Sepuluh [Hari keenam pacaran]

22K 922 1
                                    

Jangan pernah bermain dengan yang namanya cinta karena jika kau sudah jatuh maka sulit untuk bangkit kembali.

°°°°°

Keesokan harinya.

Daniel memarkirkan mobilnya, ia berjalan dengan malas disepanjang koridor, saat ditengah perjalanan ia bertemu dengan cewe yang sepanjang malam ia pikirkan bahkan sampai saat ini.

Cewe itu menatap daniel datar, cewe itu melewati daniel lalu membisikkan sesuatu ditelinganya.

Setelahnya cewe itu pergi, daniel diam tanpa mengucapkan sepatah katapun, Ia melamun sehingga menabrak seseorang.

"Woy ngelamun aja," suara revan menyadarkan daniel dan menariknya untuk segera kembali kealam sadarnya.

"Apa?" tanya Daniel.

"Yeh dari tadi bengong aja, nanti pulang latihan basket dulu, udah denger kan kalau kita bakal lawan sekolah sebelah.

"Gua usahain," Daniel pergi ke kelasnya meninggalkan revan yang kebingungan.

"Tumben lemes amat tuh anak," Revan kembali ke kelasnya saat mendengar bel berbunyi.

Daniel menatap kearah bangku sebelah nya yang kosong.

"Dia gak masuk kelas," batin daniel.

"Assalammualikum anak anak baiklah sekarang kumpulkan tugas yang kemarin ibu suruh," Ucapan guru yang ada didepan membuat daniel menepuk jidatnya.

"Mampus gua gak ngerjain," Daniel kelimpungan ia bingung harus bagaimana.

"Siapa yang tidak mengumpulkan?" Tidak ada yang mengacungkan tangan tandanya semuanya mengerjai kecuali daniel, Guru itu memeriksa buku yang dikumpulkan satu persatu, daniel mengangkat tangannya membuat satu kelas menatapnya.

"Bu saya ijin ketoilet," Daniel berdiri saat melihat bu guru itu mengangguk, beberapa menit kemudian.

"DANIEL DIMANA TUGAS MU?" Daniel pergi ke lapangan daripada kena hukuman.

Daniel menatap bola yang ada ditengah lapangan ia mengambilnya lalu memantulkannya, daniel bermain basket ditengah panasnya matahari beberapa cewe yang lewat berhenti berjalan memilih melihat daniel.

Makin lama kerumuan cewe cewe tadi semakin banyak, lapangan menjadi padat dan ricuh oleh teriakan cewe cewe, daniel berhenti dan berjalan kearah pinggir lapangan.

Tiba tiba ada cewe yang mendekatinya lalu memberi air untuk daniel.

"Ini kak dari kaka yang ada diatas sana," Cewe itu menunjuk kearah cewe yang ada dilantai atas, saat daniel melihat keatas cewe itu tersenyum singkat lalu pergi.

Daniel menatap air mineral yang ada ditangannya ia baru menyadari jika ada tulisan disana.

'Jangan lupa dengan yang gua bisikin ke elu tadi'

Daniel tersenyum lalu meminum air yang diberikan cewe itu, adik kelas tadi sudah pergi tanpa daniel suruh.

"Gua bakal datang."

°°°°

Daniel berdiri dirooftop tempat dimana ketenangan selalu ia rasakan, tangannya membuka pintu dan menampilkan udara yang sejuk, Ia masuk lalu menelusuri setiap sudut rooftop untuk mencari orang yang selalu ia pikirkan.

"Nesya," Panggil daniel karena sedari tadi ia tak menemukan siapapun disana.

"Nesya," panggil daniel lagi, namun tak ada sahutan dari orang yang dipanggil.

"Nes--,"

"Gua ada disini," Daniel berbalik senyumnya melengkung namun saat mengingat hari kemarin senyum nya memudar, wajahnya menjadi datar dan dingin, pandangan menusuk kearah cewe yang ada didepannya.

Stefanna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang