EPISODE 39 - BASTARDS & COCKROACHES

6.2K 676 82
                                    

Maaf baru sempat update. Author lagi sibuk organisasi di sekolah terus ada acara keluarga. Belum lagi revisi novel Ketua Gangster yang bakalan terbit di glorious publisher sksk.

3200+ words! Kasih vote dan komentar buat hargain author ya. Kasih semangat juga dong hehe:")
🏴‍☠️

XXXIX. BASTARD & COCKROACHES

Peringatan yang diberikan oleh Arzeus tadi sukses terngiang di kepala Xabiru. Maka dari itu, Xabiru tidak benar-benar menghabiskan minuman yang tadi Jacob berikan kepadanya. Benar. Xabiru tidak menelan minuman soda tersebut karena laki-laki itu telah membuangnya.

Tepat ketika Jacob merunduk tadi untuk menggapai ponselnya yang terjatuh. Xabiru secara diam-diam, menuangkan gelas berisi soda penuh itu ke lantai. Ketika Jacob berhasil mengambil handphone'nya, Xabiru berakting seolah-olah sudah menghabiskan minuman tersebut padahal nyatanya tidak.

Sekarang Xabiru tengah berada di dalam toilet usai mengatakan jika dirinya tidak baik-baik saja. Laki-laki itu menggertakan gigi, menemukan ekspresi licik di wajah Jacob yang terpantul cermin tadi sudah sangat jelas menunjukkan kalau lelaki itu memiliki rencana busuk terhadapnya.

Tetapi apa?

"Sialan, apa rencana cowok itu? Apa ini alasan kenapa gue harus banget datang ke sini?" tanya Xabiru menatap geram ke arah cermin di depannya.

Begitu Xabiru masuk ke salah satu bilik, laki-laki yang mempunyai rambut gondrong tebal terikat muncul. Pandangannya menyapu toilet luas yang berdominasi putih dan emas tersebut.

"Xabiru! Lo di mana?"

Xabiru yang hendak buang air kecil mengurungkan niat kala suara asing itu tertangkap telinganya. Dia bisa memastikan dengan yakin, jika suara tadi itu jelas-jelas bukan milik Liam. Lalu siapa yang kini tengah mencarinya?

"Ah, sial. Jacob bilang Xabiru ada di sini?" Suara itu terdengar lagi. "Atau jangan-jangan dia udah terkapar lagi karena soda yang dikasih Jacob tadi?"

Xabiru mengepalkan tangannya. Dia belum tahu siapa pemilik suara itu yang pasti, orang yang kini mencarinya pasti adalah teman Jacob. Bunyi pintu-pintu bilik yang diketuk dan dibuka menyusul.

Berikutnya adalah pintunya, ketukan terdengar berulang kali namun Xabiru hanya diam dengan gaya tangan dilipatkan ke dada. Perlahan-lahan, pintu itu mulai terbuka dan sosok yang ada di baliknya mulai terlihat jelas.

"Xabiru lo di—" Roni seketika tersentak kaget kala mendapati Xabiru yang ternyata ada di dalam bilik paling ujung sekarang menarik kerah kemejanya.

Xabiru menatap Roni nyalang. "Apa maksud lo?!" 

"A-apa?" Roni menelan salivanya sembari mengumpat dalam hati. Bukannya dia harusnya udah terpengaruh obat tidur? Tapi kenapa sekarang Xabiru tampak baik-baik aja? Sialan. Gimana ini?

"Apa rencana lo dan temen lo yang brengsek itu? Apa yang kalian isi di minuman soda gue tadi?! Kalian mau ngejebak gue? Buat apa hah?!" Roni menelan salivanya dengan kasar. Laki-laki itu tidak bisa menyahut dalam cengkaraman Xabiru yang kuat.

"Jawab!" gertak Xabiru kesal. "Apa yang kalian rencanakan sebenarnya?!" 

"Ki-kita gak rencanain apa-apa! Lo... lo cuma salah paham doang!" kata Roni terkekeh-kekeh.

"Salah paham? Tadi lo sendiri jelas-jelas bilang kalau gue pasti udah terkapar karena minuman yang dikasih Jacob tadi. Lo gak bisa mengelak lagi." Xabiru semakin menajamkan tatapannya. "Jawab!"

"Gue gak bisa bilang," sahut Roni gemetaran. "But I swear, gue gak ikut campur sama masalah ini! Semua ini... semua ini adalah rencananya Francis!"

VEXYOPATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang