DAN (Sudah Pindah Ke Ican Novel Dan Kubaca)

Thirteen

Vote dulu ya, biar mbak Uti makin cepet apdet

✌✌✌

"Mamaaaa!" teriakkan itu membuat Evo menutup mata dan telinganya berbarengan.

Pria tampan lain di rumah besar itu melihatnya dengan tatapan aneh dan wajah berkerut bingung.

"Apa sih, De?!" Dante yang baru keluar dari kamarnya mendelik karena terganggu.

Belum sempat pria di depan Dante itu menjawab, ratu di rumah itu datang dengan tergopoh.

"Kenapa, De? Kok teriak-teriak?" tanya wanita paruh baya itu melihat cowok yang sekarang memeluk lengannya posesif.

"Mama jangan marahin mas ya, ma. Mungkin mas gak sadar dan khilaf. Mas pasti punya alasan kenapa dia ngelakuin itu."

Evo semakin tidak mengerti dengan sikap pria tampan yang sekarang bergelayut manja pada sang ibu.

"Apa sih ni, bocah?" Dante nampak semakin kesal.

"Mas bisa-bisanya bawa cewek ke rumah, tidur di kamar mas begitu. Gak mikir perasaan mama sama daddy apa?" pria itu melihat Dante dengan wajah galak yang dibuat-buat. "Dia siapa?"

Jelaslah sekarang alasan pria dengan wajah mungil itu berteriak tak karuan di pagi yang sangat cerah ini. Evo menghela saat pria itu menunjuknya dengan tatapan menuntut penjelasan.

"Declan, denger ibu deh, nak." Lova melepaskan pelukan dari lengannya. "Dia Keitha Evolet. Kakak ipar kamu, istri mas Dan." Lova mengakhiri ucapannya dengan senyuman.

"Mas Dan udah nikah?" mata pria itu seperti akan keluar dari tempatnya. Setelah mendapat anggukan dari sang ibu, Declan langsung menutup mulutnya dramatis. "Kok aku gak tau?"

Lova tersenyum hangat. "Nanti kita resmiin nikahannya mas mu. Sekarang ayo ke bawah dan sarapan. Daddy sama Archer udah nunggu."

"Archer?" pria itu kembali melihat ibunya dengan wajah kembali kebingungan.

Lova mendekat ke arah putranya ini. "Anaknya mas Dante," bisik Lova tersenyum diakhir.

Dan lagi-lagi, pria bernama Declan itu menutup mulutnya. Tapi kini, matanya berkerut karena Evo yakin pria itu tersenyum dibalik telapaknya. Dilirik sekilas Dante yang memutar matanya malas.

Evo tersenyum samar saat melihat seorang Alder Reuven sedang menyuapi dengan begitu perhatian pada Archer. Sesekali pria yang umurnya hampir setengah abad itu tertawa karena tingkah lucu Archer.

"Hepi ya, sayang." Tanpa mempedulikan kedua anak dan Evo yang ada di sana, Lova menarik wajah suaminya dan mengecup hangat bibir Alder yang menerima dengan senang hati.

Evo menghentikan langkahnya melihat pemandangan itu.

"Jangan kaget. Mbak Keith bakal sering liat scenes drama Korea di rumah ini. Dari dua orang tua yang ngerasa mereka masih muda," ujar Declan dengan senyuman jahil sambil lalu.

Evo masih terpaku di tempatnya berdiri. Sampai sebuah sentuhan terasa di lengannya sekilas.

"Ayo. Jangan dipikir banget. Keluargaku emang gini."

Evo bahkan semakin terpaku saat harus menerima senyuman lebar dari ketua tim yang sekarang sudah menjadi suaminya itu.

Segera gadis itu menyentuh jantungnya yang terasa sesak tapi tidak menyakitkan. Merasa jika apa yang baru saja dilihatnya bukan hal yang nyata.

"Keith. Kenapa berdiri di situ? Mau kerja, kan?" suara lembut dari mertuanya membuat Evo tersadar. "Sini sarapan."

Evo akhirnya benar-benar duduk di kursi meja makan keluarga Reuven itu. Beberapa makanan sederhana yang juga sering ditemukan di meja makan rumahnya tersaji di meja besar itu.