EPISODE 56 - KEBENARAN

7.3K 721 282
                                    

100 vote 100 comment for next.
kalau bisa lebih. Trims.
***

Wilayah luas penuh gundukan tanah di sebelah utara dan selatan, menyisakan satu jalan besar di tengahnya. Vexyana mengekori langkah Bevandra yang menuntunnya ke salah satu pemakaman yang tertulis nama 'Jennie Castillio' di sebuah batu nisan.

Bevandra meletakkan satu buket mawar putih yang ia beli di perjalanan tadi ke atas kuburan. Sementara Vexyana mengernyitkan dahinya dan memandang Bevandra was-was. Dengan gurat penasaran yang ditampilkan pada raut wajahnya tentang tujuan Papanya membawa ia ke pemakaman Mamanya.

"Ngapain Papa bawa aku kemari?" tanya Vexyana seketus mungkin.

Bevandra memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. Pandangan pria setengah baya yang mengenakan jaket kulit cokelat, mengarah lurus pada kuburan istri pertamanya.

"Jennie, Mama kamu, tidak pernah mencintai saya. Dia... membenci saya," ungkap Bevandra langsung tanpa peringatan.

Vexyana mengerutkan dahi. Satu alisnya diangkat naik. "So? Kalian menikah karena dijodohin juga? Cuma pernikahan politik? Kayak aku sama Xabiru?"

Bevandra tersenyum getir. "Lebih buruk dari itu."

"Sial. Katakan lebih jelas," tegas Vexyana tajam.

"Sejak kecil saya selalu mendapatkan apa yang saya mau," kata Bevandra dingin. "Apapun bisa saya dapatkan. Kecuali Jennie. Saya menginginkannya, tapi ia sama sekali tidak tersentuh. Dia mencintai pria lain. Pria yang seharusnya menjadi pasangan Jennie. Pria yang merupakan Ayah kandung dari Kendrick," tutur Bevandra sukses membuat Vexyana membelalakan kedua matanya.

"Hah? Jadi Kendrick bukan saudara kandungku?" tanya Vexyana kaget. Ia sangat terkejut mendengar fakta yang baru saja terlontar berat dari mulut Bevandra. Nyaris, kata-kata itu tidak bisa Vexyana cerna.

Bevandra mengangguk tegas sebagai bentuk pembenaran.

"Tapi..." Vexyana menyipitkan matanya. "Tapi kenapa kalian nikah?"

"Tepat ketika Jennie mengandung janin Kendrick yang berusia dua bulan di dalam rahim, Suryano, pria yang bertanggung jawab atas kehamilan Jennie di mana sebentar lagi mereka berdua akan menikah, justru meninggal dunia secara mengerikan." Bevandra lalu menunjuk kuburan di ujung utara. "Tepat di sana, jenazah Suryano dikubur."

Vexyana melongo, diam, masih berusaha mencerna fakta yang tidak ia ketahui.

"Jennie menderita saat itu. Dulu dia adalah seorang penari balet profesional. Saya tidak sangka, kalau kehilangan seseorang akan membuat manusia menjadi menderita dan putus asa begitu."

Ada jeda seperkian detik. "Karena keluarga Jennie tidak mau putrinya nanti melahirkan bayi tanpa seorang Ayah apalagi tidak menikah dan tidak mau menjadi aib bagi masyarakat, saya maju tanpa pikir panjang dan melamar Jennie. Mau tidak mau, Jennie menerima lamaran saya. Apalagi keluarganya sangat setuju jika dia menikah dengan saya yang merupakan pewaris tunggal perusahaan besar kaya raya.

"Seperti yang saya bilang tadi, sejak kecil saya selalu mendapatkan apa yang saya mau dan inginkan. Termasuk, memiliki wanita yang saya inginkan. Sehingga hal yang tidak bisa saja gapai, pasti ada cara lain untuk mendapatkannya."

VEXYOPATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang