15. Berangkat Kemah

31 6 0
                                    

"Cha!! Lo udah siap, belum ? Lama amat sih." teriak Stevano didalam mobil yang berada diteras rumah.

"Iya bentar!!" jawab teriak Icha yang sedang ribet memakai kedua tasnya diruang tengah.

"Ma, Icha pergi. Assalamu'alaikum." pamit Icha mencium punggung tangan Tia.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati." pesan Tia.

"Iya Ma." jawab Icha beranjak menuju teras.

"Gak ada yang tinggalkan ?"teriak Tia melihat kepergian Icha diruang tengah sedang santai meminun teh dan menonton acara pagi ditelevisi.

"Gak Ada." jawabnya singkat.

Icha pun berlari menuju mobil Stevano yang sudah dari tadi menantinya, dengan sedikit susah karna sekarang depan dan belakangnya terdapat tas yang cukup besar.

"Lo lama amat sih ?" omel Stevano saat Icha sudah berada didekat mobilnya.

"Iya maaf, pamit dulu kali tadi sama Mama."

"Yaudah cepat masuk nanti lo ditinggal bus lagi." gesah Stevano.

"Yee mana mungkin gue ditinggal orang gue wakil ketuanya." gumamnya memasuki mobil.

***

"Ehk si emak kurcaci kok gak datang-datang sih." resah Sofia menatap jalan raya didepannya.

Mereka saat ini tengah berkumpul didepan pagar sekolah karna didalam panitia lagi breffing.

Sebenarnya Novitri dan Sofia juga salah satu panitia tapi yaa mereka kabur. Lagian mereka kok yang membuat kerangka acara jadi mereka sudah tau tak perlu ikut.

"Mungkin lagi diperjalanan." ujar Novitri menenangkan Sofia.

"Iya, dia lama karna ngurus anak kurcacinya dulu yang akan ditinggalkannya selama tiga hari." celetuk Bayu yang dihadiahi toyoran Alsyah.

"Pala lo." sewot Alsyah.

"Kok lo yang sewot sih ?" tanya Bayu heran.

"Dia mana punya anak." ujar Alsyah datar.

"Kan gue canda elah." jengah Bayu memutar bola matanya.

"Alsyah mah kalo udah pasal Icha udah biasa mah, udah hapal gue." sindir Novitri melipat kedua tangannya dan melirik Alsyah sinis.

"Berisik amat sih lo." ujar Alsyah mendorong pelan bahu Novitri.

"Ehk guys, itu bukannya mobilnya Kak Stevano ya ?" tanya Sofia memastikan sambil menunjuk mobil hitam yang melaju kearah mereka.

"Kayaknya sih iya." gumam Novitri juga memperhatikan mobil tersebut.

Mobil hitam Stevano pun berhenti tepat didepan pagar sekolah, tempat yang saat ini banyak siswa-siswi berdiri, bercengkrama menunggu keberangkatan membuat semua mata tertuju pada mobil tersebut.

Kemudian Stevano pun keluar membuat para cewek terpatung tertegun.

"Itu cowok ganteng banget sumpah!"

"Kakak itu ganteng banget."

"Itu orang turun dari surga ya, kok ganteng segitunya amat."

Aku Suka KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang