10. Hari Dekorasi

47 8 0
                                    

Icha menuruni tangga dengan terburu, duduk disamping Stevano, melahap rakus nasi gorengnya. Stevano yang melihat adiknya kayak dikejar setan pun heran.

"Lo kenapa ? Semangat amat." ujar Stevano bingung.

"Memang setiap hari semangat." jawabnya masih melahap nasi gorengnya.

"Pelan-pelan kali makannya Cha nanti keselek baru tau." tegur Tia.

"Udah tau." jawabnya santai.

"Lo mau kemana ?" tanya Stevano polos.

"Mau ke sekolah lah mau kemana lagi."

"Terus kok udah kayak kesetanan gitu lo buru-buru gak jelas." tanya Stevano mengangkat tas Icha yang ia letak disebelah kaki kursinya.

Icha tak menjawab, ia masih fokus dengab nasi gorengnya yang ia tambah. Tia yang melihat anaknya seperti orang gak makan seminggu terpelongo.

"Kamu nyetok makanan dalam perut ya ? Mau perang ?" tanya Tia polos.

"Laper." jawabnya singkat lanjut makan.

"Tumben tas lo berat biasanya setengah kilo pun tak nyampe." remeh Stevano.

"Isinya laptop."

"Ngapain lo bawa laptop ?"

"Mau gue jual." jawabnya menyudahi makan dan langsung menggandeng tasnya.

"Ayo berangkat." ajak Icha.

"Ya ampun Icha abis makan tuh duduk dulu kali, biarkan nasi yang kamu makan sebaskom itu turun dengan baik." ujar Tia.

"Udah turun Ma. Ayo berangkat." desak Icha ke Stevano.

"Lo kesurupan ? Gue belum juga makan." ujar Stevano heran.

"Yaudah gue pergi naik ojek online aja, Ma pergi, Assalamu'alaiku." pamit Icha mencium punggung tangan Tia.

"Wa'alaikumsalam." jawab Tia masih menatap Icha heran.

"Coba ajalah lo naik ojek." ancam Stevano melahap sarapannya cepat.

"Makanya cepat, gue tunggu didepan." ujar Icha keluar rumah.

Stevano menyudahi makannya dengan cepat dan mencium tangan Tia.

"Assalamu'alaikum Ma."

"Wa'alaikumsalam." jawab Tia masih terheran.

"Dasar anak aneh!" gumamnya geleng kepala.

***

"Oke guys hari ini kita dekor anggap aja ini kayak mengenang masa TK, bagi yang tak TK anggap aja SD kalo gak anggap hari ini kita bersenang-senang oke jadi jangan tegang kali tuh muka." ujar Icha semangat yang dibuahi tawa canda anak-anak.

Anak-anak mulai mengerjakan tugas mereka dengan santai dan gembira ria, mereka sudah semakin akrab satu sama lain walau baru satu kelas.

Icha mengeluarkan laptop dari tasnya dan mulai mengoperasikannya dimeja guru.

"Bawa laptop lo." ujar Alsyah.

"Bantuin gue setel loudspeaker nya." pinta Icha.

Alsyah pun mengambil loudspeaker dari lemari kelas dan mulai menyetelnya. Bayu dan Rangga menyiapkan bahan-bahan untuk grup mereka kerjakan.

"Cha hidupin lagu yang keren ya jangan korea." sindir Bayu yang duduk didekan meja guru.

Saat ini kelas mereka terlihat luas karena meja dan kursinya dipinggirkan kesisi kelas dan mereka duduk dilantai sekarang.

Aku Suka KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang