[4]

143 24 0
                                    

Sekarang jam istirahat sedang berlangsung. Setelah membersihkan taman belakang Sekolah, Ey segera pergi ke kantin untuk menambah energi yang telah terbuang habis untuk mebersihkan daun daun.

Ey duduk dipojokan kantin sendiri. Seperti biasa, Ey mengasingkan diri dari orang lain, Ey malas bila harus berurusan dengan manusia lain, apalagi seperti Ardi ketua osis yang sangat menyebalkan itu.

Saat sedang mengingat Ardi, tiba-tiba Ey teringat sesuatu.

Ey jadi teringat laki-laki yang telah Ey selamatkan waktu tadi malam.

Flashback on

“apa anda keluarganya?” dokter bertanya kepada Ey yang sedang duduk didepan ruangan tempat laki-laki itu diperiksa.

Ey berdiri dari duduknya, “bukan dok, saya cuma gasengaja liat dia yang udah babak belur terus pingsan, makanya saya bawa dia kesini” Ey yang kebingungan harus menjawab apa, alhasil berbicara apa yang terlintas dipikirannya.

“oh kalau begitu terimakasih telah membawanya kemari, saya akan menghubungi keluarganya. Permisi”

dokter itu pergi meninggalkan Ey.

Karena dokter bilang akan menghubungi keluarganya, Ey bergegas pergi meninggalkan rumah sakit, setelah melihat laki-laki itu lewat jendela. Terdapat banyak luka di wajahnya sehingga membuat wajahnya membengkak.

semoga cepat sembuh

Flashback off

“Gue jadi penasaran gimana keadannya.” Ey bergumam sendiri.

“ahh tau ah, gue udah cape bersihin taman belakang, ditambah gue masih bingung siapa orang yang waktu malem nyelametin gue. Mending gue pergi ke kelas sebelum jam istirahat abis.” Ey mengacak rambutnya prustasi, kemudian bangkit meninggalkan kantin.

°°°

“eh Ey, lo darimana aja? Ko jam pelajaran pertama lo gak masuk?, wahh parah nii, lo bolos ya Ey?” baru saja Ey tiba, Ey langsung disuguhkan beberapa pertanyaan dari Molly.

Ey yang malas menanggapi, hanya bergumam untuk menjawab pertanyaan Molly.

Utungnya Molly sudah tau sikap Ey yang super dingin itu, tapi Molly tidak pernah putus asa untuk tetap menjadi satu satunya teman Ey.

Dari kelas 1 SMA sampai sekarang mereka kelas 2, Molly adalah satu satunya orang yang mau berteman bersama Ey.

Banyak orang yang menganggap Ey sombong karena tidak mau berteman dengan siapapun, tapi tidak begitu bagi Molly.

Menurut Molly, Ey adalah orang yang sebenarnya hangat namun ada sesuatu yang  membuatnya seperti ini. Molly percaya bahwa suatu saat Ey akan terbuka kepadanya dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Ey berjalan ke tempat duduknya yang berada di barisan paling belakang. Karena sangat lelah, Ey berencana untuk tidur sebentar sebelum guru masuk. Ey menumpukan tangannya diatas meja dan mulai menutup mata.

Molly menghampiri Ey dan duduk disebelahnya, “Ey, lo tau gak? Tadituh semua orang disekola ini lagi gosipin tentang adiknya si ketos itu yang katanya dirawat dirumah sakit karena dikeroyok sama geng Ezra. Lo tau kan si Ezra? Itu loh penguasa yang ada di SMA MERDEKA. Udah tau sekolah itu tuh musuh sekolah kita, masih aja digangguin. Emang apa sih yang udah Arion lakuin sampe Ezra bikin Arion masuk rumah sakit? Kalo gue jadi dia, gaakan mau gue punya masalah sama geng Ezra.” Ey sebenarnya merasa kesal mendengar cerita Molly dan merasa terganggu saat sedang mencoba tidur namun, tiba-tiba Ey merasa tidak asing dengan cerita yang baru saja Molly ceritakan. Ey yakin kalo Molly sedang menceritakan orang yang sudah Ey selamatkan malam tadi.

Ey tiba-tiba terbangun dan menatap Molly dengan tatapan dingin. “siapa Arion?”

Dengan wajah sedikit menganga karena kaget, Molly menjawab “dia adiknya Ardi ketos kita, Arion orang yang dikeroyok sama Ezra, ey” Molly sebenarnya sedikit bahagia karena ini pertama kalinya Ey bertanya sesuatu kepadanya.

“siapa Ezra?”

“oh kalo Ezra penguasa SMA Merdeka itu orang yang ngeroyok Arion” Molly menjawab dengan semangat 45.

“ohh” Setelah mengatakan itu, Ey kembali tidur dengan tangan diatas meja.

Molly masih merasa bingung mengapa tiba-tiba Ey bertanya tentang siapa Ezra dan Arion, biasanya Ey tidak pernah tertarik dengan cerita apapun.

Tapi Molly juga merasa bahagia karena akhirnya Ey menyadari keberadaan Molly walau Ey tetap menatapnya dengan tatapan dingin, bukan dengan tatapan hangat seorang teman. “mungkin belum” Molly berbicara didalam hati.

“lo keliatan cape, yaudah lo tidur aja dulu sebelum guru masuk. Nanti gue bangunin kalo ada guru” Molly pergi meninggalkan Ey karena tidak ingin mengganggu Ey yang tampak sangat kelelahan.

“oh jadi mereka Ezra sama Arion” setelah mengucapkan itu dalam hati, Ey terlelap dan memasuki alam mimpi.

°°°

Terimakasih sudah membaca sampai akhir^^ jangan lupa vote

-Darra ayuwandira

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang