Can I love you? 18

1.4K 168 43
                                    

Perjalanan mereka menuju puncak cukup menyebalkan untuk randa karna jalanan nya sangat padat. Bahkan mereka harus memakan waktu hampir 5 jam untuk sampai di sebuah tempat wisata yang memang ingin di coba oleh randa.

"ini aman ya pak?" tanya randa pada salah seorang petugas paralayang. Ia dan putri memang sedang bersiap untuk turun kebawah dengan menggunakan paralayang tersebut.

"aman mas, asal ikuti instruksi saya tadi aja." jawab pria tersebut dengan ramah.

Randa kembali memeriksa peralatan serta keamanan dari wahana tersebut. Bahkan ia juga memeriksa keamanan yang digunakan oleh putri.

"are you okay?" tanya randa pada putri yang terlihat begitu pucat. randa bukanya tidak tau bahwa putri takut akan ketinggian, namun randa juga tidak ingin menaiki permainan tersebut seorang diri. jadi biarlah ia sedikit egois kali ini.

"kamu aja lah ya yang naik ini." jawab putri yang jelas begitu pucat.

"gak apa-apa, kan ada aku. ayo." randa menarik tangan putri dan membawanya ke arena terjun.

kembali seorang petugas mendekati putri dan randa, dan sekali lagi mereka pun memeriksa keamanan yang di kenakan oleh keduanya. randa berusaha menahan tawanya saat melihat putri semakin pucat saja, bahkan gadis cantik itu terus saja menggenggam tangan randa dengan sangat eratnya.

setelah memastikan semua aman terkendali, randa dan putri pun sudah bersiap dengan sebuah paralayang yang akan mereka gunakan. keduanya pun kini tengah menunggu aba-aba dari sang petugas. dan dengan dibantu oleh beberapa petugas wahana tersebut kini randa dan putri pun mulai berada di udara. putri memejamkan matanya ia tidak berani memandang ke bawah dengan ketinggian 1.300 meter tersebut, sedang randa justeru terlihat begitu puas memandang perkebunan teh yang begitu indah.

"bukankah ini indah put?" tanya randa setengah berteriak, putri yang mendengar suara randa hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"gak tau, aku gak mau lihat.!!" jerit putri terdengar begitu histeris. randa tertawa terbahak-bahak saat mendengar suara lirih putri yang seperti ingin menangis.

"hey buka doong matanya, lihat tuh pemandangannya indah tau." teriak randa lagi.

putri masih menggelengkan kepalanya dengan kuat-kuat. ia masih belum berani membuka matanya sekali pun randa terus mengatakan bahwa ada pemandangan indah di hadapan mereka saat ini.

"put, trust me. kamu gak akan nyesel deh."

randa masih terus saja berusaha membujuk putri agar membuka matanya, ia tidak mau putri menyia-nyiakan pemandangan yang sungguh indah ini. "ayoo cepet buka mata kamu." suruh randa lagi.

karena terus saja di paksa akhirnya putri pun merasa begitu penasaran, awalnya putri membuka sebelah matanya. dan sungguh matanya pun di suguhkan dengan pemandangan indah nan asri. dengan memberanika dirinya putri pun akhirnya membuka kedua matanya.

mata putri seketika di sambut oleh pemandangan hijauh daun teh yang memang menjadi khas puncak. ia pun seketika mengembangkan senyumannya dan tak menyesal sama sekali karna telah membuka matanya.
"waww this is so beatiful nda.!!" jerit putri yang kini terdengar begitu bersemangat.

randa yang berada di belakang putri pun ikut mengembangkan senyumannya. randa memang sudah yakin bahwa putri pasti akan menyukai tempat ini, seperti dirinya.

"apa aku bilang, indah kan?" tanya randa tepat di telinga putri. putri hanya menganggukkan kepalanya saja karena ia pun merasa sangat setuju dengan perkataan randa tentang keindahan tempat ini.

sekitar 10 menit keduanya berada di udara, dan kini randa pun berhasil mendaratkan paralayang tersebut dengan aman di rumput hijau. beberapa petugas segera mendekati keduanya dan kembali membantu randa dan putri melepaskan semua peralatan kemanan mereka.

Can, i love you? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang