can i love you? 40

888 80 18
                                    

Saat itu putri memberanikan diri untuk berpamitan pada ridho dan mengakhiri hubungan keduanya. Padahal kedua keluarga telah sepakat untuk mengadakan pernikahan di bulan yang akan datang. Namun putri tidak mau membohongi dirinya. Ia tidak bisa diam saja dan melanjutkan hidupnya dengan pria baru sedang sesungguhnya hati dan hidupnya masih sepenuhnya dikuasai oleh randa yang saat ini masih dirawat dirumah sakit yang ada di amerika.

Putri mengetuk pintu ruang kerja ridho, dan untunglah pria tampan itu segera mempersilahkan putri untuk masuk.

"bang aku mau bicara bisa?" tanya putri dengan wajah sedikit gugup. Ridho menghentikan sejeak pekerjaanya dan menatap ke arah putri yang berdiri di depan meja kerjanya.

"duduk dulu sayang, kamu mau ngomong apa hmm?" tanya ridho setelah putri mendudukkan tubuhnya.

Walau ada sedikit ketakutan dalam hatinya namun pada akhirnya putri harus tetap mengungkapkan semuanya. Karena jika tidak maka semua ini akan berakhir dengan begitu menyedihkan, putri akan menyakiti ridho yang juga keluarganya di saat ia tidak bisa melanjutkan pernikahn di detik-detik terakhir.

"bang, akuu.."

Lagi putri menghentikan ucapannya dan menatap takut wajah ridho yang kini tengah tersenyum padanya. Dalam hatinya putri berdoa agar pria tampan itu tidak membencinya, semoga ridho masih mau memaafkan dirinya setelah ini.

"ada apa?" tanya ridho lagi.

"aku mau membatalkan pernikahan kita." Ujar putri dengan cepat.

Reaksi ridho di luar perkiraan putri, putri pikir ridho akan berdiri dan membentak dirinya. Namun pria itu terlihat diam saja dan masih memandangnya dengan tatapan datar tanpa senyuman.

"kamu bercanda kan?" tanya ridho seakan tidak mempercayai ucapan putri

Ia segera berdiri dari kursi kerjanya dan menghampiri putri. Ia menggeser kursi putri agar bisa menatapnya dengan leluasa. Dan disana ridho bisa melihat keseriusan dari mata wanita yang ia cintai itu.

"aku serius bang, maaf aku tidak bisa melanjutkan ini." Jawab putri lagi dengan tetesan air matanya. Dan barullah ridho percaya bahwa apa yang dikatakan wanita itu benar dan sungguh-sungguh. Namun ridho masih berusaha menyangkalnya karena ridho belum siap untuk kehilangan putri.

"tapi kenapa put? Apa aku ada salah? Kamu bilang aja, aku akan perbaiki kesalahanku itu." Ucap ridho yang terlihat begitu panik. Ia berdiri tegap dan menatap putri dengan mata memerahnya. Bahkan beberapa kali ridho terlihat mengusap wajahnya dengan prustasi.

Putri menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. Ridho tidak pernah berbuat salah, justeru dirinya lah yang membuat kesalahan disini.

"engga bang, kamu gak salah. Semua ini salahku." Jawab putri menundukkan kepalanya. Tak mampu rasanya menatap wajah pria yang begitu baik itu.

Ridho terdiam sejenak, dan ia pun mulai memikirkan apa penyebab putri hendak membatalkan pernikahan mereka. Dan seketika itu juga ridho tersadar. Ia menatap lebih dalam lagi mata putri dan semakin yakin dengan apa yang ada dalam pikirannya saat ini.

"randa?" tanya ridho dengan geram.

Putri tak berani menjawab, namun dengan diamnya putri itu sama saja membuktikan apa yang ditebak oleh ridho adalah benar. Putri hendak bersama dengan pria yang entah bagaimana kondisinya saat ini. Bahkan mungkin umur pria itu tidak akan lama lagi mengingat sudah beberapa bulan namun tidak ada kemajuan juga dengan kesehatannya.

Can, i love you? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang