Empatpuluhlima [Sakit]

14.1K 477 6
                                    

Nesya masuk ke penginapan sambil menengok ke sana ke mari mencari sahabatnya namun ia tak menemukannya.

Nesya berjalan ke arah kamarnya, saat membuka pintunya mata nya menatap ke arah cowo yang tertidur di kasur nya dengan posisi tengkurap.

Nesya mendekati cowo itu lalu duduk ditepi ranjang ia sudah mengetahui siapa yang tidur diranjang, tangannya terangkat untuk mengelus rambut cowo itu.

"Maaf ya," Gumam nesya, ia menatap sendu tubuh cowo itu.

"Kenapa minta maaf?" Cowo itu membuka mata nya secara perlan, lalu memeluk pinggang nesya dari pinggir.

"Engga," Nesya menggeleng kepalanya lalu menaruh dagunya di kepala daniel, iya daniel tidur di kamar nesya untuk menunggu ke datangan gadisnya.

"Mereka pada kemana?" Tanya nesya masih dengan posisi nya.

"Pada keluar cari makan," Gumam daniel, nesya mengerutkan keningnya ada apa dengan suara daniel, nesya duduk menghadap kearah daniel membuat pelukan daniel pada pinggang nesya terlepas, mata nesya membulat saat menatap wajah daniel yang pucat.

"Astaga kamu kenapa kok muka nya pucet?" Kaget nesya lalu memegang kening daniel.

"Ehhhh panas banget aduh," Nesya mengibaskan tangannya untuk mengurangi panas yang ada di tangannya, daniel mengambil tangan nesya perlahan lalu meniupnya dengan pelan.

"Maaf," Lirih daniel, nesya menggelengkan kepalanya.

"Kamu udah makan?" Tanya nesya, daniel mengangguk pelan dia tak mau membuat nesya khawatir.

"Jangan bohong, tunggu sebentar aku mau bikin bubur buat kamu," Nesya ingin beranjak tapi tangannya di tahan oleh daniel.

"Gak usah," Lirih daniel sambil tersenyum tipis.

"Kamu belum makan daniel, astaga ini udah mau sore, nanti kamu sakit, aku gak mau kamu sakit, tunggu sebentar aku mau masak buat kamu," Nesya melepas tangan daniel pelan lalu pergi ke dapur.

15 menit kemudian

Nesya balik dengan membawa nasi goreng daniel menengok perlahan kepalanya sangat pusing badannya juga pada sakit semua, nesya menghampiri daniel lalu duduk diatas kasur menghadap ke arah daniel.

"Emmm.....aku gak bisa buat bubur hehehe," Nesya menyengir kuda, daniel terkekeh pelan lalu mengangguk.

"Gapapa sini aku makan," Daniel yang akan mengambil nasi nya segera nesya tahan.

"Kenapa?" Tanya daniel, "Ini buat aku kan?" Lanjut daniel.

"Eh iya, itu tapi..." Nesya menggaruk kepalanya bingung.

"Tapi apa?" Tanya daniel.

Nesya menaruh piring itu di nakas lalu membantu daniel untuk duduk dengan bersandar di kepala kasur dibantu oleh bantal.

"Aku suapin kamu," Gumam nesya, daniel tersenyum lalu mengambil tangan nesya dan menggenggamnya sedangkan nesya sudah salah tingkah sendiri.

"Kamu cantik kalau lagi blusing," Goda daniel, nesya semakin takaruan, dia melepas genggaman daniel lalu turun dari kasur.

"A-aku l-lupa ambil minum," Nesya mau pergi namun suara daniel menahannya.

"Minumnya udah ada," Nesya merutuki kebodohannya bagaimana ia lupa jika di kamarnya sendiri sudah ada air minum yang selalu nesya isi.

"Cepet sini suapin aku," Suruh daniel, nesya membalikkan badannya perlahan sambil menunduk ia mengambil piring yang di isi oleh nasi goreng lalu duduk didekat daniel, nesya masih menunduk tangannya menyendokkan satu nasi goreng lalu menuju ke muka daniel, daniel terkekeh saat ingin memakannya tiba tiba.....

Stefanna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang