Can, i love you? ( Completed )

Can i love you? 41

"kenapa les? Apa ada perkembangan dari abang kamu?" tanya lili disebrang sana. Randa sungguh terkejut, dan putri dengan sigap menganggukkan kepalanya pada randa yang menatapnya dengan heran.

"lihat bu."

Tiba tiba saja lesty mengarahkan kamera ponselnya ke arah randa, dan lili pun akhirnya bisa menatap wajah randa yang sangat terkejut saat ini. Mata wanita paruh baya itu terlihat berkaca-kaca, begitu juga dengan randa.

"nenek, papah sudah bangun."jerit afgan yang terdengar begitu bahagia.

Lili menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebarnya serta air mata tertahan. "bagaimana perasaan kamu nak?" tanya lili degan suara paraunya.

"randa baik-baik saja bu, apa ini mimpi?"tanya randa yang begitu tak mempercayai bahwa semua ini adalah nyata.

"engga nak, ibu sudah melupakan semua masa lalu. Ibu tidak ingin kehilangan kamu randa, ibu sangat menyayangi kamu." Ungkap lili dengan air mata yang sudah tak tertahan.

"maafkan randa bu" mohon randa dengan tetesan air matanya.

"abang jangan nangis dulu," omel lesty yang takut kondisi randa belum stabil untuk menangis saat ini.

"iya iya sudah jangan nangis ya, ibu sudah memaafkan kamu. Kamu cepat kembali ke jakarta ya" ujar lili yang sungguh merasa rindu pada putra tunggalnya itu.

"iya bu, randa akan segera pulang." Jawab randa menganggukkan kepalanya. Setelah itu pria itu memohon untuk berbicara dengan agan, karena ia pun sangat merindukan putranya itu.

"agan." Sapa randa dengan suara pelan.

"yeayy papah sudah bangun." Girang afgan yang begitu bahagia. Randa bersyukur agan bisa tersenyum bahagia seperti saat ini, dan sepertinya sang ibu juga sudah memperlakukan afgan dengan cukup baik.

"agan baik baik kan disana? Agan gak boleh nakal sama nenek ya." Pesan randa yang merasakan sedikit ke khawatiran.

"engga papah, agan engga nakal ko disini. Ya kan nek?" tanya agan pada lili yang ada di sisinya.

"iya agan gak nakal ko randa, kamu tenang saja ya disana." Jawab lili lagi. "kamu banyakin istirahat ya nak." Pesan lili lagi. Dan rasanya randa begitu bahagi.

Jika ini mimpi maka randa rela tidak pernah terbangun lagi, ia begitumerasa semua ini begitu mustahil terjadi. Ketika ia terbangun ia bisa melihat sosok wanita yang ia cintai tengah menemaninya, dan hal yang lebih besar lagi adalah saat mengetahui lesty dan sang ibu juga sudah bersikap baik pada dirnya dan juga afgan

"lest apa ini semua mimpi?" tanya randa sekali lagi pada lesty. Wanita itu menggelengkan kepalanya sebari mengelus lengan randa.

"semua ini nyata bang, bahkan abang harus tau putri sampai rela meninggalkan tunangannya demi abang." Jelas lesty melirik putri yang berdiri di sisi randa. Dan jelas saja putri langsung membulatkan matanya pada lesty. Namun tak lama karena randa saat ini juga tengah memandang nya.

"engga lesty bohong." Jawab putri menggelengkan kepalanya.

Ada raut kekecewaan diwajah randa, dan hal itu membuat putri merasa tak tega. Ia langsung menggenggam tangan randa dan menciumnya.

"iya nda ia, aku meninggalkan pria baik itu untuk pria brengsek seperti kamu." Ungkap putri pada akhirnya. Wajah murung randa kembali berubah bahagia, dan putri pun turut bahagia melihat hal tersebut.