21. Rekan Belajar

54 4 1
                                    

Dibawah terik matahari, siswa/i SMA Cemaratika sedang menjalakan Upacara Bendera yang selalu dilakukan pada hari senin dipenjuru Indonesia untuk mengingatkan kepada anak bangsa bagaimana perjuangan pahlawan Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Tapi terkadang keikhlasan mereka seakan hilang saat pembina upacara menyampaikan amanat dengan waktu yang sangat lama.

Seperti saat ini, mungkin semua sedang merutuki kepala sekolah mereka yang sudah 15 menit lalu sampai sekarang belum siap berbicara.

Lama amat sih nih bapak satu berceloteh. Gak tau apa dia kami kepanasan ? Iya dia enak ditempat dingin. Yang dibilang sama dia pun gak masuk ke telinga gue.- batin Icha yang sedari tadi mengata-ngatai kepala sekolahnya dalam hati.

"Dua bulan lagi ujian semester akan dimulai dan bapak harap kalian belajar yang rajin agar kalian mendapatkan nilai yang bagus. Sekian, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." akhir dari amanat pak kepala sekolah.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

***

Setelah upacara selesai, semua siswa langsung berhamburan ke dalam kelas merelakskan kaki mereka yang berdiri hampir satu jam setengah.

"Huft! Lama sedikit lagi aja tuh pak kepala sekolah beramanat, kita semua udah jadi ikan asin." gerutu Bayu mengipas wajahnya dengan topinya.

"Iya juga, udah pagi ini panas banget lagi. Gak ngerti apa tuh pak kepala." timpal Alsyah juga menipas wajahnya dengan topi.

"Ehk, Icha mana guys ?" tanya Sasha tiba-tiba duduk dikursinya.

"Terbang ke kantin beli minuman." jawab Bayu masih merasa kepanasan.

"Ke kantin ? Kan gak boleh." seru Sasha bingung.

"Sama dia apa yang gak boleh." gumam Bayu.

Seketika itu juga yang diceritain pun datang dengan menenteng plastik makanan dan mengesap cup minuman. Saat itu juga Icha jadi bahan perhatian. Tapi ia tak peduli dan tetap berjalan ke bangkunya.

"Nah minuman buat lo berdua." Icha memberikan dua botol minuman dimeja Alsyah dan Bayu kemudian duduk dikursinya.

"Lo mau Sha ?" tawar Icha menyodorkan botol minuman.

"Gak usah Cha, gue bawa minum sendiri kok." tolak Sasha sambil menunjukkan botol minum ditangannya.

"Ohh oke." gumam Icha kembali memasukkan minuman tersebut kedalam plastik makanan yang ia letak dilaci mejanya.

Didalam plastik terdapat tiga botol minuman lagi dan diplastik lain makanan yang ia beli juga. Kemudian dia mengambil satu botol yang lain lalu berbalik badan.

"Nih Ga, buat lo." ujar Icha meletakkan minuman tersebut didepan Rangga lalu balik ke depan sebelum sempat Rangga berkutik.

Ia kembali mengesap minumannya santai sambil memperhatikan taman disamping kelasnya.

Rangga hanya menghembuskan napas sabar lalu mengambil botol minum tersebut dan meminumnya setengah kemudian ia masukkan dilaci mejanya.

Tak lama kemudian Pak Hadi pun datang dengan beberapa buku dipelukannya.

"Pagi, anak-anak!" sapa Pak Hadi duduk dikursi guru.

Aku Suka KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang