EPISODE 57 - MELAWAN MONSTER (2)

6.8K 755 134
                                    

plisss. lupaa updatteeee.
sorry everyone:( have a good
night. chapter ini panjang bet. baca pelan-pelan. jan ada diskip. biar gabingung.
***

Gedung tua di tengah hutan belantara yang jauh dari hiruk-pikuk kota itu dijaga sekitar delapan belas orang berbadan besar di depan. Mereka memakai seragam serba hitam. Sementara dari kejauhan, ada empat pasang mata yang baru tiba di sana. Mereka memusastkan atensi pada gedung bekas bangunan Belanda tua yang sudah tidak terpakai tersebut.

"Kita harus bertindak sekarang sebelum terlambat," ujar pria yang terlihat lebih dewasa dari tiga laki-laki yang bersamanya sekarang.

"Tentu. Kita tidak bisa menunggu polisi datang," imbuh laki-laki yang mengenakan kaos hitam. "Ada sekitar delapan belas penjaga, sepertinya... itu bukan masalah besar."

Mereka melilit robekan kain pada kepalan tangan mereka. Pria dewasa itu mengomando. "Ayo."

Empat lelaki itu turun dari mobil dengan gagah. Rahang mereka mengeras. Raut wajah keempatnya begitu suram, apalagi tatapan elang yang dipancar begitu sengit. Langkah berani menuntun mereka mendekati pasukan yang bisa dikatakan pengikut setan yanh sedang menjalani tugas mengawasi penyusup atau penganggu yang mungkin saja bisa mengusik kenyamanan atasannya yang sedang bermain-main dengan nyawa di dalam sana. Dan benar saja, ada yang datang menghampiri mereka tanpa rasa takut.

Kendrick dan Arzeus beserta dua kawan Arzeus, Rivalio dan Marcho. Berbekal ilmu bela diri mereka sanggup melawan pasukan tersebut.

"Good evening, bastards." Arzeus membentuk seringai ketika memandang penjaga yang siap pasang badan saat tamu tidak diundang datang menyapa, apalagi dengan ekspresi angkuh yang terpapar di wajah mereka.

Sebagian dari mereka ada yang menunjukkan raut wajah penuh keterkejutan ketika menyadari salah satu laki-laki itu adalah Kendrick. Anak tiri yang menjadi putra sulung Bevandra yang dikabarkan meninggal pasca insiden penculikan yang terjadi pada Vexyana. Tapi bagaimana bisa, laki-laki itu ada di sini sekarang. Ingin melawan mereka.

"Don't be too surprised. Let's fight." Kendrick berdecih geram. Ia tidak ingin berlama-lama sebab waktu mereka tidak banyak. Apalagi mereka tahu jika di dalam gedung itu ada iblis yang sedang berusaha melenyapkan nyawa seseorang.

"Delapan belas lawan empat itu tidak sebanding. Tapi kalian sendiri yang memasuki sarang predator," kata pria berkepala plontos yang berdiri paling depan. Tanpa peringatan langsung melayangkan pukulan yang hampir mengenai tulang pipi Kendrick, namun pergerakan Kendrick jauh lebih cepat, sehingga tangan berotot besar itu ditahan dan diputar mudah, nyaris dipatahkan oleh tangan kekar berurat milik Kendrick.

Perlawanan antara empat pemuda dengan delapan belas pengawal Bevandra terjadi di sana. Pertikaian beradu fisik itu memberikan atmosfer tegang. 

Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Selama ada tekad yang kuat, apapun bisa tercapai. Bahkan mengalahkan delapan belas orang berbadan besar seperti ini, mereka sanggup.

Apalagi Arzeus.

Laki-laki itu mengeluarkan seluruh tenaganya, mengeluarkan segala jurus bela diri tinju yang sejak lama ia kuasai—lebih tepatnya sejak peristiwa penculikan itu—jika waktu itu Arzeus hanya menjadi beban karena tidak bisa melakukan apa-apa, selain ketakutan, maka kali ini dia akan bertindak untuk menyelamatkan orang yang dia cintai.

Sejak Vexyana menjauh darinya selama ini. Rasa rindu dan luka menjerat Arzeus amat dalam pada Vexyana. Perasaan itu semakin hari, semakin tumbuh. Sepertinya perasaan suka Arzeus terhadap Vexyana telah berkembang dan berkembang. Menjadi hal yang lebih besar.

VEXYOPATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang