"Jadi siapa cowonya Hani? Atau jangan-jangan itu baru deketin doang" cecar Scoups tidak sabar pada Kwan—dewi gossip seribu bibir ini memang dicurigai tahu segalanya, tahu berita yang tengah berkembang seantero kosan, bahkan seantero kampus.
"Apaan sih oppa" Kwan mau saja membantu, tapi waktunya sedang tidak tepat.
Seungcheol tidak sengaja bertemu dengan Kwan yang tengah kencan (maunya Kwan) di sebuah mall dekat kosan. Kenapa harus bertemu dengan kardus disaat-saat romantis seperti ini, dasar kang perusak suasana. Menarik tangan Kwan dengan paksa menuju sebuah retoran junk food, sedangkan Vernon hanya pasrah memperhatikan kedua temannya berdebat selama menuju restoran. Vernon tidak perlu marah, bahkan tidak perlu cemburu karena ia tahu siapa yang tengah menarik Kwan.
Duduk di salah satu kursi yang berada di pojok ruangan dekat dengan jendela. Scoups memesankan minuman untuk mereka bertiga.
"Jadi itu siapa? Gua curiga lu udah tahu semuanya, iyakan?" tetap saja Scoups menuduh Kwan. Bukan hanya Kwan, Scoups menaruh curiga pada penghuni kosan putri yang menyembunyikan rahasia ini. Sejujurnya Scoups kesal—semua penghuni kosan tahu bahwa ia menyukai Jeonghan, tapi kenapa harus menyembunyikan rahasia yang wajib ia ketahui. Bukan bermaksud untuk mundur, tapi ia akan menghadapi lawannya, seperti apa kemampuan lawannya dan ia harus melakukan cara untuk melumpuhkannya.
"Serius ya oppa, Kwan gak tau apa-apa. Kita semua baru tahu pas kejadian itu, kita semua kaget kalau eonni udah punya seseorang" pembelaan diri jelas Kwan tidak ingin disalahkan. Bikin Putri tidur emosi aja nih. Vernon menepuk bahu Kwan lembut, menenangkannya—Vernon tahu kalau Kwan sudah mulai emosi dan terpancing amarahnya. "Kita semua juga udah paksa eonni buat jujur, tapi dia bilang itu cuma temen" meminum minumannya dengan cepat, sengaja untuk memendam amarahnya.
"Terus oppa-oppa yang pernah lu sama Dino bahas itu siapa?" masih saja Scoup harus tahu, siapa yang tidak kesal jika gebetannya direbut orang lain? Ya salah sendiri sih lagian suka ngardus kemana-mana, adzab Mas Seungcheol yang tak setia.
"Oh, itu sih baru gossip belum tahu bener atau nggak dianya"
"Siapa Boo?" rupanya sejak tadi Vernon gak sabar ingin ikutan gossip. Ya, mungkin kalau ada yang mencoba merebut Boo darinya Vernon juga akan bertindak seperti Scoups. Tapi..... mereka kan cuma friendzone doang </3
"Hm....Tapi janji kalian jangan pada ngelabrak ya, soalnya ini belum pasti" Kwan tidak perduli sama Soups melainkan ia menyodorkan jari kelingking kanannya pada Vernon—Kwan tidak mau melihat Vernon berantem. Kwan mau Vernon janji padanya.
"Iya, Enon janji" Vernon membalas mengaitkan kelingkingnya.
"Itu.... Sehun oppa, anak jurusan teknik sipil. Jangan bilang-bilang ke eonni, bisa habis nanti Kwan dicincang" menatap Scoups yang terlihat tengah menahan emosinya. Semua penghuni kosan tahu jika si kardus satu ini suka bertindak nekat.
"Iya tenang aja" Scoups dan Vernon menjawab bersamaan.
"Haiii guys, kok ganjil sih kalian" pasangan yang tengah dimadu kasih dan berbunga-bunga hadir di antara mereka bertiga. Sejak moment jadian mereka, Kuda lebih sering mengejek teman-temannya yang masih jomblo, masih berjuang merebut hati gebetan masing-masing.
Kuda menarik kursi kosong untuk Kittennya duduk, pokoknya mereka tidak boleh terpisahkan.
"Kalian sedang apa di sini? Kenapa cuma pesen minum aja?" Shua memang teramat pengertian dibanding yang lainnya.
"Apalagi kalau bukan oppa kardus yang nanyain Jeonghan eonni" rengut Kwan kesal mengadu pada Shua. "Eonni~ Kwan lapar~~"
"Jangankan lu kup, anak kosan putri pada nanyain ke Jeonghan tapi gak dapet jawabannya" Shua yang merasa teman baik Jeonghan saja sedikit kesal ketika temannya yang ia percaya menyembunyikan rahasia darinya. "Ayo Kwan" Shua dan Kwan memesan makanan, sedangkan ketiga anak kosan putra masih sibuk membahas pemuda bernama Sehun—yang menjadi target pertamanya Scoups.
"Coba hyung chat jeonghan nuna sekarang langsung direspon gak. Kalau langsung direspon berarti hyung masih jadi prioritas, tapi kalau cuma online dan dibales lama berarti hyung cuma barang bekas" saran Dike yang bikin orang kesal mendengarnya.
Shua datang dengan lima paket lengkap; double cheese burger + kentang + minuman, untuk masing-masingnya.
"Parah lu kuda, masa eonni suruh bawa sendiri" Kwan senang menjadi provokator pasangan ini, lantas membuat kuda merasa terpojokkan.
"Wah enak ya makan-makan, peje gak ajak-ajak. Udah sebulan lebih nih!!" Hoshi datang tanpa diundang, Si Duta Gratisan—apalagi kalau urusannya makanan, gak boleh ketinggalan. "Parah kuda janji-janji doang" Oci gak perduli tangannya dengan terampil mengambil masing-masing kentang milik teman-temannya, dan melahapnya.
"Yaudah sana pesen, yang sama kaya kita, jangan lebih" kuda menyodorkan dompet miliknya ke Oci.
"Uh gara-gara Oci, kentang kamu habis ya?" menyuapi Kitten dengan mesra di hadapan teman-temannya. Ohya tak lupa, Kuda juga membersihkan sudut bibir Kitten menggunakan tisu. "Makannya pelan-pelan awas nanti tersedak"
"Rasanya pengen gua cocol saus muka lu, kuda. Ketzel banget gua liatnya" cuma Scoups yang datang sendiri, sedangkan Oci masih sibuk memesan makanan. Ditambah suasana hatinya sedang tak karuan memikirkan Jeonghan.
"Eh guys, tadi gua ngeliat Jeonghan nuna di halte sendirian, kayanya lagi nunggu seseorang deh" Oci langsung saja menyerobot ruang kosong di sebelah Scoups. "Pingin gua panggil, tapi lagi ada polisi ntar gua malah kena tilang" santap Oci pada burgernya dengan lahap. "Buru-buru deh hyung pastiin nuna udah punya pacar belum, lu sih kelamaan kebanyakan modus"
"Ngaca woi lu sama Uji. Keburu tuh Uji dihalalin yang lain" balas Scoups dengan singit, ditambah dia melihat Vernon menertawai Oci dengan girang. "Lu juga non, keburu Kwan dipingit cowo lain yang lebih jelas" mendengar itu membuat Vernon tersedak makanannya. Kwan yang denger sih seneng sampai tersipu malu.
"Iya, mana Kwan temen cowonya di luar banyak banget" lagi-lagi goda Shua.
Mendengar ocehan teman-temannya membuat Vernon menoleh menatap Kwan, menunggu jawaban—apakah benar ada pria lain selain dirinya yang sedang mencoba mendekati.
"Hm? Kenapa? Bukannya kata Enon kita cuma temen?" ya, ini Seungkwan.
Akan ku pastikan Hani baik-baik saja - Scoups
Enon gak tau kan perasaan Boo gimana? Buat bilang begitu aja sakit, apalagi waktu denger Enon yang bilang - Boo
Uji, tunggu abang ya - Oci
Kuda tayang Kitten, muach muach. Nikah yuk! - Kuda
KAMU SEDANG MEMBACA
{Seventeen} KOS-AN SEBONG GG. CARATS NO. 17
Teen Fiction"Senja adalah waktu sempurna dimana banyak yang memeluk rindu, walau hanya sekejap. Senja selalu mengajarkan, bahwa yang indah tak selamanya harus menetap, ada waktunya ia juga harus berpisah. Dan senja selalu mengajarkan caranya untuk pamit, datang...