Empatbelas [Bertemu]

24K 933 3
                                    

Hari minggu, daniel bangun pagi untuk berolahraga bersama yang lainnya, mereka akan berkumpul ditaman untuk joging bersama.

Rumah daniel tak terlalu jauh dengan taman jadi ia lebih memilih berjalan daripada naik sepeda, ditengah perjalanan matanya menatap pada bangku taman yang tak terlalu jauh dari tempat nya berada.

Disana ada seorang gadis dengan earphone menyumpal kedua telinga dan handuk yang bertengker di pundak kanannya, gadis itu sedang beristirahat, yang membuat daniel berhenti berlari karena postur badan gadis itu mengingatkannya pada seseorang yang beberapa hari ini menghilang.

Karena penasaran daniel berjalan mendekat untuk memastikan apakah itu benar orang itu atau bukan.

Tinggal beberapa langkah lagi ia sampai ada teriakan yang bahkan bisa membuat gedung runtuh dalam sekejap.

"DANIELLL DARITADI DICARIIN TERNYATA DISINI," Teriak nathan adiknya, suara yang kencang itu membuat gadis yang duduk dibangku taman terlonjak ia segera pergi membuat daniel kesal setengah mati.

"Apaan sih gara gara lu dia pergi," Marah daniel.

"Masih pagi dah marah marah btw lu mau godain cewe tadi ya," Nathan senyum senyum sambil menggoda daniel.

"Apasih gak jelas, awas gua mau ke mereka," Kesal daniel lalu berjalan meninggalkan nathan yang tersenyum gak jelas.

"Acie ngambek cewe yang mau digodainnya pergi," Teriak nathan lagi.

"Berisik mulut lu butuh gua cabein kayanya," Kesel daniel karena sedari tadi orang terus memandanginya, bukan hanya mereka yang sedang jogimg tapi ada beberapa orang juga disana.

"Jangan cabe dong, mending nasi padang aja," Tawar nathan.

"Kalau laper makan gak usah ngode gua gak bakal mau bayarin lu," Daniel berjalan kearah revan dan fano yang lagi duduk di pinggir taman.

"Jahat sih jadi kaka gua bilangin mamah lho," Cemberut nathan.

"Bodo," daniel mengabaikan omongan nathan yang unfaedah.

"Darimana aja?" tanya fano.

"Dia habis godain cewe tadi," Celetuk nathan.

"Sotau," Daniel memukul mulut nathan dengan air yang ia bawa.

"Hahahahhaha muka nya anjirr ngakak," Tawa mereka pecah setelah daniel memukul nathan.

Nathan menatap tajam pada mereka lalu memukul kepala para cowonya satu persatu.

"Dasar bocah tengil," Ceplos revan karena kepalanya ikut di pukul.

"Bodo," Daniel memilih berlari kecil bersama vito yang sudah duluan lari, mereka pun mengikuti dari belakang.

Yang cewe berlari 1-3 putaran sedangkan cowo 3-6 putaran eh ralat hanya vito, revan, daniel, nathan, fano dan fauzi yang lainnya berhenti bersama para cewe.

Setelah beberapa menit mereka berhenti berlari menghampiri para cewe, riza, vikri dan zidan yang lagi selonjoran ditaman sambil berteduh dibawah pohon besar.

"Dasar lemah baru 3 puteran aja udah capek," Ejek vito ke riza, zidan dan vikri.

"Kita tuh bukan lemah tapi kita mau jagain cewe cewe biar gak digodain cowo cowo," Bela vikri tak mau dianggap lemah walau kenyataannya memang begitu.

"Yang gua liat bukan kalian ngejaga mereka tapi kalian ngegodain cewe cewe," Daniel berkata datar, mereka cengengesan membenarkan ucapan daniel.

"Udahlah gua mau ke warung dulu," Daniel pergi menjauhi mereka lalu berjalan kearah salah satu warung yang ada disana.

Stefanna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang