Chapter 10

850 57 0
                                    

Ariel's pov

"Kenapa wajahmu sesumringah itu?!"Tegur Niall sambil membenarkan letak kacamata hitamnya.

Aku membelalakan mataku.bisa dibilang,aku habis melamunkan l-- ok,lupakan.

"Tak.tak apa".

"Oh.ok.".

Sesampainya disekolah,aku langsung berlari menggitari sekolah ini.mulai dari Aula,Lapangan,Kelas,parkiran dan semuanya.tapi,Luke belum datang.aneh..

"CALUM!ASHTON!"Seruku.

Kedua lelaki itu pun menengok kearahku dengan alis mereka yang sengaja ditarik keatas.

"apa?!".

"Hm,lihat luke tidak?!"Tanyaku dengan nada ragu.bisa dibilang,aku cukup ragu saat menanyakan hal ini kepada kedua idiot ini karna yaa,kalian taulah kenapa. buktinya,mereka sudah senyum-senyum tak jelas.

"Haha..Kau ini kenapa?! Mendadak mencari-cari Luke terus?!"Tanya Calum.Ok,lebih tepatnya bertanya dengan nada menggoda.Itu menjijikan.

"tak apa.memangnya salah?!"Tanyaku sambil menggangkat bahuku.

Mereka tertawa."hati-hati,lho! Jika kau menggangap itu tidak salah,nanti kau jadi menyukainya.BYE!".

Aku hanya melirik mereka berdua sedikit.GILA .

Kuputuskan untuk kembali ke kelas karna aku sudah tidak menemukan Luke.Kenapa aku jadi sedih begini,sih?! Mungkin dia hanya telat.

Esoknya..

Kemarin,Luke tidak datang.apakah hari ini ia tak datang lagi?! Aku jadi khawatir.ya tuhan!! kenapa kau ini,Ariel?! Berpikir jernih!!!

Jika kutanyakan ke Calum,Ashton dan Michael,mereka akan menggejekku lagi.Aku benci!

****

Sudah seminggu,Luke tak masuk.aku sudah menahan kekhawatiranku yang gila ini tapi itu mustahil.Rasanya,aku tetap khawatir akannya.Tapi,aku suka bingung.Kenapa Calum,Ashton dan Michael tidak kangen dengan Luke yang sudah mengghilang selama seminggu.

Oleh sebab itu,kuputuskan untuk berkunjung kerumah Luke hari ini.Ya,siapa tau,aku bisa menanyakan kondisinya nanti jadi,perasaan aneh ini tidak merasukiku terus.

Tokkk..Tokk..Tok..

Kuketuk pintu rumah minimalis itu.Lebih tepatnya rumah Luke,tetapi,tak ada gerak-gerik orang yang hidup disini.Semuanya tentram.Kuputuskan untuk membuka Pintunya dengan Gagang pintunya.Alhasil,Pintu ini tak dikunci.

Aku pun menjelajahi rumah ini.Kujalankan kakiku ke kanan dan ke kiri tapi aku tak menemukan Luke.Hingga,sebuah Kamar membuatku tersenyum.Luke.

"luke!".

Lelaki yang berbaring itu tersenyun lemas."Yaaa?! ari?!".

"Kau kenapa?!"Tanyaku khawatir.Kenapa aku khawatir akannya karna bibirnya pucat,tatapannya nanar,Senyumannya saja tak seperti biasanya.

"Aku tak apa".

"Kau bohong! Kondisimu seperti ini tetap kau bilang tak apa?!"Tanyaku.

Ia terdiam."Ya.".

"Ayolah Luke,kau kenapa?!"Tanyaku.

"Aku hanya flu dan demam.kau tak perlu khawatir,Ari"Jawab Luke.

Aku menggeleng."Kau sudah minum obat?!".

"B-belum".

"Kau disini sebentar,ya.aku mau pergi sebentar"Pesanku.Luke terdiam.

***

Setelah membeli obat dan Makanan untuk Luke,kuambil segelas air untuk Luke.Kubukakan Bungkus obat tersebut dan kumasukan obat itu ke dalam mulut Luke.Luke pun langsung meneguk Air miliknya.

"nah,baikkan?! Sekarang,makan,ya?!"Tanyaku.

Luke menggeleng."Gak mau".

"Kenapa?!"Tanyaku.

"Aku maunya disuapi"Jawab Luke.

Aku terkekeh."ya,ok,akan kubantu.Buka lebar-lebar mulutmu,ya,Luke".

****

Luke pun selesai dengan makanannya.aku juga sempat sedikit bercerita padanya.Ia cukup seru.

"Terima kasih sudah berkunjung".

"Iya,sama-sama.Aku pamit,ya,Bye!".

"Bye.Ari!".

From: Ariel

To: Luke

Ahhh! Aku kangen padamu,My Baby Penguin. :)

Get well soon,ya,aku merindukanmu❤

Ariel Jilian Horan

"Thanks,Ari".

To be continue..

Youtube Star[LATE EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang