"om HP nya jatuh nih."
Ridho langsung tersadar dan menundukkan kepalanya, ia menatap sosok gadis kecil yang tak lain adalah tyta yang tengah memegang ponselnya.
Ridho seketika tersadar lalu meraih ponselnya dari tangan tyta.
"makasih ya." ucap ridho dengan senyuman pahitnya.
"sama-sama om, kalo gitu tyta kesana lagi ya."
Tyta langsung berlari meninggalkan ridho seorang diri.
Kali ini ridho mulai memperhatikan ruangan tersebut, dan di salah satu sudut jelas terdapat sebuah layar LCD besar yang menampilkan video kebersamaan putri dan randa."kenapa aku gak sadar sedari tadi?" tanya ridho pada dirinya sendiri.
Mata ridho kembali tertuju pada sosok putri yang saat ini tengah di rangkul oleh randa.
Dan jika melihat sikap keduanya ridho tau betul bahwa baik randa maupun putri begitu saling mencintai."aku pikir kamu belum memiliki kekasih put, kamu tidak pernah menolak ketika aku memberikan perhatian lebih sama kamu. Dan aku pikir kamu pun memiliki perasaan yang sama dengan aku, tapi nyatanya.."
Ridho mengepalkan tangannya dengan kencang hingga urat-urat tangannya pun terlihat menonjol.
"dho kasih selamat yuk untuk mereka." ajak rizki yang berada di belakang ridho. Bahkan kembarannya itu sudah menyentuh bahu ridho.
Tak ada respon dari ridho,karna pria itu masih saja terus menatap lurus ke arah putri yang tengah sibuk berofot bersama undangan dan juga randa tentunya.
"heh ridho pratama.!" panggil rizki yang kali ini menepuk bahu ridho dengan sedikit kencang.
Ridho langsung tersadar serta membalikkan tubuhnya dengan wajah yang sedikit pucat.
"lo kenapa? Sakit?" tanya rizki memperhatikan wajah pucat kembarannya itu.
Ridho menggelengkan kepalanya serta tersenyum kecut.
"ahh iya nih ki, kepala gw tiba-tiba sakit." keluh ridho memijat keningnya.
"ya udah ayo kita kerumah sakit aja ya." ajak rizki yang terlihat panik. Ia sudah bersiap untuk menarik tangan ridho namun kembarannya itu tetap berdiri dengan tegap.
"kita pulang aja." ujar ridho yang ingin segera pergi dari tempat tersebut.
Rizki pikir ridho pasti merasa kesakitan sehingga dengan segera ia mengajak kembarannya itu meninggalkan tempat resepsi tanpa mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
Sepanjang perjalanan menuju rumah ridho terus saja termenung. Ia kembali teringat dengan semua kenangannya bersama putri.
Jelas sekali putri tidak pernah menunjukkan sikap atau tanda bahwa dirinya telah memiliki kekasih. Bahkan ridho begitu tau bahwa putri selalu bersemu merah jika ia menggoda putri.
Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang karna nyatanya hatinya sudah terpaut oleh putri, dan ridho hanya menginginkan putri yang menjadi bagian dalam hidupnya.***
Putri baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Rasa lelah begitu ia rasakan karna resepsi pernikahannya baru saja selesai pukul satu dini hari.
Dan saat ini putri dan randa sudah menempati kamar pengantin mereka yang telah di pesan khusus di sebuah hotel berbintang.
Setelah mengeringkan rambutnya putri berjalan menuju kitchen set. Ia jadi teringat dengan pesan ibu mertua nya beberapa jam lalu. Dan mulai hari ini itu akan menjadi rutinitas putri, yaitu membuatkan susu hangat sebelum randa tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can, i love you? ( Completed )
RomanceMenjadi kekasih bohongan randa adalah sebuah keuntungan bagi putri. Bagaimana tidak? Pria itu siap mengeluarkan uang yang banyak demi memuaskan hobby putri yang di cap sebagai wanita gila belanja. Tapi bagainana jika kepura-puraan keduanya beruba...