Tujuhbelas [Tingkah Lucu Daniel]

22.3K 805 2
                                    

Saat sampai di cafe daniel segera turun dengan menghentakkan kakinya kesal kepada adik durhaka nya itu. Sedari tadi ia sudah berusaha untuk berhenti namun tak dijawab sama sekali bener bener bikin kesel tingkat tujuh.

"Astagfiruallah kaka siapa itu?" tanya alexis?" tanya ale entah apa siapa.

"Dia kaka gua sekaligus kaka ipar lu." jawab nathan santai.

"Apaan sih gak jelas." malu ale dia pergi meninggalkan nathan yang tersenyum geli melihat wajah ale yang berubah merah karna perkataannya.

"Lucu." gumam nathan.

Didalam cafe daniel menghampiri temannya yang sudah duluan sampai dan sedang bercanda ria dengan riang entah apa yang mereka bicarakan.

Daniel duduk disamping revan dengan menghentakkan kakinya membuat yang lain menatapnya heran. Beberapa pelanggan menatap ke meja mereka yang dikelilingi Cogan & Cecan.

"Kenapa lu datang datang malah amuk amukan kaya cewe pms aja." celetuk fano.

"Gak tau. Gua bete, kesel, sebel, marah, tau ah." daniel mencabikkan bibirnya membuat yang lain berkedip.

"Lah tumben lu cemberut sampe bibir kedepan." ejek fano.

"Bodo serah gua lah bibir bibir gua." sinis daniel.

"Aish napa noh anak ya?" tanya agnes.

"Mungkin dia lupa minum obat " ceplos vito yang sedari tadi diem akhirnya menyahut juga.

"Iya obat gua abis. Bahkan tadi gua mau ambil obatnya gara gara si nathan jadi gak jadi kesel gua." cibir daniel. Alexis datang dengan nathan dibelakang nya muka mereka dari ale membuat mereka kebingungan.

"Le pipi lu kebakar ya sampe mereka gitu?" tanya agnes polos.

"Bukan kebakar dia lagi malu itu." akhirnya zefa membuka mulutnya juga sedaritadi diam.

"Apaan sih." alexis semakin malu karna godaan dari sahabatnya.

"Eh nat itu si daniel kenapa?" tanya revan bingung.

"Itu tadi masa dia bilang disuruh berhenti dideket lampu merah kan bahaya jadi gua lanjutin aja daripada celaka. Gak tau kenapa dia pengen berhenti gak kasih tau juga sih alasannya." acuh nathan lalu duduk didekat vito.

"Gua mau lu berhenti karna ada nesya disitu gua liat dia lagi ngendarain mobil engga tau mobil punya siapa. Gua minta berhenti karna mau ngomong sama dia, eh lunya malah gak mau berhentiin jadi dia ilang pas gua luat lagi. Arghhh gak mau pokoknya gua pengen ketemu dia sekarang huhuhuhu gua pengen ketemu dia. Gara gara lu nat gua jadi gak bisa ketemu dia padahal kan jarang banget ketemu disekolah sama dia susah dicarinya kaya semut." cerocos daniel membuat yang lain melongo kaget dengan tingkah manja daniel. Mereka menggelengkan kepalanya baru liat sisi daniel yang seperti sejak beberapa tahun bersahabat dengannya.

"Sejak kapan kaka lu jadi kaya gini nat?" tanya riza.

"Sejak ketemu sama cewe cupu itu kayanya." jawab nathan tak kalah herannya dengan perubahan kakanya.

"Apa sih kalian gak jelas banget. Pokomnya gua ma---."

"Eh itu si cupu kan kok dikesini sama cowo sih." zefa memotong perkataan daniel menbuat yang lain melihat pada pandangan zefa. Benar saja disana ada beberapa cowo bersama nesya mereka terheran heran siapa cowo cowo itu? Apa pacarnya? Kakanya? Atau suaminya?

"Siapa tuh cogan semua anjir." pekik para cewenya bersama. Yang cowonya menatap sinis kecuali vito yang santai menyuruput minumannya.

"Eh bukannya salah satu cowo itu adalah model internasional ya?" alexis memastikan jika penglihatannya benar.

Stefanna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang