangkan Mingyu, Dino, Shua dan Dike mendirikan tenda lainnya. Awalnya sungkan dan ragu Shua untuk membantu, takut Dike merasa tidak nyaman, tapi karena inisiatifnya sendiri itu juga ia telah membantu rencana Mingyu, Dino, Jun, dan Wonu secara tidak langsung.

"Dike tarik ujung kanan, biar Shua tarik ujung kiri" memecahkan keheningan mereka berdua, Dike hanya menuruti apa yang diperintahkan padanya.

"Hati-hati pasang pasaknya nanti kena tangan" Dike sebenarnya deg-degan diperhatiin begitu sama Shua apalagi sudah cukup lama Shua tidak bicara dengannya. Mingyu dan Dino hanya senyum-senyum berpura-pura tidak tahu apa yang baru saja terjadi di antara kedua temannya ini.

Sedangkan Scoups mengajak Uji membeli kayu bakar di kedai-kedai yang sudah disediakan, untuk persiapan mereka saat malam. Secara Uji yang dipercaya memegang keuangan, jadi jika ingin melakukan transaksi membeli harus atas dasar pengetahuan Uji atau setidaknya meminta ijin. Semuanya harus transparan oleh Ibu Menteri Keuangan Sebong satu ini.

"Ini untuk Wonu" seorang pria yang mengaku ketampanannya tanpa tandingan secara mengejutkan datang menghampiri dan mengalungkan syal rajut tebal di leher Wonu. Mereka menjadi pusat perhatian teman-teman lainnya yang tengah mendirikan tenda bersama Wonu.

 Mereka menjadi pusat perhatian teman-teman lainnya yang tengah mendirikan tenda bersama Wonu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini apa Jun?" malu dan bingung, Wonu mencoba melepaskan syal yang dikalungkan Jun padanya.

Jun mencoba menahan pergerakan tangan Wonu. "Itu dari Mama untuk Wonu. Mama menitipkan itu ke Jun untuk diberikan ke Wonu, karena tahu kita akan camping di tempat yang dingin. Mama juga menitipkan untuk Hao" semakin malam dan semakin pagi RaPus semakin dingin derajatnya semakin menurun, author selama ngecamp di rapus gak bisa tidur jam 2 pagi aja suhunya 10° & gak ada persiapan ekstra U.U

"Makasih" cicit Wonu malu. Entah kenapa tiba-tiba debaran di dada membuat ia sedikit sesak.

"Manisnya~~~ Kwan jadi iri" Miss Sejuta Kode, tetap saja Vernon tidak pernah memberikan respon atas hujanan kode dari Kwan.

"Kwan mau? Sini Oci kalungin kaos kaki" bukan lagi matras yang melayang melainkan kini pukulan Kwan berikan tepat pada lengan Oci.

"Selesai~~!!" teriak Dino yang telah usai mendirikan dua tenda untuk gank kardus. Bukannya bantu memasukan barang-barang ke dalam tenda, tapi si bontot lebih memilih berbaring di dalam. Dia memancing keributan. Jelas saja membuat para hyung yang juga sudah selesai bertugas mendirikan tenda untuk para tuan putri merasa geram. Tas-tas besar beserta peralatan lainnya dilemparkan mengenai Dino, sengaja biar si bontot tertimbun.

Karena lelah yang teramat, penghuni kosan putri sudah lebih dulu berbaring di dalam tenda beserta tas mereka yang sudah tersusun rapih di dalam--dengan masing-masing tenda diisi tiga orang, omong-omong tenda mereka diapit oleh tenda pria. Jadi, posisi dua tenda mereka ada di tengah-tengah, ciee.

Hanya Shua, ya hanya Shua yang masih berusaha keras. "Dike, Shua boleh bicara?" Shua menghampiri Dike yang tengah membantu Scoups menyusun tumpukan kayu bakar. Scoups dan Uji hanya memperhatikan.

"Bol.... "

"Hai Shua~" sapa seseorang, tidak asing. Datang memutus ucapan Dike yang belum selesai. Terlihat ramah dan bersemangat. Dan juga....tampan.

"Oppa?"

{Seventeen} KOS-AN SEBONG GG. CARATS NO. 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang