Budayakan vote sebelum membaca dan
komentar sambil membaca, karena komentar
dari pembaca adalah sumber semangat penulis🏴☠️
***VI. MENGANTAR PULANG
Begitu jam pelajaran terakhir selesai, Xabiru segera menyusuri lorong menuju area kelas sebelas dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana dan AirPods yang terpasang di salah satu telinga. Lelaki itu berdiri di balkon depan, menunggu seseorang sembari mengecek jurnal yang ada di tangannya.
"Kak Xabiru?"
Saking fokusnya, Xabiru sampai tidak sadar jika gadis yang ia tunggu sudah keluar dari kelas tidak lama kemudian bahkan sudah berdiri di sebelahnya. Xabiru menoleh. Mendapati gadis bertubuh mungil tengah tersenyum. "Hai. Udah selesai kelasnya?"
Historita mengangguk. "Udah dong, Kak."
"Jadi balik bareng gue kan?" Xabiru memastikan.
Historita menggigit bagian bawah bibirnya. "Mau sih Kak, tapi beneran gak apa-apa kalau aku pulang bareng sama Kakak?"
"Why not? Lagian kan gue yang ngajakin."
"Bukan gitu, aku takut nanti... Kak Vexyana salah paham lagi sama aku. Soalnya Kak Xabiru kan... tunangannya," jelas Historita mendesah lemah.
"Lo takut karena waktu itu dia ngelabrak lo? Udah, lo gak usah pikirin cewek gila kayak dia. Lagian dia cuma tunangan gue. Gue juga gak punya perasaan apa-apa buat dia, begitu juga sebaliknya," ungkap Xabiru mencoba menenangkan.
Diam beberapa saat, Historita menjawab. "Serius gak apa-apa? Gak bakalan ada masalah?"
"Iya. Gak apa-apa, Historita. Sekalian mampir ke kafe ice cream roll kesukaan kamu, mau?"
"Mau! Mau banget!" Mata Historita berbinar seperti mata anak anjing.
"Ayo." Xabiru terkekeh pendek lantas memegang tangan kecil Historita, menuntun gadis itu ke area parkiran sekolah. Beberapa pasang mata menyertai tidak lupa dengan desas-desus dari mulut mereka.
"Silakan tuan putri." Xabiru membuka pintu mobil untuk Historita tapi Xabiru lalu menghentikan.
"Sebentar."
Dahi Historita mengerut. "Kenapa, Kak?"
Xabiru berjongkok di bawah Historita membuat gadis itu tersentak dan menoleh ke bawah, baru menyadari jika tali sepatunya lepas. Xabiru kini mengikat kedua tali sepatunya dengan kencang.
Manisnya, batin Historita.
"Lain kali ikat tali sepatunya dengan benar, untung tadi lo gak jatuh," kata Xabiru begitu beranjak.
Historita tersipu. "Iya, Kak. Thanks."
Bersamaan dengan itu, Vexyana yang sedari tadi sudah memantau mereka dengan mata elangnya menghampiri kedua insan itu sembari membentuk smirk di wajah mulus tanpa nodanya.
"Historita, gue cariin dari tadi ternyata mangkal di sini," ugap Vexyana sembari merangkul bahunya Historita dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEXYOPATH (END)
Fiksi Remaja𝐋𝐨𝐯𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲, 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬𝐡𝐢𝐩, 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲, 𝐭𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫, 𝐬𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥🏴☠️ Kabar kembalinya Vexyana setelah menghilang sejak insiden malam halloween menghebohkan seantero sekolah. Selama ini ia selalu dikucilkan dan dibenci ol...