Seven

4.5K 357 22
                                    

Vote dulu ya, biar mbak Uti cepet apdet lagi 😇😇

✌✌✌

Evo menghela napas lelah. Lagi-lagi teman satu kontrakkannya membuat Evo harus menambah kadar kesabaran.

Entah apa yang dipikirkan teman sekamarnya itu. Tapi pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan bersama malah sepenuhnya menjadi pekerjaan rutin Evo.

Sudah tiga tahun ini Evo tinggal bersama Via, teman masa kecil di kampung yang akhirnya juga memilih bekerja ke luar kota.

Awal mereka tinggal bersama, semua masih baik-baik saja. Sampai setahun belakangan ini, Via semakin menunjukkan sifat aslinya.

Sejak awal tinggal bersama dan memiliki kekasih, Via jadi sering mengajak kekasihnya berkunjung ke kontrakkan.

Evo yang waktu itu bekerja sebagai editing kerja lepas benar-benar sangat terganggu dengan kedatangan pacar temannya itu.

Mereka begitu menikmati waktu berdua. Sehingga entah sadar atau tidak mereka berinteraksi dengan suara kuat.

Evo bahkan harus memilih mengerjakan editannya saat malam hari dan harus begadang karena tidak bisa berkonsentrasi.

Hal itu terus berjalan sampai tiga tahun mereka bersama. Pacar Via masih sering datang ke kontrakkan mereka.

Evo tidak menyukai tatapan yang diberikan oleh pacar Via. Terkesan mesum.

Pernah beberapa kali, Evo mendapati pacar Via itu sedang memandangnya dengan tatapan menjijikkan. Melihat Evo dari atas sampai bawah dengan sesekali berhenti menatap di daerah tertentu dari tubuh Evo.

Jika tidak memikirkan Via sebagai temannya, Evo mungkin sudah mencolok mata pria itu dengan garpu.

Terserah jika orang akan menyebutnya psikopat. Jika mereka berada di posisi Evo, mereka mungkin juga akan melakukan hal yang sama.

Tentang pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan bersama, seperti mencuci piring akhirnya menjadi tugas Evo yang tidak bisa melihat barang-barang kotor tergeletak terlalu lama di dapur.

Bukannya Evo mau mengeluh, tapi sepertinya Evo selalu menjadi orang yang akan mencuci piring meskipun tidak pernah memakai piring itu.

Evo bekerja dari pagi sampai sore. Lalu pulang dan melihat dapur masih sangat berantakan dengan tumpukkan piring kotor.

Awalnya Evo melakukannya tanpa berpikir apa-apa meski badannya sudah meminta untuk istirahat.

Tapi bahkan pagi hari pun, Evo tetap mengerjakan hal tersebut sebelum berangkat kerja.

Sedang Via sudah asyik berdandan karna harus bekerja juga.

Hei, apa dipikir cuma dia yang mau berangkat kerja?

Via bekerja sebagai penjaga kasir di salah satu mall yang biasanya mendapat shift siang.

Tapi sudah sejak pagi Via menyiapkan diri untuk berangkat kerja. Sedang Evo yang harus bekerja lebih pagi masih harus menyempatkan diri mencuci piring agar tidak merepotkan dirinya sendiri setelah pulang kerja nanti sore.

Apa bedanya Evo mengerjakannya saat pagi ataupun sore? Toh tetap kerjaan itu dia yang mengerjakan. Bahkan kadang, ditambah harus memasak.

Satu lagi hal yang kadang membuat Evo ingin mengumpat sejadi-jadinya. Sikap Via jika sedang lelah atau punya masalah.

Via bahkan bisa memberengut dan tidak mengajaknya berbicara seharian jika moodnya sedang tidak baik.

Evo sempat bingung dan merasa dirinya berbuat kesalahan sehingga diperlakukan seperti itu.

DAN (Sudah Pindah Ke Ican Novel Dan Kubaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang