EPISODE 4 - MAKAN MALAM

13.6K 1.1K 183
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan
komentar sambil membaca🏴‍☠️
***

IV. MAKAN MALAM

Dalam gelapnya malam, seorang gadis berlari tergesa di tengah jenggala. Melewati pepohonan yang lebat dengan banyaknya semak-belukar di setiap sisi. Suasana semakin mencekam ketika hujan ikut berkombinasi. Gadis dalam balutan serba putih, merasakan ketakutan mendalam.

Jantungnya berdegup semakin kencang begitu kakinya berupaya meningkatkan kecepatan. Suara-suara yang terus memanggil namanya terdengar semakin dekat namun ia berusaha mengabaikan dan terus berlari tanpa memiliki keberanian untuk menoleh ke belakang.

Derap langkah sosok yang mengikutinya terdengar  kencang. Membuat kecemasannya semakin meningkat. Napasnya terenggah-enggah dan seluruh tenaganya sudah terkuras banyak. Sejauh ia berlari, tidak ada cahaya yang ditemui. Hanya lorong hutan yang begitu pekat.

Kakinya semakin letih. Sudah tidak kuat menopang karena berlari sudah lumayan lama. Tapi suara yang memanggil namanya masih saja terdengar, ia tidak punya pilihan selain melarikan diri. Tapi langkah gadis itu harus terhenti begitu menemukan jurang curam yang menjadi penghujung jalan.

Gadis itu hampir terjatuh jika tidak berhasil menjaga keseimbangannya. Untung itu tidak terjadi. Walau demikian, napas lega belum sanggup ia embuskan sekarang. Karena derap langkah kaki yang sedari tadi terdengar di belakang, kini tak lagi terdengar. Sosok itu berhenti.

"Vexie..." 

Dengan takut-takut, ia menoleh ke belakang.

"AAAAA!" Betapa terkejutnya dia begitu mendapati dua sosok menyeramkan di belakangnya. Satunya  lehernya terikat tali dan satunya lagi mengalami luka bakar mengerikan di seluruh tubuh.

"Ayo," kedua sosok itu mulai berbicara.

"Kita pulang..." sosok itu tersenyum. "Ke neraka."

Vexyana mundur ke belakang secara spontan.

Terjatuh ke dalam jurang dan...





Terbangun.

Vexyana tersadar dari bunga tidurnya dengan keringat bercucuran dan napas tersengal-sengal. Mimpi yang selalu menemaninya setiap malam. Ia mengedarkan pandangannya, mengamati luasnya ruangan yang dirancang bak kamar putri raja.

Kembali ke sini tentu saja tidak melenyapkan mimpi buruknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali ke sini tentu saja tidak melenyapkan mimpi buruknya.Vexyana juga tidak berharap bisa merasakan tidur nyenyak sepanjang malam karena setelah  semua kenyataan mengerikan yang harus ia terima, Vexyana sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi.

Setidaknya di sini jauh lebih baik dibandingkan tidur di kamar asrama yang sempit dan kotor.

"Non Vexyana," suara lemah lembut terdengar dari balik pintu yang diketuk tiga kali. "Non."

VEXYOPATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang