Terlalu rumit, ya. Hariku.
Entah kebodohan apa yang membuatku untuk terus berlari kearahmu, Captain.
Sebesar apapun ku memohon untuk menghentikan langkah dan tetap pada hatiku, rupanya tak bisa.
Tuhan, apa kesalahanku dahulu sampai kau menyiksa hatiku sesakit ini?
Sesering ku menangis tiap malam, seseringku meminta padamu agar hatiku berhenti untuknya, agar hatiku berhenti untuk memohon bersamanya rasanya tak kau dengar atau memang kau membenciku?
Aku memang kotor, terlalu banyak luka yang sudah kugoreskan padanya sampai kau memberikan balasannya padaku—itukah yang kau sebut agar aku merasakan kejahatanku juga? Aku bukan seorang kriminal, tapi hukumlah aku dengan sewajarnya.
Dia memang pria yang baik, semua orang berkata seperti itu. Hanya aku yang tak menyukainya—tak menyukai caranya dengan mempermainkan kemesraan dengan yang lainnya, bahkan pada setiap wanita yang ia temui. Mencoba untuk setia apakah terlalu sulit baginya?
Ku mohon, hentikan permainan ini Tuhan. Hatiku sudah cukup sakit.
Ku mohon.
Aku akan lakukan apapun untuknya, tapi jangan kau kembali membuatku terus terjatuh karenanya.
Aku sudah lelah, inginku menyerah. Tapi, aku takut pada diriku sendiri.
Ku harap kali ini kau mendengar pintaku. Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
{Seventeen} KOS-AN SEBONG GG. CARATS NO. 17
Ficção Adolescente"Senja adalah waktu sempurna dimana banyak yang memeluk rindu, walau hanya sekejap. Senja selalu mengajarkan, bahwa yang indah tak selamanya harus menetap, ada waktunya ia juga harus berpisah. Dan senja selalu mengajarkan caranya untuk pamit, datang...