Tigapuluhsembilan [Zidan & lisa]

13.2K 497 2
                                    

Kedua cowo itu berjalan dengan kedua tangan di dalam saku celana nya, mereka saling tatap lalu terkekeh.

"Berasa daniel gua," Gumam zidan.

"Gua berasa jadi nathan," Kata riza sambil terkekeh.

"Gua ke kamar mandi dulu," Kata zidan.

"Yaudah gua tunggu di parkiran aja," Riza pergi dengan gaya coolnya bahkan zidan yang melihat hampir muntah melihat cowo itu.

Zidan berjalan menuju toilet cowo, saat ingin membuka celananya ia langsung menutupnya kembali.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA." teriak zidan dan cewe itu bersamaan.

"EH LU NGAPAIN DI TOILET CEWE HAH! MAU NGINTIP LU," Teriak cewe itu, zidan membulatkan matanya ia menatap gambar toilet di dekat pintu matanya menatap tajam cewe yang berteriak tadi.

"Heh lu gak liat apa gambar di deket pintu ini toilet pria tante," Kata zidan dengan menatap tajam cewe itu.

"Hah? E-eh s-sorry g-gua k-kira ini toilet cewek," Gadis itu menunduk takut, ia merutuki dirinya karena salah masuk toilet.

"Untung sepi nih toilet," Gumam zidan.

"Heh! Emang kenapa kalau sepi?" Sentak cewe itu, saat zidan ingin menjawab ia mengurungkan nya, zidan menarik tangan cewe itu ke dalam satu bilik membuat mata cowo itu membulat.

"Eh! Lu....."

"Diem! Lu mau di lecehin sama cowo cowo yang masuk toilet ini," Lirih zidan di depan wajah cewe itu.

Cewe itu memukul tangan zidan membuat cowo itu melepaskan bekapannya pada mulut cewe didepannya, matanya menatap mata cewe didepannya, zidan menaikkan alisnya heran dengan diamnya cewe itu.

"Kenapa diem?" Tanya zidan.

"Tadi katanya disuruh diem serba salah ihhh," Gumam cewe itu, zidan terkekeh cowo itu mengacak rambut cewe didepan nya, cewe itu menatap wajah zidan yang dekat dengan wajahnya.

"Lucu," Gumam zidan.

'Astagfiruallah mamah tolongin lala,' Batin cewe itu.

"Gak usah baper," Sentak zidan, cewe itu menatapnya tajam.

"Udah gak usah melotot mending sekarang kita keluar," Kata zidan namun cewe itu menarik tangannya membuat zidan menatap nya kembali.

"Kenapa lagi?" Tanya zidan.

"Nanti ketauan " Gumam cewe itu.

Zidan menatap cewe itu lalu ia membuka jaketnya sehingga menampilkan kalung tengkorak di lehernya. Cewe itu mundur sambil mentok ke tembok.

"E-eh mau ngapain lu?" Tanya cewe itu gugup, zidan mengerutkan keningnya saat sudah sadar ia tersenyum miring.

"Emang lu mau gua apain?" Tanya zidan dengan nada lirih, cewe itu memalingkan wajahnya.

Zidan mengunci cewe itu membuatnya tak bisa bergerak sedikitpun, wajah mereka semakin dekat membuat deru nafas zidan dapat dirasakan oleh cewe itu, zidan menarik cewe itu hingga berada didekapannya.

"Gak usah geer gua mau apa apain lu lagian gua gak minat sama cewe tepos kaya lu," Cewe itu melotot lalu mendorong zidan, cewe itu menatap jaket yang berada di punggung nya.

"Pake jaket nya kita keluar bareng bareng," Kata zidan lalu membuka pintunya perlahan, cewe itu memakai tudung nya lalu berjalan mendekat kearah zidan.

Zidan menarik tangan cewe itu hingga mereka berada di luar toilet membua mereka bernafas lega, zidan melepaskan tangannya dari cewe itu ia ingin pergi namun tangan cewe itu menghentikan pergerakannya.

Stefanna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang