Gila 3300+ words😩
Vote komentar share jangan lupa!
Kasih semangat buat penulis yuk!
***XXXVII. PESTA TOPENG
"Panggilan kepada Vexyana Litha Castillio dari kelas 12-A1 dan Arzeus Nata Caspian dari kelas 11-B1 ditunggu kehadirannya di ruang BK sekarang juga. Sekali lagi, panggilan kepada Vexyana Litha Castillio dari kelas 12-A1 dan Arzeus Nata Caspian dari kelas 11-B1 ditunggu kehadirannya di ruang BK sekarang juga. Terima kasih."
Berkat panggilan yang menggema di seluruh radio sekolah yang menyebabkan dua nama insan yang dipanggil mendapatkan tatapan mengintimidasi dari Mr. Baron yang duduk di hadapan mereka, hanya meja kayu panjang yang membatasinya.
"Ada masalah apa, Pak?" tanya Arzeus yang mengenakan seragam futsal di badan kekarnya.
"Seharusnya kalian tahu, apa alasan kalian berdua saya panggil ke sini. Jadi, menurut kalian apa?"
"Anda mau kita bunuh di tempat ini? Terus mayat anda kita cincang dan kita sembunyiin di lemari itu?" jawab Vexyana dengan ekspresi datar sambil menatap lemari di belakang Mr. Baron sekejap.
Mr. Baron bergidik ngeri dengan respon Vexyana. "Tentu saja tidak! Jangan ngomong sembarangan kamu. Saya panggil kalian berdua ke sini karena gosip dan foto kalian ciuman yang diposting di web portal sekolah sudah beredar ke mana-mana. Kalian berdua sungguh melakukannya?"
"Ya." Arzeus.
"Tidak." Vexyana.
Mr. Baron mendengus mendapatkan jawaban yang berlawanan secara serempak keluar dari bibir mereka. Vexyana melotot ke arah Arzeus.
"Tidak. Tentu saja tidak," ralat Arzeus.
Pria berperut buncit itu mengembuskan napasnya berat. "Sebenarnya ini bukan hal penting yang harus saya lakukan. Tapi karena foto kalian yang beredar di web sekolah membuat saya harus mengambil tindakan yang tegas. Kalian berdua cuma ciuman saja bukan? Tidak lebih dari itu?"
"Kami tidak berciuman," jelas Arzeus. "I swear."
Seperti tidak mendengarkan, Mr. Baron berkata lagi. "Saya harap memang hanya ciuman saja tidak lebih. Karena jika sampai saya mendapatkan berita kalian berdua menjadi orang tua di usia muda, itu akan sangat mencemari nama sekolah. Sudah cukup dengan... kasus pembunuhan. Jangan ada lagi, kasus yang membuat nama sekolah yang dijunjung tinggi-tinggi menjadi kotor. Saya tidak mau ada murid di sini... yang hamil muda."
Rahang Vexyana mengeras kala pria paruh baya di depannya, menatapanya amat tajam ketika pria itu menyebutkan kalimat terakhirnya.
"Tentu saja tidak. Kami tidak mungkin melakukan hal tercela seperti itu."
"Sebagai peringatan, kalian berdua mendapatkan pengurangan poin di buku tata tertib sebanyak lima poin."
Arzeus mendelik. "Tapi Pak? Kami berdua sungguh tidak ciuman di dalam mobil. Waktu itu saya hanya memeriksa kening Kak Vexyana yang panas tapi di foto itu bikin salah paham. Lagian, seharusnya yang salah adalah orang yang mengambil foto kami secara diam-diam dan menyebarkannya. Karena itu adalah hak dan privasi kami."
"Membantah? Saya kurangkan lagi poin kamu. Terserah foto itu benar atau tidak, karena hampir semua murid di sini menelan mentah-mentah berita itu dan bisa saja menjadi pengaruh negatif, saya tetap mengambil tindakan tegas untuk kalian. Tidak ada acara menuntut. Tak terima dengan keputusan saya, bisa angkat kaki dari sekolah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
VEXYOPATH (END)
Teen Fiction𝐋𝐨𝐯𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲, 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬𝐡𝐢𝐩, 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲, 𝐭𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫, 𝐬𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥🏴☠️ Kabar kembalinya Vexyana setelah menghilang sejak insiden malam halloween menghebohkan seantero sekolah. Selama ini ia selalu dikucilkan dan dibenci ol...