Tigapuluhdua [Makan malam]

15K 549 4
                                    

"Sayang Cepetan," Teriak daniel dari lantai bawah, daniel mencibir nesya yang lama sekali jika berdandan.

"Dasar cewe."

"Sebentar," Teriak nesya dari dalam kamar.

Daniel menghela nafas beberapa kali. Matanya menatap pada layar tv di depan nya, beberapa menit menonton membuat daniel lupa waktu bahkan sekarang nesya sudah berada didepannya, nesya berdecak kesal bukannya daniel yang menyuruhnya cepetan sekarang malam dia yang asik menonton.

"Masih lama gak nontonnya?" Tanya nesya datar.

Daniel tersentak kaget, ia langsung menatap nesya yang berdiri didepannya dengan kedua tangan dipinggangnya, daniel melongo menatap penampilan nesya.

"Anjirr bidadari dari mana nih? Gila cantik amat."

"Bengong mulu ih," Kesal nesya, tanpa ba bi bu nesya segera menarik tangan daniel menuju garasi, daniel yang masih bengong langsung berdiri tegak menyamai jalan nesya.

"Kamu cantik banget nes," Puji daniel ketika mereka berada didepan mobil daniel.

"Gak usah muji muji sekarang masuk kita udah terlambat beberapa menit," Jutek nesya, ia masuk kedalam mobil meninggalkan daniel yang masih berdiri diluar.

"Cepetan daniel," Pekik nesya kesal, daniel segera masuk kedalam mobil lalu menjalankan nya menuju mansion keluarga Winata.

Diperjalanan tak ada suara sedikitpun, daniel sesekali melirik nesya, ia masih tak percaya jika disampingnya adalah gadisnya.

Sesampainya di mansion daniel dan nesya segera turun menuju tempat berkumpulnya keluarga mereka.

"Hayy kalian udah datang," Sapa mom nesya.

"Iya mom, maaf ya telat," Melas nesya.

"Iya gapapa ayok ke tempat makan mereka sudah menunggu kalian," Mom nesya membawa kedua pasangan itu menuju meja makan tempat keluarga mereka berkumpul.

"Lama amat sih lu," Kesal fauzi.

"Itu kak si daniel nonton mulu jadi lama," Tunjuk nesya pada daniel, sedangkan daniel menatap kesal pada nesya bukannya dia yang lama berdandan.

"Cewe memang selalu benar! Ingat itu daniel."

Daniel dan nesya duduk di meja makan lalu makan malam pun dimulai dengan candaan nathan, alexis, vito, fauzi, daniel, sedangkan nesya hanya diam mendengarkan malas untuk menyahut perkataan mereka.

Usai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga rumah daniel, nesya memainkan hp nya menghiraukan daniel yang menatapnya jengah.

"Nes udah dong main hp nya," Rengek daniel.

Tak ada jawaban.

Daniel semakin kesal saat ingin mengambil hp nesya matanya tak sengaja menatap mata nesya yang menatapnya tajam, daniel mengurungkan niatnya untuk mengambil hp nesya.

Daniel yang kesal memilih pergi ke arah fauzi yang sedang bercanda dengan yang lain, alexis duduk disebelah nesya membuat nesya menghentikan aktivitasnya matanya menatap alexis menunggu apa yang akan gadis itu tanyakan.

"Gua gak nyangka ternyata lu cupu itu," Nesya terkekeh menatap saudaranya yang kesal karena tak memberitahu tentang rencana nesya yang akan menyamar jadi cupu di sekolahnya sendiri.

"Lu tau awalnya gua gak suka sama lu yang cupu itu, tapi lama kelamaan gua rasa ada yang aneh sama lu apalagi pas lu ngobrol sama vito di pinggir lapangan bikin gua penasaran dan semua nya terjawab saat lu ngebongkar jadi diri lu, gua emang bahagia lu udah usir si jalang beserta ortunya jadi sekolah kita sekarang aman terkendali," Cerocos alexis.

Stefanna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang