EPISODE 21 - CUPLIKAN SINGKAT PESTA HALLOWEEN

7K 728 63
                                    

Siders, saling menghargai yuk.
***

XXI. CUPLIKAN SINGKAT PESTA HALLOWEEN

Oktober, 2019

Pegazuz International High School adalah salah satu sekolah yang tidak pernah melewatkan perayaan halloween, tradisi Celtic kuno. Bahkan malam ini, sekolah sudah dipenuhi oleh ratusan murid yang memakai kostum serba unik, mistis, fantastik seperti penyihir, zombie, hantu, tokoh kartun dan lain-lain.

Seluruh ruangan juga dihias semenarik mungkin agar suasana halloween dapat dirasakan oleh semua siswa yang datang. Ada begitu banyak permainan dan pertunjukkan membuat acara semakin meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Gelak tawa dan teriakan ketakutan—akibat masuk ke dalam ruang hantu, di mana anak-anak teater yang tidak dipilih untuk tampil dalam pertunjuk teater ditugaskan menjadi hantu yang menakuti-nakuti—memenuhi seisi sekolah.

Tapi acara yang sudah berlangsung sudah hampir dua jam lebih dikejutkan dengan pemadaman lampu yang tidak direncanakan, seketika setiap ruangan menjadi gelap gulita dan musik yang sedari berdentum tidak dapat terdengar lagi. Mereka semua terkejut dan mulai ricuh.

Namun teriakan kesakitan dari seseorang yang menyusul tidak lama kemudian, lebih menyentak mereka. 

"Ada apa itu?"

"Siapa yang berteriak?"

"We have to see what happens!"

Beberapa dari mereka keluar, berjalan mencapai sumber suara yang dipastikan berasal dari rooftop. Teriakan itu telah menghilang, sementara mereka masih berderap kencang menuju atap sekolah.

Sesampainya di sana, pintu besi terbuka dan menampilkan apa yang telah terjadi di rooftop.

Sekitaran belasan orang yang datang terkejut luar biasa dengan apa yang mereka temui sekarang. Tragis dan mengerikan bahkan sontak lengkingan dari saksi mata langsung nyaring keluar.

Seorang gadis yang mengenakan kostum princess Snow White tergeletak sadis di permukaan tanah. Genangan merah berlumuran dari perut dan juga berhambur keluar dari mulut gadis malang itu.

Lebih mengejutkannya lagi, tepat di depan gadis yang tengah terkapar tak berdaya itu ada gadis lain yang memakai kostum penyihir dengan pisau penuh darah di tangannya. 

"APA YANG LO LAKUKAN?!"

"INI PEMBUNUHAN?!"

"OH GOSH! MENJAUH SEMUANYA!!!"

"Seseorang hubungi ambulans dan polisi segera!"  

"She is kill that girl!"

Gadis berkostum penyihir itu, Vexyana, mencipta senyuman miring di bibirnya ketika memandang orang-orang yang bereaksi ketakutan dan marah. Tidak ada yang berani mendekat walaupun ingin menolong gadis yang terbaring lemah itu.

"WTF! DIA TERSENYUM! PSYCHOPATH!"

"Pfft. Dasar anak-anak tolol," desis Vexyana.




Cuplikan singkat mengenai malam halloween kini terekam ulang di dalam kepalanya. Vexyana lantas tersadar dari lamunannya yang mendadak buyar, menyadari posisinya masih berada di depan pintu ruangan tepat di mana Kania dirawat.

Kania, gadis malang yang nyaris terbunuh. 

Vexyana membuang muka. Pikirannya kembali kacau. Tidak ingin berlama-lama berdiri di sana, gadis tersebut berbalik arah dan berderap dengan langkah agak tergesa keluar dari rumah sakit dan mengurungkan niatnya untuk menjenguk Historita yang tidak ada artinya. 

VEXYOPATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang