Can, i love you 36

667 83 22
                                    

"Tolong segera tanda tangani, aku ingin segera bebas." Pinta putri kembali.

Randa memandang map cokelat itu dengan nanar, dan ia sadar betapa putri sangat ingin berpisah dengannya.

"Apa kamu sudah tidak mencintai aku?" Tanya randa pelan, namun masih cukup mampu di dengar oleh putri.

Wanita cantik itu tertawa sumbang, dan menatap wajah randa dengan tatapan meledeknya.

"Kamu pikir aku wanita bodoh nda?" Tanya putri akhirnya memberanikan diri menatap randa. "Kamu pikir aku masih sudi mencintai pria yang jelas menghianati aku? Bahkan penghianatannya sampai membuahkan hasil. Haha"

Putri tertawa sumbang sebagai tawa ledekan untuk randa. "Maaf, rasa itu sudah lama mati." Ucap putri lagi dengan meyakinkannya.

"Yang ada saat ini hanya rasa benci untuk kamu." Lanjut putri yang kembali mengalihkan pandangannya dari randa.

"Tolong bebaskan aku." Mohon putri lagi sebari menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

Randa sadar, ia tidak akan bisa memiliki putri lagi. Ia sudah menghancurkan perasaan wanita itu sehancur hancurnya, jadi wajar saja jika putri tak mau memaafkannya.

Randa kembali memandang map cokelat itu dengan tatapan nanarnya. Lalu kembali ia menatap wajah sendu putri.

"Boleh kah aku meminta waktu put?" Tanya randa dengan lirih.

"1 minggu."

Putri meraih cepat tasnya lalu tanpa mengatakan apapun lagi putri memilih pergi meninggalkan randa seorang diri. Ia tidak bisa berlama-lama bersama randa, ia takut ia akan luluh lagi dengan pria itu.

Sedang randa dengan lesu meraih map tersebut. Perasaannya benar-benar hampa. Ia sudah tidak memiliki kesempatan lagi, bahkan semua kata maafnya pun belum sempat ia utarakan pada putri.

Sedang di lain sisi putri langsung masuk ke dalam mobil ridho dengan wajah pucatnya. Ridho yang sadar akan hal itu segera meraih tangan putri dan mengeluasnya.

"Are you okay?" Tanya ridho memastikan, putri hanya mampu menganggukkan kepalanya karena bibirnya terasa begitu kelu saat ini.

Melihat kondisi putri saat ini membuat ridho berusaha memahami perasaannya. Ia tau ini semua tidak mudah bagi putri, namun apapun itu wanita itu juga harus tetap menyelesaikan semua ini jika ia memang ingin berjalan maju bersama dengan ridho.

Perlahan pria itu mulai membawa putri kembali kerumahnya, ia akan membiarkan putri untuk menenangkan dirinya lebih dulu.

***

Randa yang sudah duduk di kursi kantornya segera memanggil aulia melalui telepon. Dan tak berselang lama gadis cantik itu segera masuk ke dalam ruangan randa.

"Ada apa nda?" Tanya aulia yang telah duduk di kursi yang ada di depan meja kerja randa.

"Hmmm, ada yang mau aku bicarakan sama kamu." Ujar randa yang tengah memegangi amplop cokelat.

"Masalah?" Tanya aulia lagi dengan kerutan di dahinya.

Sejenak randa menghela nafas nya dan membenarkan posisi duduk nya agar lebih nyaman. Lalu dengan sedikit keraguan randa menyerahkan amplop cokelat itu ke arah aulia yang terlihat semakin bingung saja.

"Apa ini nda?" Tanya aulia sekali lagi.

"Bacalah." Suruh randa.

Perlahan aulia mulai membaca isi surat tersebut.dan betapa terkejutnya aulia saat ia membaca nama putri dan juga randa yang tertera dalam surat perceraian itu.

Can, i love you? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang