[21]

79 11 0
                                    

Flashback On

Ardi menelusuri lorong-lorong SMA MERDEKA hingga sampai dibelokan antara jalan menuju perpus dan kelas-kelas yang sudah menjadi gudang. “masa iya sih Pak Hartono pergi ke gudang, paling dia perginya ke perpus.”

Saat hendak melangkahkan kaki ke arah perpus, Ardi langsung diseret paksa oleh dua orang dan dibawa ke salah satu kelas kosong. “lepasin! Mau lo apa hah!” Ardi mencoba melepaskan tangannya yang dicekal oleh kedua teman Ezra.

Ezra tersenyum pada Ardi, namun lebih terlihat seperti mengejek. “lo lupa dengan apa yang lo lakuin 2 tahun lalu? Kalo aja lo gak pernah memulai, gue gak bakalan kaya gini.”

Ck

Ardi berdecak, “lo masih aja ngungkit kejadian 2 tahun lalu? Lo salah paham, seharusnya lo tanya sahabat munafik lo apa yang sebenernya terjadi. Lo jangan jadi pengecut malah ngeroyok ade gue yang gak tau apa-apa.”

Ezra mulai terpancing emosi oleh Ardi, “denger baik-baik, gue bakalan ganggu semua orang terdekat lo. Sama kaya dulu lo rebut apa yang seharusnya jadi milik gue.” Ardi benar-benar tidak habis pikir dengan mantan sahabatnya ini.

Lo pengecut!

Ezra mengepalkan kedua tangannya, perkataan Ardi sudah membuat emosi Ezra tidak bisa ditahan lagi.
“kenapa lo gak habisin gue aja? Kenapa lo malah manfaatin orang terdekat gue buat melampiaskan rasa benci lo sama gue?. Jadi lo gak berani sama gue?”

Bug!

Satu pukulan tepat pada perut Ardi, membuat Ardi jatuh kebelakang dengan kepala yang membentur meja. Ardi memegangi kepalanya yang semakin pusing.

Ezra memandang Ardi yang seperti kesakitan, tanpa sepatah katapun, Ezra dan dua temannya pergi meninggalkan Ardi sendirian. Sampai datanglah perempuan yang langsung menghampiri Ardi yang sudah lemas.

Flashback Off

Ardi membuka pelan matanya. Yang ia lihat adalah ruangan UKS dan seorang perempuan yang sedang duduk sambil menunduk dipinggir tempat tidurnya.

“Ey?”

Ey mendongkak saat melihat Ardi yang sudah membuka matanya sejak 1 jam lamanya. Kemudian Ey bangkit untuk memanggil dokter UKS untuk memeriksa Ardi. “mau kemana?” Ardi mencekal tangan Ey yang hendak akan pergi.

Ey berbalik, “mau panggil dokter biar lo diperiksa lagi.”

Ardi menggeleng, “Gausah. Gue cuma butuh lo aja.” Ey perlahan mulai duduk kembali disamping Ardi.

Keheningan mulai melanda Ey dan Ardi, membuat mereka merasa canggung.

Hmm

Ey berdehem untuk menghangatkan suasana, “lo diapain sama Ezra?” Ey mulai bertanya pertanyaan yang dari tadi sudah diujung lidah. “gue dipukulin.” Ardi mengeluarkan baby face nya yang membuat Ey membuang muka karena merasa jijik dengan wajah Ardi yang dibuat-buat.

Malas untuk bertanya lagi, Ey memilih untuk diam kembali.

Hmm

Sekarang bagian Ardilah yang berdehem untuk menghangatkan suasana, “gue denger lo bakalan jadi babu Ezra?” Ey mengangguk untuk menjawab pertanyaan Ardi, “jangan mau!” Ardi menegaskan perkataannya.

Ey menghembuskan nafas pelan, “ya gue juga gak mau, tapi udah terlanjur mau gimana lagi.” Ardi jadi merasa bersalah pada Ey, kalo saja ia tidak bertemu dengan Ezra mungkin semuanya akan baik-baik saja. “maafin gue ya.”

Ey menggelengkan kepalanya, “ini bukan salah lo, gue nerima tawaran itu karena gue mau nyelamatin olimpiade.” Berbicara tentang olimpiade, Ardi jadi makin merasa bersalah, ia ingat jika timnya mendapat juara dua karena kesalahan Ardi dalam menjawab soal terakhir. “gue juga minta maaf soal olimpiade ini, kalo aja gue fokus mungkin kita bakal juara 1 seperti harapan lo.”

Ey juga menjadi merasa bersalah pada Ardi karena membuatnya seperti tertekan, “gapapa. Juara 2 juga bagus ko, yang penting kita udah usaha bareng-bareng.” Mereka berduapun tersenyum

Hening

Tidak ada yang bergeming untuk menghangatkan suasana, mereka tampak sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga kemudian seseorang datang membuka pintu UKS.
“gimana keadaan kamu Ardi?” Pak Hartono datang untuk memeriksa muridnya yang tiba-tiba pingsan.

Ardi yang melihat kehadiran Pak Hartono, langsung berusaha bangun menegakkan badannya dan dibantu oleh Ey. “saya gapapa Pak.”

Pak Hartono memukul lengan Ardi membuat pemiliknya meringis, “Huss kamu itu! Apanya yang tidak apa-apa. Jelas-jelas kamu pingsan lama dan dokter bilang itu penyebab kepala kamu yang terbentur. Emangnya habis apa sih kamu Ardi?!”

Ardi menggaruk kepalanya sambil memperlihatkan senyuman tanpa dosa, “hehehe, itu Pak, sebenarnya tembok yang cium saya. Saking gantengnya saya Pak, tembok aja sengaja deket-deket sama saya, karna kedeketan jadinya kepala saya kebentur. Jahat banget emang itu tembok.”

Ey menahan senyum mendengar penjelasan Ardi, bisa-bisanya dia berbohong saat keadaannya sedang tidak baik-baik saja.

“Yasudah, bagaimanapun saya ingin berterimakasih pada kalian berdua karena sudah mendapat juara untuk Sekolah kita, walaupun sebenarnya saya ingin sekali memberi kalian pukulan dengan jurus silat saya. Lain kali jika kalian pacaran harus tau waktu, jangan pacaran pas waktu lomba. Mengerti? Bapak permisi dulu. Jaga pacarmu baik-baik Ey, nanti kebentur tembok lagi kan rempong.” Pak Hartono mulai berjalan ke arah pintu UKS kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. Tersisalah mereka berdua yang sama-sama terdiam karena ucapan Pak Hartono tadi.

Ardi pelan-pelan melirik Ey yang sedang mencoba mengalihkan pandangannya agar tidak melihat Ardi, “Oi singa, bantuin gue turun dong.” Ey melihat Ardi dengan tatapan garangnya, “Apaan lo? Alay banget turun aja minta bantuan.”

Ey sudah berubah menjadi singa lagi, berhubungan olimpiade sudah selesai, tidak ada alasan lagi untuk bersikap baik pada Ardi yang selalu minta dihajar ini.
“Lo lupa tadi kata Pak Hartono? Lo harus jaga pacar lo.” Ey tidak habis pikir dengan Ardi, bisa-bisanya mulutnya bicara tanpa disaring dulu, besok-besok Ey harus beli penyaring buat mulut Ardi yang cuplas-ceplos gak ketulungan.

Ey melipat tangannya didepan dada, “Lagian gue bukan pacar lo?!”.

Ardi tersenyum sambil menatap Ey, “Oh.. jadi lo mau jadi pacar gue ya? Hahaha ketauan lo.” Ey mendengus kasar mendengar ucapan Ardi.

Pd nya kumat lagi

“ogah! Gamau gue.” Ey berjalan menuju pintu untuk meninggalkan Ardi.

TAPI GUE MAU

Ardi berteriak membuat Ey berhenti saat sudah sampai di ambang pintu.

°°°
maap baru update hehe, semoga sukaaa^^
jangan lupa votee teman:)

-Darra ayuwandira

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang