Can, i love you? 34

640 79 14
                                    

Putri pikir dengan kembali nya ia ke jakarta adalah cara untuk melepaskan masa lalunya. Namun siapa sangka, dengan begitu banyaknya hal yang putri ketahui membuat hati putri begitu kacau.

Bagaimana tidak, norma yang semalam tidur bersamanya justeru mengungkapkan keingannnya untuk putri kembali lagi bersama randa.

Awalnya putri bingung mengapa norma masih mendukung pria itu, dan akhirnya putri pun mengetahui bagaimana randa yang benar-benar telah mendapat hukumannya selama ini.

Norma menceritakan bagaimana randa yang menemuinya dengan deraian air mata. Dan pada saat itu randa membawa putranya yang baru lahir ke tempat norma.
Saat itu norma melihat betapa hancurnya randa ketika selfi yang dengan teganya meninggalkan pria itu dan putranya yang bahkan belum genap berusia 1 bulan. Awalnya norma berkeras hati dan mengusir randa namun pria itu tak mau pergi sebelum norma memberi pengampunan padanya.

Tak tega melihat kondisi putra randa, pada akhirnya norma memberikan kata maaf itu. Setelah mendapat maaf dari norma randa benar-benar pergi dari rumahnya. Namun dari kekerasan hati randa itu ia tau bahwa pria itu hancur sehancur hancurnya. Randa merawat putranya seorang diri dengan penolakan dari anggota keluarganya, dan itu semua benar benar membuat pria itu terluka hingga tak ada senyuman seperti dulu. Dan norma tau bahwa randa telah menyadari kesalahannya, dan telah mendapat hukuman atas itu semua.

Lagipula dari awal norma telah menyayangi randa dengan tulus, walaupun hubungan randa dan putri hanyalah kamuflase semata namun norma yakin bahwa rasa hormat dan sayang randa padanya tidak lah sebatas kepura-puraan. Ia pun bisa merasakan ketulan pria itu padanya selama ini.

"Mamah harap kamu bisa memikirkan baik-baik semuanya nak. Tapi ingatlah, apapun yang kamu putuskan mamah akan selalu mendukungnya." Bisik norma yang saat itu tengah memeluk putri bungsunya yang akan kembali ke surabaya.

"Iya mah. Mamah jaga kesehatan ya." Balas putri menciumi seluruh wajah norma.

Setelah itu putri beralih pada nisha yang tengah menggendong ivan, serta awan yang juga turut mengantarkannya.

"Ivan sayang.."

Putri meraih keponakannya itu dan menggendongnya serta meghujani ivan dengan ciuman sayangnya.

"Aunty pergi dulu ya sayang, nanti setelah aunty kembali aunty janji akan ajak ivan jalan-jalan." Ujar putri pada bocah kecil nan menggemaskan itu. Ivan hanya tertawa dalam gendongan putri sebari mengibaskan tangannya di wajah putri. Lalu wanita itu memeluk ivan dengan gemasnya ke dalam pelukannya.

"Ka awan titip nisha,ivan sama ibu ya." Ucap putri kali ini menatap pria bergingsul tersebut.

"Tenang aja put, tanpa kamu minta pun kaka akan jaga mereka." Jawab awan menganggukkan kepalanya.

"Ya udah, kamu hati hati ya dek. Cepat pulang." Ucap nisha yang juga menghhampiri putri dan memeluk adiknya itu.

Setelah berpamitan pada anggota keluarganya, kini putri menatap ridho yang dengan setianya menunggu putri berpamitan pada keluarganya.

"Sudah selesai?" Tanya ridho yang menyambut putri dengan senyuman lebarnya.

"Sudah bang." Jawab putri singkat dan terdengar lesu. Mungkin putri merasa sedih karna harus kembali berpisah dengan keluarganya, di tambah kini ada ivan yang begitu di sayangi oleh putri.

"Ayo."

Ridho menggandeng putri untuk masuk ke dalam bandara, dan putri hanya menurut saja mengikuti langkah kaki pria yang sudah begitu banyak berkorban untuknya.

***

"Haha stop stop stop agan, aunty capek." Aulia setengah membungkuk serta menopang tangannya diatas lutut.

Can, i love you? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang