Kalut

375 42 12
                                    


Sebelumnya makasih ya masih setia menunggu u_u terharu akuh

Ohya maaf kalo ada typo2 gitu, soalnya bikinnya di hapeh~


🐾🐾













Scoups sudah berada di ruang inap, setelah ditangani dokter dan beberapa perawat lainnya. Dino, Jun, Oci, dan Vernon menemani Skup yang masih terbaring tak sadarkan diri. Kata dokter, Skup mengalami dehidrasi dan kelelahan, hingga membuat tubuhnya demam cukup tinggi.











Dike berserta Shua sudah menuju rumah sakit, yang mana rumah sakitnya adalah milik keluarga Hong dan spesialnya Shua meminta untuk Skup di tempatkan pada ruang VIP, hanya tak ingin Skup merasa tak nyaman dan terganggu dengan pasien lainnya, lagi pula semua biaya pengobatan sudah dijamin gratis oleh Joshua.







"Baru ditinggal tunangan aja hyung udah begini, bagaimana ditinggal nikah..... mati kali ya dia" ampas banget emang mulutnya Oci, tapi gitu-gitu dia cuma berani berbisik takut kalau tiba-tiba Skup hyung mendengarnya yang ada tuh mulut disumpel tabung oksigen sama Skup.

"Hyung, mulutnya minta banget diobras. Sembarangan banget kalau ngomong" Dino yang paling bontot saja kesal mendengarnya bagaimana Uji.


"Bagaimana keadaan skup?" Shua yang datang bersama Dike membawa parcel buah berukuran besar

"Yang lainnya udah dikasih tahu?" Dike kini memposisikan dirinya duduk pada kursi tepat di sebelah ranjang rawat milik Skup, sedangkan yang lainnya duduk dengan manis, tangan dilipat penuh ketenangan di sofa. Bukan, bukan, mereka bukan anak teka, hanya saja terlihat lebih tenang karena lelah menunggu Skup yang tak kunjung sadarkan diri plus lapar mulai melanda.

"Sudah, mereka sedang perjalanan ke sini. Mingyu dan Wonu juga udah dikasih tahu"

Tidak tega Shua tuh sama empat kurcaci yang sejak tadi menunggu Skup, mereka terlihat kusut tak bertenaga.

"Kalian sudah pada makan malam? Kalau belum pergi ke kantin isi perut kalian gih" Shua menyodorkan kartu pembayaran elektronik dengan nominal tanpa limit pada mereka. Sebenarnya sih tanpa masalah makan di kantin secara gratis dengan menyebut nama keluarga Hong saja sudah cukup, tapi gini-gini Shua punya hati tidak bisa menggunakan kekuasaan dan koneksi keluarganya sebebas mungkin. Meminta ditempatkan Skup pada ruang VIP secara gratis dengan segala pengobatan hingga akhir saja ia sudah merasa lebih dari cukup.

Secepat kilat Jun menyambar kartu pemberian Shua dengan mengajak teman-teman lainnya mengikuti ke kantin penuh sukacita.



Pasukan girlband, eh bukan deng tapi rombongan kosan putri (minus Jeonghan) datang bersamaan dengan pasangan Meanie (ya walau belum official tapi setidaknya sudah dalam fase lebih baik menuju jenjang resmi).

"Eonni, ini serius Jeonghan eonni gak dikasih tahu? Nanti yang ada dia malah ngamuk loh"

"Nanti biar eonni aja yang kasih tahu, Kwan gak perlu cemas" Shua memang tahu betul bagaimana sifat sahabatnya itu dan untungnya selalu bisa mengontrol emosi Jeonghan dengan baik.

"Ng...."

"Hyung, hyung, hyung udah sadar?" Mingyu, iya ini mingyu lebay banget kan.

"Akhirnya hyung masih hidup" Dike dapat jitakan gratis mendarat dengan sukses dan cukup kencang dari Uji.

"Aku haus"

Sayang tak ada Jeonghan, dengan berbaik hati Hao mewakili Jeonghan -selaku ibu Negara- dalam kosan mereka. Membantu memberikan minum secara hati-hati.

{Seventeen} KOS-AN SEBONG GG. CARATS NO. 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang