Randa keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan celana pendeknya. Sambil mengelap rambutnya dengan handuk kecil randa menatap tyta yang entah sejak kapan sudah berada di kamarnya.
"loh tyta sejak kapan disini?" tanya randa yang ikut naik ke atas tempar tidur dan bergabung dengan tyta dan juga putri.
"baru aja abang, tyta mau liat oleh-oleh dari kak uti." jawab tyta tanpa menatap sang abang. Ia justeru sibuk melihat lihat baju,topi serta aksesoris lainnya yang dibawa oleh randa dan juga putri.
"yang ini cantik gak bang?" tanya tyta meminta pendapat randa dengan baju yang tengah ia pegang.
Randa terlihat memasang wajah sok berpikirnya sambil memegang dagunya. Sebenarnya randa memang harus mengakui bahwa selera putri sangatlah tinggi, semua barang yang ia beli selalu terlihat bagus dan juga pas. Termasuk yang di pegang oleh tyta saat ini."emm gak pantes, tyta jadi gemuk." jawab randa. Tyta langsung melepaskan baju dalam pegangannya dan mencari baju yang lain.
Putri memukul tangan randa dan menatapnya sebal. Bagaimana bisa randa mengatakan pilihannya tidak pantas untuk tyta.
"kamu tuh jangan suka bohong dong, orang bajunya bagus banget untuk tyta." ujar putri protes.
"mana ada, tyta jadi keliatan gemuk tau." jawab randa lagi masih dalam pendiriannya.
Akhirnya kedua pasangan itu pun terlibat adu mulut, dan tyta hanya bisa memandang bergantian antara abang dan kaka iparnya itu.
"stopp..!" teriak tyta menutup kupingnya. kepala tyta terasa sakit saat medengar keributan kedua pasangan ini.
"abang sama kak uti berantem terus, tyta pusing dengarnya." keluh tyta sebari menepuk jidatnya sendiri.
"tyta mau keluar aja." ujar tyta lagi sebari turun dari ranjang randa dan putri.
Gadis kecil itu perlahan menutup pintu kamar dan menyisakan putri dan juga randa."hah anak itu." ucap randa menelentangkan tangannya hingga berada di atas pangkuan putri.
"pijitin doong." pinta randa melirik tangannya.
"ak-"
"ehhh isteri yang baik harus nurut kata suaminya. Mau dapet surga gak?" tanya randa memotong ucapan putri. Putri melongo saat mendapat pertantaanyaan tersebut namun tak ayal ia pun langsung memijat lengan randa dengan kesal.
"yang ikhlas kalo kerja untuk suami." keluh randa saat putri memijatnya cukup kencang.
Mau tak mau putri pun mulai memijat randa dengan lembut. Bahkan karna sentuhan sang isteri membuat randa langsung terlelap ke dalam mimpinya.
Melihat nafas randa yang mulai teratur, putri tau pria tampan yang adalah suaminya ini pasti sudah terlelap.Perlahan-lahan putri merapihkan posisi randa. Dan putri juga teringat bahwa ia belum membuatkan susu untuk randa.
"ya udah lah, gak mungkin rewel kan kalo gak aku buatun susu? Hihihi." ujar putri terkekeh pelan.
Putri pun segera tidur di samping randa setelah sebelumnya menaruh bantal di tengah-tengah mereka.
Tepat pukul 2 pagi randa terbangun. Ia segera duduk di sisi ranjang nya dan menatap jam dinding yang ada dikamarnya.
"astaga aku lupa minum susu." ucap randa mengelus wajahnya. Sejenak ia menatap putri yang sudah terlelap dan tak tega juga jika harus mengganggu putri.
Akhirnya randa turun dari kamarnya dan masuk ke dalam dapur. Ia mencari susu bubuk kesukaanya dan menyeduhnya sendiri.
Begitulah randa, ia pasti tidak akan bisa tidur lelap jika tidak meminum susu sebelum tidur. Dan itu sudah menjadi kebiasaan buruk untuknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can, i love you? ( Completed )
RomanceMenjadi kekasih bohongan randa adalah sebuah keuntungan bagi putri. Bagaimana tidak? Pria itu siap mengeluarkan uang yang banyak demi memuaskan hobby putri yang di cap sebagai wanita gila belanja. Tapi bagainana jika kepura-puraan keduanya beruba...