Dikediaman hermawan semua anggota keluarga berebut untuk mendapatkan giliran menggendong si cantik aleena. Putri kedua dari pasangan putri dan randa itu benar-benar mampu merebut perhatian semua orang termasuk ridho dan dhea yang secara khusus datang untuk melihat aleena yang baru berumur beberapa hari itu.
"papah agan juga mau gendong adek dong" pinta agan yang juga terlihat bahagia memiliki adik perempuan.
"sini." Randa perlahan memangkukkan aleena dalam pangkuan agan walau dirinya masih tetap harus memegangi bayi cantik tersebut.
"ya ampun cantik banget ya, mirip putri kayanya." Ujar ridho yang seakan melihat wajah putri di wajah bayi cantik tersebut. Dan randa hanya mengangguk mengiyakan ucapan ridho. Karena memang aleena begitu mirip dengan putri, bahkan bisa di bilang copyan dari ibunya itu.
"iya dho bener, aleena ini mirip banget sama waktu putri baru lahir." Sambung norma yang juga merasakan kemiripan aleena dan putri kecil.
"tapi jangan mau sama anaknya bang ridho ya leena." Ucap lesty terkekeh pelan.
"loh kok? Anak aku ganteng tau les." Ujar dhea yang merasa tak terima.jelas jelas ia sudah memimpikan bahwa ia dan putri kelak bisa menjadi besan di masa depan.
"engga boleh, anak aku ini harus dapat pria yang seimbang dengannya." Sambung randa dengan begitu sombongnya. Sedang putri yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya saja.
"gak usah sombong, kalo terus cari yang sempurna anak aku gak bakal nikah nantinya." Ujar putri menyela ucapan randa.
"tenang put, anak aku siap jadi pelabuhan terakhirnya." Ujar dhea lagi sebari mengelus puncak kepala sang putra yang hanya mengoceh ala bayinya seorang diri.
Semua tertawa mendengar ucapan Dhea tersebut. Dan mereka hanya menganggap itu adalah gurauan semata, karena mereka tidak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan.
Saat mereka tengah asyik tertawa, seorang assisten rumah tangga hermawan terlihat mengarahkan beberapa orang yang masuk dengan menggotong sebuah box berukuran besar. Putri menatap sang pembantu dengan bingungnya.
"dari siapa bik?" tanya putri. Sang pembantu menyerahkan sebuah surat kepada putri dan wanita cantik itu segera membacanya, diikuti oleh randa yang duduk di sisinya sedang aleena kini tengah dikuasai oleh ridho.
"dari siapa nak?" tanya lili penasaran.
"aulia bu." Jawab putri yang memang sudah selesai membaca surat dari aulia, rupanya gadis cantik itu menghadiahi putrinya sebuah box bayi yang luar biasa bagusnya.
"astaga bagus banget ini," ujar dhea yang begitu takjub melihat box bayi yang seperti tempat tidur seorang putri itu.
Putri ikut berdriri dan memperhatikan box bayi tersebut, dan benar saja box bayi itu benar benar indah. Dan putri tau pasti harganya begitu fantastic, mengingat siapa aulia itu sebenarnya.
"yang nanti kita beliin untuk dhio ya." Ujar dhea lagi yang juga menginginkan ranjang seperti milik aleena.
"iya ini bagus banget ya, kalian harus ucapkan terimakasih sama aulia." Ucap lili mengingatkan anak dan mantunya.
Putri mengangguk, ia pun segera meraih ponselnya dan melakukan video call dengan aulia. Dan untunglah gadis cantik itu segera mengangkat sambungan video call mereka.
"hallo ibu cantik.." sapa aulia dengan begitu riangnya di sebrang sana
"hay aunty al." Sapa agan yang memang begitu dekat dengan aulia.
"hay sayang, kamu apa kabarnya ganteng?"tanya aulia lagi.
"agan baik aunty," jawab agan memamerkan deretan gigi putihnya. Putri lantas mengalihkan ponselnya kearah wajahnya dan tersenyum begitu lebar pada aulia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can, i love you? ( Completed )
RomanceMenjadi kekasih bohongan randa adalah sebuah keuntungan bagi putri. Bagaimana tidak? Pria itu siap mengeluarkan uang yang banyak demi memuaskan hobby putri yang di cap sebagai wanita gila belanja. Tapi bagainana jika kepura-puraan keduanya beruba...