8. Malam Minggu

61 9 1
                                    

"Ck ish, lo apaan sih narik-narik gue udah kayak tawanan aja. Udah perut gue sakit malah ditarik-tarik lagi." ketus Icha menghempaskan tangannya setelah sampai diparkiran.

Rangga hanya menatap Icha yang sedang meringis kesakitan memegangi perutnya sambil memasukkan tangannya ke saku.

"Lo kalo mau ngajak gue bilang kek mau kemana ini gak, kayak mau nyulik gue lo, sshh!" ringis Icha.

Rangga langsung menaiki motornya dan membantu Icha menaiki motornya.

"Terserah mau lo bawa gue kemana yang penting lo kasih dulu gue makan, sakit banget nih perut gue udah gak tahan banget gue." pasrah Icha masih meringis kesakitan.

Langsung saja Rangga melajukan motornya.

***

Tak lama kemudian motor Rangga berhenti didepan sebuah restauran yang cukup megah.

Icha yang melihatnya menelah liurnya kaget.

Nih anak ngajak gue makan ke resto ? Gak tau apa dia uang gue gak mampu.-batinnya.

Walaupun nampaknya Icha anak orang kaya tapi ia tidak terlalu suka makan direstauran dan orangtuanya juga membiasakannya untuk hemat dan tak royal.

Rangga turun dari motornya dan langsung masuk ke restauran tersebut. Icha yang melihat Rangga meninggalkannya menatap Rangga tak percaya.

"Memang udah ada sarapnya ya tuh anak, udah dia yang bawa gue kesini malah gue ditinggal. Sama sarapnya kayak Brian, kenapa pula gue harus berurusan sama orang-orang sarap." gumamnya menatap punggung Rangga yang telah menghilang masuk ke restauran.

Ia tak mengikuti Rangga melainkan berkeliling mencari pedagang makanan pinggir jalan, perutnya tidak terlalu sakit sekarang.

Tak jauh dari restauran ia melihat sate padang yang membuka lapak ditrotoar, dengan mengipas sate yang dipanggang membuat Icha harus kesana. Sate padang adalah salah satu makanan favoritnya.

"Bang sate padang satu ya." pesan Icha duduk disalah satu kursi kosong.

"Oke Neng." sahut Bang sate semangat.

Icha mengeluarkan ponsel dari sakunya dan melihat apa yang bisa dilihat dari ponselnya.

***

Saat Rangga sudah duduk disalah satu kursi yang kosong di restauran yang sangat cantik dekorasinya ia bingung. Matanya sibuk mencari kesana-kemari.

"Mana tuh anak ? Apa ke toilet ? Masa iya sih." gumam Rangga mencari keberadaan Icha yang tak bersamanya saat ini.

Ia menunggu selama 5 menit tapi Icha belum juga datang.

"Kok lama banget sih." gumamnya khawatir.

Ia beranjak dari duduknya menuju toilet cewek. Ia menunggu diluar berharap ada yang keluar dari situ.

Pas banget ada cewek yang baru saja keluar dari situ, langsung saja ia cegat.

"Mbak permisi boleh nanya gak ?" ujar Rangga sopan.

"Ia ada apa ya ?" jawab cewek itu malu-malu.

Aduh! Cowok ini ganteng banget. Mimpi apa gue semalam diajak ngobrol sama cowok seganteng ini, elah.-batin cewek inu melayang.

"Didalam masih ada cewek yang pakai jaket jeans terus pakai topi putih gak ?" tanya Rangga.

Yaelah, udah punya pacar dia ternyata pupus dah.-batin cewek itu lesu.

Aku Suka KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang