! VOTE SPAM KOMENTAR DAN SHARE !
***XLVIII. SEDIKIT TENTANG KENDRICK
"Tentu aja buat lo."
Ucapan Arzeus terus menghantui pikiran Vexyana yang sedang berendam air hangat di dalam bath up di kamar mandi mewah yang luasnya hampir sama dengan luas kamarnya. Dengkusan jengkel terus saja keluar karena setiap helaan napas, kata-kata Arzeus muncul di dalam kepalanya. Vexyana tidak sanggup menyingkirkannya. "Ah, sial."
Vexyana menengelamkan wajahnya tapi tetap tidak berhasil menghapus jejak kalimat Arzeus yang jika terus diingat, jantungnya jadi semakin berdetak dua kali lebih cepat. Ada apa dengan dia sebenarnya?
Vexyana tidak pernah merasakan ini sebelumnya.
Tapi ketika berada di dekat Arzeus akhir-akhir ini—menerima segala perlakuan darinya—dada sebelah kirinya terusan bergetar seperti ada gempa yang sedang melanda.
"Argh bangsat. Gue kenapa sih?!!!"
Selanjutnya hening. Vexyana bergeming. Lagi-lagi semua perbuatan yang Arzeus berikan kepadanya membuat Vexyana heran. Tidak biasa. Dan berakhir bertanya-tanya, kenapa laki-laki itu begitu peduli terhadapnya?
Siapa sebenarnya laki-laki itu?
Siapa dia hingga berani memunculkan debar pada dadanya?
🏴☠️
Hari ini, lagi-lagi nama Jacob menjadi topik hangat di Pegazuz International School. Berbeda dengan berita kemarin, kali ini semua siswa di sana heboh karena mendapatkan kabar kalau Jacob mengalami kecelakaan mobil yang menyebablam tangan dan kakinya patah. Bahkan detik ini, laki-laki itu tidak sadarkan diri dan terbaring sekarat di rumah sakit.
Sebagian dari mereka menertawakan nasib Jacob dan menyebut itu adalah karma yang harus laki-laki itu dapatkan. Sementara sebagian lagi membuat semacam konspirasi jika kecelakaan yang Jacob alami memang sudah direncanakan.
"Mampus! Kena Azab kan!" Marcho tertawa saat melihat foto Jacob yang terkapar di rumah sakit—entah dari siapa sumbernya, foto itu sudah menyebar luas. "Hahaha ngeri ngeri."
"God! Orang lagi kena musibah malah lo ketawain," desis Rivalio. "Tapi kalau Jacob yang kena gak apa-apa deh. We laugh until we're satisfie."
"Ih! Kamu gak boleh gitu!" Caitlin memukul lengan Rivalio pelan. "Nanti kita ketawanya pas dia udah mati aja! HAHAHA!"
Damen mendengkus mendengarkan ucapan mereka bertiga. "Stress."
Bertepatan dengan itu, Arzeus tiba di kelas. Menuju kursinya yang tengah ditempati oleh Caitlin agar bisa duduk bersebelahan dengan Rivalio. Sebelum jam masuk dimulai, Arzeus duduk di samping Damen—yang bukan dari kelasnya juga—yang menempati salah satu kursi siswa yang belum datang ke sekolah.
"Lagi pada bahas apaan?" tanya Arzeus kemudian menebak. "Jacob?"
Rivalio mengangguk. "Seratus."
"Aneh banget ya. Setelah Sisca sekarang Jacob dan jika kalian pikirin, mereka berdua itu adalah dua orang yang sama-sama bikin masalah dan pas sekali mereka langsung dapetin balasan setelah berbuat kejahatan. I know, even though it's different. Kalau Sisca udah jelas-jelas dibunuh tapi kalau Jacob masih belum pasti. Maybe... he was killed too." Caitlin berasumsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEXYOPATH (END)
Ficção Adolescente𝐋𝐨𝐯𝐞, 𝐦𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲, 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬𝐡𝐢𝐩, 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲, 𝐭𝐡𝐫𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫, 𝐬𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥🏴☠️ Kabar kembalinya Vexyana setelah menghilang sejak insiden malam halloween menghebohkan seantero sekolah. Selama ini ia selalu dikucilkan dan dibenci ol...