Akhirnya setelah menempuh beberapa jam perjalanan putri serta ridho tiba juga di rumah norma. Rumah yang menyimpan penuh kenangan untuk putri bersama dengan keluarganya.
Putri tak langsung turun, ia masih butuh waktu untuk menenangkan jantungnya yang tiba-tiba saja berdetak sangat kencang.
Apalagi saat ia melihat norma keluar dari rumah sambil menggendong seorang anak kecil yang terlihat sangat tampan."Itu siapa bang?" Tanya putri yang begitu penasaran dengan sosok anak kecil yg di gendong oleh sang ibu.
"Aku juga gak tau sayang, lebih baik kita turun ya." Ajak ridho pada putri. Gadis cantik tersebut terlihat menghela nafas dengan berat. Lalu walau masih ragu namum putri akhirnya menganggukkan kepalanya.
Mereka sudah berjalan sejauh ini, dan tak mungkin putri mundur lagi. Terlebih ia sudah berjanji akan menyelesaikan hubungannya dengan randa. Ia tidak ingin mengecewakan ridho serta orang tuanya.
Ridho mengamati wajah putri, ia tau wanita pujaannnya ini pasti belum siap. Namun ia harus terus mendorong putri agar bisa segera menyelesaikan permasalahan masa lalunya.
"Ayo." Ajak ridho menggengam tangan putri.
Putri tersenyum kecut sebari menganggukkan kepalanya. Lagi dan lagi ia menghebuskan nafas beratnya, lalu dengan berat hati akhirnya putri turun dari mobil mewah ridho.
Ia berdiri di sisi mobil sebari memandangi sosok norma yang masih bermain dengan bayi laki dalam gendongannya. Dan tak lama sosok sang kaka nisha pun terlihat keluar sebari memegangi botol susu yang sudah berada di mulut bayi kecil tersebut.
Putri mulai mengira ngira, dan sepertinya anak kecil itu adalah putra nisha. Namun yang belum ia ketahui adalah siapakah pria yang berhasil meminang kakanya itu.
"Sepertinya itu anak nisha."
Rupanya bukan hanya putri saja, namun ridho pun berpikiran hal yang sama dengannya.
Putri menganggukkan kepalanya dengan senyuman miris di bibirnya. Ia merasa sedih karna ia tidak bisa hadir di saat hari bahagia sang kaka, dan semua karena ke egoisan putri semata."Aku benar-benar sudah melewatkan banyan hal ya bang." ujar putri lagi menatap ridho yang berdiri di sisinya.
Ridho meraih tangan putri serta dikaitkan nya jari-jari mereka. Ia mengelus nya dengan lembut berusaha untuk menghilanhkan kesedihan putri.
"Semua juga karna ada alasannya sayang." Hibur ridho dengan lembutnya.
Dan inilah salah satu sifat ridho yang putri suka.pria itu tidak pernah menyalahkan putri sedikitpun. Selalu saja ridho memiliki sudut pandang yang berbeda dengan orang lain tentang dirinya."Ayolah.."
Ajak ridho untuk kesekian kaliannya.
Walau dengan langkah berat namun putri tetap mengikuti setiap langkah ridho.Dan ketika mereka sudah hampir mendekat ke arah pekarangan rumah. Tiba-tiba saja putri menghentikan langkahnya saat norma memanggil namanya dengan lirih.
Tubuh putri terasa kaku saat itu juga. Sedang norma sudah melangkah mendekatinya setelah ia menyerahkan kembali bayi kecil itu pada nisha.
"Putri."
Panggilan dari norma seketika membuat bulu kuduk putri merinding. Sudah begitu lama rasanya ia tidak mendengar suara wanita yang sangat ia cintai itu. Dan putri benar-benar merindukan panggilan itu dari mulut norma.
Bahkan ketika sang ibu sudah berdiri di hadapannya putri masih belum bisa bergerak. Kini hanya air mata lah yang menetes dari mata indahnya ketika norma menangkup kedua pipinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/177822528-288-k981254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can, i love you? ( Completed )
Storie d'amoreMenjadi kekasih bohongan randa adalah sebuah keuntungan bagi putri. Bagaimana tidak? Pria itu siap mengeluarkan uang yang banyak demi memuaskan hobby putri yang di cap sebagai wanita gila belanja. Tapi bagainana jika kepura-puraan keduanya beruba...