26. New Friends

47 4 1
                                    

Pagi-pagi Icha sudah berada dikelas, berkutik dengan soal yang diberikan Rangga kemarin. Tak luput juga Rangga berada dibelakangnya.

"Oh yaa Ga." panggil Icha berbalik menghadap Rangga yang juga berkutik dengan bukunya.

"Hm."

"Teringatnya adik kelas yang kemarin katanya mau belajar lagi sama lo mana ? Kok belum datang ?" tanya Icha kepo.

"Mana gue tau, mungkin dia gak bisa belajar hari ini atau gak ingin." jawab Rangga acuh.

"Lo gak tanya dia alasan yang pasti kenapa dia gak datang ?"

"Ngapain ? Kan udah gue bilang, kalo mau belajar datang, kalo gak yaa gak usah. Kok gitu aja ribet." jawabnya acuh lalu kembali ke bukunya.

"Sombong amat sih lo, hm." cibir Icha kembali menghadap depan dan fokus dengan bukunya. Tapi Rangga melotot mendengar cibiran Icha.

Apa Rangga gak tau yaa kalo tiga cabe itu udah ngancam adek kelas itu.-batinnya.

Ia menghela napas sabar dan mencoba mengacuhkan kejadian kemarin. Ia kembali berkutik dengan soalnya. Beberapa soal lancar ia kerjakan tapi menuju halaman akhir soalnya semakin membuatnya pusing.

"Ishh! Nih soal susah amat sih, kepala gue diputar-putar ama nih soal. Puyeng." gumamnya mengetuk kepalanya dengan pena.

"Gak tau, nanya. Makin lo ketuk, makin lo bego." sindir Rangga.

Mendengar itu Icha langsung berbalik kesal dan ingin melempar Rangga dengan pena ditangannya. Tapi itu terhenti karna segerombolan sahabatnya datang memanggilnya.

"Wishh! Gila lo Cha. Pagi-pagi udah mau bonyokin orang aja." ujar Bayu meletakkan tasnya dikursinya lalu duduk disamping Rangga.

"Iya Cha, lo garang amat sih sama rekan belajar lo sendiri, elah." ujar Novitri menyikut Icha duduk disampingnya.

"Ngeselin tuh orang, mau gue lenyapkan aja dia dari muka bumi ini." kesalnya kembali menghadap depan.

"Oh ya Cha, akhir-akhir ini gue lihat lo makin rajin aja belajarnya." ujar Sofia melirik jahil ke Icha.

"Bagus dong, tuh tandanya dia semangat untuk dapat nilai bagus biar gak pergi ke luar negeri." ujar Alsyah tersenyum.

"Bisa diam gak, ganggu. Gue mau belajar." ketusnya dengan wajah datarnya. Tapi sahabatnya bukannya diam malah tertawa lepas.

"Gue belajar buat Kakak gue tersayang, jadi gak usah geer." ujar Icha memberitahu.

"Emang siapa yang bilang lo belajar buat kita ? Gak ada kan." ejek Novitri.

Icha mulai memasang wajah kesalnya tapi itu semakin membuat sahabatnya tertawa. Rangga yang fokus dengan bukunya juga ikut tertawa kecil.

Icha mencoba menghiraukan semuanya dan kembali fokus dengan soalnya. Tapi ia masih dibuat pusing dengan soal itu. Ia makin kesal dan akhirnya menutup soalnya itu kasar.

"Kenapa ditutup soalnya, putri tidur ? Ngantuk ?" ejek Bayu.

"Pasti dong, kan sebenarnya ini waktu tidurnya bukan waktu belajarnya." jawab Novitri melirik Icha.

"Gue dibuat pusing sama soalnya, capek gue." keluhnya membalikkan kursinya menghadap Rangga.

"Nyerah nih jadi ceritanya ?" tanya Alsyah.

"Gak, cuma rehat bentar. Refreshing." gumamnya.

"Kebanyakan refreshing." cibir Rangga masih fokus dengan bukunya. Yang lain malah tertawa mendengar cibiran itu.

Aku Suka KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang