[3]

213 32 1
                                    

21.00

Ey pulang menelusuri jalan yang sepi. Dengan hembusan angin malam, Ey merasa ada yang mengganjal malam ini. Padahal sudah beberapa tahun Ey selalu melewati jalan sepi ini sendirian.

Saat Ey akan belok pada persimpangan perumahan, ada segerombol remaja laki laki yang terlihat sedang menghajar satu laki laki. Karena sudah tau ada yang tidak beres, Ey segera membalikkan badan.

Namun, saat Ey hendak pergi meninggalkan tempat itu, ternyata ada salah satu dari mereka yang melihat keberadaan Ey.

"Tidak disangka-sangka kita kedatangan tamu, enaknya diapain nih bos" Laki laki itu berbicara kepada seseorang yang terlihat sedang menendang perut laki laki tadi dengan penuh amarah.

Orang yang tadi dipanggil Bos berhenti menendang saat mendengar salah satu dari anak buahnya berbicara.

“ohh ternyata ada cewe cantik yang datang” Ezra yang disebut sebagai bos mulai mendekati Ey.

Ey berusaha berani namun kenyataannya dia ingin berlari sekencang angin.

Namun, apa daya sakarang yang Ey lakukan hanya diam membeku dengan keringat yang bercucuran. Ey hanya bisa menunduk lesu dengan ketakutan yang sedang menerpa dirinya.

Ezra dan anak buahnya pelan pelan mendekati Ey, hingga munculah angin yang menerpa rambut Ey yang membuat Ey mendongkak.

Bertepatan saat Ey mendongkak, Ey melihat bunga dandelion yang terbang melewatinya, Ey menutup mata dan berbicara dalam hati.

tolong ey

Tanpa aba-aba, Ezra dan anak buahnya langsung menangkap Ey dan membawanya bersama laki laki tadi yang sudah tidak berdaya.

“bawa dua anak ini ke markas”.

Saat mendengar itu, Ey langsung berteriak minta tolong dan terus berusaha melepaskan diri dari cekalan anak buah Ezra.

Namun sepertinya, bunga dandelion telah berhasil bertemu tuhan.

Tiba tiba datang seseorang dengan pakaian serba hitam yang langsung menyerang Ezra beserta anak buahnya.

Saat mereka sedang sibuk berkelahi, 'Dia' orang misterius itu berteriak tanpa melirik kebelakang “lari dan bawa dia ke rumah sakit”. Karena bingung harus melakukan apa, Ey membopong laki laki itu dan berjalan sekuat tenaga meninggalkan tempat itu juga meninggalkan orang misterius itu sendirian bersama orang orang yang menakutkan.

Karena malam itu sudah larut, semua klinik terdekat sudah tutup. Dengan lemas karena membawa beban yang berat, Ey terpaksa harus sedikit berjalan kaki lagi untuk sampai ke Rumah Sakit.

Saat tiba di Rumah Sakit, dokter langsung membawa laki laki itu kedalam ruangan untuk ditangani. Ternyata lumayan banyak luka yang didapati oleh laki laki itu, Ey hanya berharap dia baik baik saja.

°°°

Matahari muncul ke celah celah jendela perempuan yang sedang tertidur pulas.

Setelah apa yang terjadi semalam, dia sepertinya kelelahan sampai lupa jika dia harus berangkat ke sekolah.

Matahari pagi menyilaukan pandangannya dan membuatnya terbangun. Saat tenaganya benar benar sudah terkumpul dia beranjak dari tempat tidur sambil melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 07.12

"mampus gue telatt!"

Ey berlari ke kamar mandi dan segera bersiap siap untuk pergi kesekolah. Saat turun dari kamar, Ey melihat Mamanya yang sedang menyiapkan sarapan. "Ey sarapan dulu, dari tadi Mama bangunin kamu ga bangun bangun, yaudah Mama biarin" Mama Ey berbicara dengan lembut.

"Ma, Ey udah telat nih. Ey berangkat dulu ya, assalamualaikum." Ey berlari dengan sekuat tenaga mencari bis yang menuju ke Sekolahnya.

Setelah menunggu lama akhirnya bis datang.

°°°

"yahh gerbang udah ditutup lagi, terus gue gimana." Saat sedang bergumam tidak jelas, tiba-tiba ada seorang anak yang datang menghampirinya.

"Kak, Kakak bisa ambil jalan pintas di belakang. Disana ada lubang." tanpa pikir panjang Ey berlari ke belakang namun tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada anak itu. Walaupun sebenarnya Ey bingung kenapa anak kecil bisa tau. Tapi, yang terpenting sekarang itu adalah masuk ke Sekolah.

Ey sudah tiba dibelakang Sekolah. Ternyata benar, terdapat lubang yang cukup besar untuk masuk ke Sekolah.

Tanpa berfikir panjang, Ey langsung masuk dan berhasil menginjakan kaki di taman Sekolah.

Ey mengendap ngendap untuk pergi ke kelasnya. Namun, sepertinya kesialan sedang datang kepadanya, tiba-tiba ketua osis SMA 5 Garuda datang, menatap Ey dari atas hingga bawah.

"lo telat? ko bisa datang dari taman sekola? ohhh lo manjat dinding sekola ya? tunggu sampe gue laporin lo ke guru BK" ketua osis yang kelihatan songong itu berbicara panjang kali lebar kali luas- udah kaya rumus matematika aja.

Dengan kesal Ey menjawab "terserah lo, jelek." ey sebenarnya sangat takut pada guru BK yang sudah terkenal killer itu, tapi untuk sekarang dia harus terlihat tidak takut dihadapan ketua osis songong ini.

"yaudah, berhubungan lo satu satunya orang yang bilang kalo gue gak ganteng, gue ganti hukumannya jadi bersihin taman belakang, lo gaboleh masuk kelas sebelum semua ini bersih" Ardi atau ketua osis itu menunjuk pada tumpukan daun daun kering yang ada di taman.

"yaudah, itu sih gampang. puas lo?" ey berbicara dengan malas karena harus berurusan dengan ketua osis pagi pagi begini.

Ardi hanya berdecak “lo tunggu aja, gue bakal bikin lo sadar kalo gue ini ganteng melebihi oppa oppa korea, dan gue juga bakal bikin lo jatuh cinta sama ketampanan yang hanya gue miliki ini.”

Setelah mengoceh panjang, Ardi pergi meninggalkan Ey sendiri di taman, Ardi tidak percaya ada orang yang berani menjelekkannya sedangkan semua orang biasanya memujinya.

Ey hanya melongo tak percaya mendengar penjelasan ketua osis nya itu, jelas jelas oppa korea 10× lipat lebih ganteng dari dia.

Ey tidak habis pikir Mama Ardi ngidam apa sampai-sampai muncul manusia kayak dia.

Dengan malas, Ey berjalan menghampiri sekumpulan daun-daun kering yang berserakan.

Sambil membersihkan daun-daun, Ey berfikir tentang anak kecil yang tiba tiba menghampirinya, mengapa dia bisa tau tentang jalan pintas yang bahkan Ey pun yang Sekolah disini tidak tau.

Bukan Ey saja, melainkan ketua osis SMA 5 Garuda saja tidak tau ada jalan pintas melewati lubang. Dia bahkan mengira Ey melompati tembok.

Yang benar saja, tembok belakang itu lebih tinggi dari badan ey.

“ahh mungkin dia sering main ke sekola lewat lubang ini”

***

semoga sukaa^^ jangan lupa vote
-Darra ayuwandira

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang